22

8K 649 69
                                    

Pelajaran sekolah telah berakhir, niatnya sih Sehun cepat pulang jika saja tidak ada piket hari ini. Dengan terpaksa dia membersihkan papan tulis kelas lalu merapikan meja-meja bersama murid yang lain.

"Sehun, kau tidak pulang?", Kata salah satu teman Sehun yang sudah bersiap-siap untuk pulang.

"Kau duluan saja, aku sedang menunggu seseorang.", Sehun tersenyum sekilas lalu melambaikan tangan kepada temannya itu. Sambil menunggu, Sehun melihat kearah jendela, disana banyak para murid yang sedang melakukan kegiatan ekstrakurikuler sekolah.

Kemana Chanyeol?

Temannya itu sudah pulang dari setengah jam yang lalu, katanya sih ada janji dengan seseorang. Tapi Sehun yakin bahwa orang itu adalah Kris.

'Kenapa Kai lama sekali ya?', Sehun mengecek ponselnya dan tidak ada pesan dari Kai. Mungkin ia akan mengecek kelas Kai lebih dulu. Setelah menutup jendela kelasnya, Sehun mengambil tas sekolah lalu berjalan ke pintu keluar kelas.

Klek!

Saat membuka pintu kelasnya, Sehun malah berpapasan dengan segerombolan laki-laki berjas hitam rapi yang seakan menunggunya sedari tadi.

Drtt! Drtt!

Ponsel Sehun berdering.

Sebelum sempat Sehun mengangkatnya, para laki-laki misterius itu membuat gerakan cepat dengan menyekap Sehun lalu membawa paksa Sehun ke suatu tempat. Sehun meronta-ronta tetapi pegangan mereka sangat kuat hingga Sehun tidak bisa berbuat apa-apa.
.
.
.
.
.
Disebrang sana, Kai sedang menelpon Sehun berulang kali tapi tidak bisa. Saat ingin pergi kekelas Sehun, ia dipanggil oleh guru untuk membicarakan suatu hal. Mau tidak mau Kai menuruti keinginan guru tersebut. Setelah urusan selesai, Kai langsung menelpon Sehun tetapi tidak diangkat.

Drtt! Drtt!

Kai segera mengangkat ponselnya saat melihat nama yang tertera adalah Sehun.

"Kau dimana?"

"Hai Kai..", Itu suara Taeyong!

"...Sehun sekarang bersamaku, jika kau menginginkannya kembali, datanglah kemarkasku."

"Bajingan! Jika kau berani melukai Sehun satu inci pun, aku tidak segan-segan membunuhmu!", Kai meremat ponselnya kuat seakan ponsel ini bisa pecah ditangannya. Tanpa basa basi, Kai menutup sambungan telponnya secara sepihak.

Kali ini, Ia sendiri yang akan turun tangan menangani masalah mereka. 

Ia mengendarai motor seperti orang kesetanan, pikirannya tidak bisa berpikir jernih. Hanya ada Sehun dan Sehun.
.
Setelah sampai didepan markas Taeyong, Kai segera turun dari motornya dan masuk kedalam. Disana ada beberapa penjaga yang menjaga didepan, siap akan menghajar Kai kapanpun.

"Menyingkir!!", Kai sudah memberi peringatan kepada para penjaga. Namun para penjaga tersebut tentu saja menolak perintah Kai.

Kai tidak suka memberi peringatan dua kali. Jika mereka tidak mau menyingkir, maka Kai yang akan menyingkirkannya.

Tanpa banyak bicara, Kai melayangkan tinju kepada salah satu penjaga tersebut yang membuat penjaga itu pingsan seketika. Melihat temannya pingsan, membuat penjaga lainnya satu persatu maju.

"Sini kau tikus kecil!", Kai mengeluarkan smirknya lalu bertarung dengan mereka. Mudah saja bagi Kai untuk menyelesaikan ini, mereka hanya orang lemah yang hanya menginginkan uang saja untuk melakukan pekerjaan ini.

"Cih, bagaimana bisa dia memperkerjakan orang lemah.", Ia mendobrak pintu besar yang didepannya. Disana terlihat pemandangan menyakitkan Kai dimana Sehun diikat dengan sudut bibir yang berdarah dan matanya ditutup oleh sebuah kain.

Psycho but, Sweet? • KAIHUN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang