Hari libur.
Semenjak Sehun berpacaran dengan Kai, tiada ketenangan dihari-hari Sehun. Jika biasanya sepulang sekolah ia akan pergi ketoko buku bersama Chanyeol dengan santai, maka kali ini tidak. Kemanapun ia bersama Kai, suasananya akan selalu tegang.
"Akhirnya aku bisa bersantai setelah seminggu bersama laki-laki kaku itu..", Sehun berguling-guling diatas kasur empuknya dengan memakai baju tidur bergambar kucing.
"Siapa yang kau maksud laki-laki kaku, hah?"
"Apa--", BRUK!!!
Sehun terjatuh dari atas kasurnya karena perhatiannya teralihkan oleh suara seseorang yang familiar.
Kenapa ada suara Kai didalam kamarnya?
Ah, tidak mungkin Kai berani masuk kekamarnya.
Sehun mencoba bangkit dari acara terjatuhnya sambil mengelus pantatnya yang sakit.
"Aw aw..badanku sakit semua. Rambut, dahi, dan sekarang pantat..Nice sekali! Siapa orang yang berani mengganggu isti....", Sehun membalikkan badannya dan seketika badannya menegang melihat sosok Kai telah berdiri bersandar dipintu kamarnya dengan baju casual-tapi terlihat keren.
"Terkejut?", Kai menaikkan alisnya sebelah. Kai melangkah mendekat dengan aura hitam disekelilingnya.
'Good job, Sehun! Sekarang kau membuat Kai marah karena mengatainya laki-laki kaku.', Sehun memundurkan langkahnya kebelakang. Melirik pintu yang tepat berada dibelakang Kai. Kenapa jaraknya dengan pintu jauh sekali sih!
Kai tersenyum melihat tingkah Sehun,"Kau seperti kelinci kecil yang ketakutan."
"Me-menurutmu ini karena siapa?!", Sehun berjalan menyamping dengan perlahan untuk mencapai kearah pintu.
Tetap waspada. Sedikit lagi!
Ini bukan film horor, tapi mengapa suasananya sangat tegang!
Saat Sehun berhasil membuka pintu itu sedikit, sebelum dengan gerakan lebih cepat dan tanpa suara, Kai sudah ada di belakangnya, mendorong pintu itu hingga menutup kembali sebelum sempat terbuka sepenuhnya.
Kai mendorongnya rapat ke pintu dan membalikkan badan Sehun sehingga mereka berhadap-hadapan. Badan mereka benar-benar bersentuhan, itu membuat bagian bawah Sehun panas!
Kai memegang dagu Sehun seakan memaksa Sehun untuk menatap mata tajamnya.
"Kau tau? Aku tidak pernah bercinta sambil berdiri.", Seringaian licik mengembang di bibir Kai.
Tunggu.
Tunggu dulu.
Ini baru seminggu mereka berpacaran tapi Kai sudah mengajaknya bercinta? Dia sudah gila ya?
"Ta-tahan dulu, Kai. Kau..tidak serius kan?", Sehun menahan dada bidang Kai yang terus menghimpitnya. Ia benar-benar belum siap melakukan adegan dewasa!
"Aku tidak pernah bercanda padamu.", Kai memegang tengkuk Sehun seakan siap untuk melahap bibirnya.
'Oh tidak!', Sehun hanya memejamkan matanya takut. Ia sudah pasrah dengan keadaan yang sangat mendukung ini.
Cup! Kai mengecup lembut pelipis Sehun yang terluka.
Loh?
"Apa yang--", Sehun membuka matanya takut-takut.
Dia baru saja kena prank?
Sehun melihat ekspresi Kai yang mengeluarkan lidahnya seakan mengejek Sehun.
"Pftt--Wajahmu lucu sekali, kau harus tau itu.", Kai terlihat menahan tawanya. Ia berjalan menuju kasur Sehun karena ia sedari tadi lelah berdiri.
/Blush/ Wajah Sehun benar-benar semerah tomat sekarang. Jantungnya juga berdetak tak karuan.
Malu sekali! Ingin rasanya ia pingsan saat itu juga. Dan-bagaimana Kai bisa setenang itu sementara dirinya malu setengah jiwa.
"Kenapa berdiri disitu? Sini mendekat!"
"Tidak mau. Nanti aku kena tipu lagi..", Sehun menggelengkan kepalanya. Sepertinya kelinci kecil Kai sudah berani menolak perintahnya.
"Jadi kau berharap aku benar-benar menciummu?", Goda Kai.
"Kai!!!", Cukup sudah cukup. Kepala Sehun bisa meledak kalau Kai terus menggodanya.
"Baiklah baik, aku menyerah. Sekarang kemari!", Setelah Kai mengibarkan bendera putih, barulah Sehun mendekat namun tetap jaga jarak dengan Kai.
Ingat, tetap waspada!
"Ngomong ngomong..kenapa kau tiba-tiba didalam kamarku?", Itu yang Sehun herankan sedari tadi.
"Itu mudah saja bagiku. Aku hanya berkata sopan lalu ibumu menyuruhku masuk.", Kai mengedikkan bahunya tidak peduli.
"Oh begitu..", WHAT! Semudah itu?
Bukan hanya Sehun, tapi ibunya juga kena tipu daya Kai!
. . . .
Hening.
'Aku harus bicara apalagi?', Batin Sehun gugup. Rasanya begitu canggung saat dua orang laki-laki duduk diatas ranjang yang sama.
Duduk paling sopan.
Sehun hanya memainkan jari tangannya dan menundukkan kepalanya. Ia tidak berani menatap mata Kai karena sedaritadi yang dilakukan Kai hanya menatapnya.
Lirik-lirik.
Aduh! Kai masih menatapnya.
"Err..Kai? Ada yang ingin..aku bicarakan padamu..", Sehun harus memecah suasana. Jika tidak, sampai sore juga mereka akan diam-diaman.
"Hm?", Sahut Kai.
"A-aku tau waktu itu kita berpacaran karena kau..mengancamku. Tapi selain itu, apa kau bisa mengatakan alasan yang sesungguhnya..kenapa kau mau berpacaran denganku?", Sehun memberanikan dirinya untuk menatap Kai. Entah kenapa, rasanya Sehun ingin menanyakan hal ini dari awal. Kalau saat itu Kai tidak memberi dua pilihan, mungkin Sehun juga akan berakhir babak belur digang itu.
Sehun juga tau mungkin alasan sebenarnya Kai hanya ingin main-main dengan Sehun.
"....Sebenarnya aku sudah kira-kira hal yang akan kau katakan. Tentang kau tidak nyaman dengan perilakuku--", Kai menarik tangan Sehun agar mendekat,"Aku berharap ada seseorang yang bisa menghentikanku. Dan orang itu adalah--kau.", Kai jadi teringat saat awal Kai mengajaknya berpacaran, Sehun sudah memberi syarat untuk tidak merokok didepannya. Walaupun sebenarnya ia masih merokok jika tidak ada Sehun. Jika dulu Kai bisa menghabiskan 1 bungkus rokok dalam sehari, sekarang ia hanya merokok 1-2 batang saja karena waktu yang ia habiskan banyak bersama Sehun.
"Memang saat itu aku mengajakmu berpacaran denganmu karena ancaman yang aku berikan--Tapi, pokoknya sekarang aku suka padamu. Aku harap kau bisa menjadikanku lebih baik.", Kai menatap manik-manik mata Sehun yang juga menatapnya sekarang. Tangannya bergerak dengan sendirinya untuk membelai pipi Sehun.
Sejenak, Sehun melihat sesuatu yang baru dalam diri Kai.
"Sudah, puas?", Kai memalingkan wajahnya malu. Ia tidak pernah mengeluarkan kalimat sedramatis ini didepan siapapun.
"I-iya...", Sehun mengangguk sambil tersenyum melihat tingkah Kai. Sepertinya Sehun bisa mempercayai Kai lebih dalam.
.
.
.
.
.
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycho but, Sweet? • KAIHUN ✔
FanfictionApa jadinya jika Sehun dipaksa untuk berpacaran dengan ketua aliansi berandalan nomor 1 dikotanya karena sebuah ancaman? . . ⚠WARNING⚠ Note : 17++ [Pada beberapa chapter] Diharap Bijak dalam Membaca . . Psycho But, Sweet? © 2019 by : Hyungteey