23

9.1K 634 51
                                    

"Jadi, apa kita akan melanjutkan kegiatan kita sebelumnya?", Kai menaikkan sebelah alisnya dengan tersenyum miring.

"Ke-kegiatan apa ya?", Sehun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Ia tau maksud Kai, pasti melanjutkan kegiatan mesumnya itu. Gawat! Mana ia terlalu jauh jaraknya dari pintu kamar Kai.

"Apa perlu ku perjelas?", Kai berbisik intens ditelinga Sehun. Lalu menggigitnya gemas.

"It-itu tidak perlu..", Sehun memundurkan langkahnya bersamaan dengan Kai yang terus menghimpitnya. Tanpa sengaja ia malah tersandung kakinya sendiri dan jatuh diatas kasur empuk Kai.

Kai dengan sigap memegangi pinggang Sehun tetapi ia malah ikut terjatuh dan menindih badan Sehun. Kedua tangannya ia gunakan sebagai penopang sehingga hanya bagian bawah mereka yang saling bersentuhan.

"Kau merasakannya?", Kai menggesekkan juniornya ke junior Sehun. Ia memejamkan matanya sambil mengerang keenakan.

"Nghh!", Sehun meremat kasur Kai dengan tangan kanannya yang ia gunakan untuk menutup mulutnya. Mencoba menahan desahan yang keluar dari mulutnya.

"Jangan ditutup, sayang.", Kai melepas tangan Sehun yang digunakan untuk menutup mulutnya. Menurut Kai, desahan Sehun membuat nafsunya semakin memuncak dan ia sangat menyukainya.

Kai menciumi leher Sehun dan sesekali menggigitnya diberbagai tempat. Memberi tanda bahwa Sehun kali ini benar-benar menjadi miliknya. Tangannya bergerak melepas seragam Sehun dan melemparkannya ke sembarang arah. Kepalanya bergerak turun kearah puting merah muda Sehun. Mengisapnya seakan ada sesuatu yang akan keluar.

"Ahh! Ngh..Jangan disituhh..", Sehun meremas rambut Kai untuk menyalurkan rasa frustasinya. Mau seberapa kuat Kai menghisapnya, tidak akan ada yang keluar dari putingnya.

"Tsk!", Kai menyambar bibir Sehun. Melumatnya kasar tanpa henti. Tangannya bergerak melepas celana Sehun. Menyusup  kebagian belakang celana dalam Sehun dan meremas kuat pantat bulat Sehun.

"Eummhh~ Mmhh~", Sehun berusaha menyeimbangi lumatan Kai. Ia melingkarkan tangannya di leher Kai.

Kai melepas ciumannya secara sepihak membuat Sehun sedikit kecewa. Dengan tidak sabar Kai merobek celana dalam Sehun dan melebarkan paha Sehun sehingga little mushroom alias junior Sehun terlihat dengan jelas didepan mata Kai.

Jangan lupakan lubang menggoda itu.

Tapi Kai harus sabar, ini pertama kalinya bagi Sehun, Kai ingin membuat Sehun menikmati sentuhannya sampai Sehun ketagihan.

"Apa yang kau--Uunghh..Aaaahh..", Seperti ada sengatan listrik saat lidah Kai menyentuh kemaluannya. Rasanya aneh tetapi juga geli disaat yang bersamaan.

Kai terus menjilat seluruh permukaan junior Sehun dan sesekali menghisap ujungnya dengan kuat yang membuat Sehun ingin menyemburkan sesuatu dari juniornya.

"Kai hentikan--Ah! Uuunngh...Nhhh..!!!", Karena tidak tahan Sehun membusungkan dadanya bersamaan dengan cairan putih yang keluar dari juniornya. Wajahnya memerah dan deru nafasnya tidak karuan.

"K-kai...uh..aku keluar.."

Glup!

Kai menelan cairan putih Sehun tanpa rasa jijik sedikit pun. Ia memperhatikan Sehun yang sudah lemah tetapi mau bagaimana lagi, Juniornya sudah menegang keras.

Kai mengecup kening Sehun dengan lembut,"Bisakah aku melanjutkannya?"

"Melanjutkan?", Kata Sehun sambil menatap Kai.

"Disini.", Tangan Kai menyentuh lubang pantat Sehun.

Seriusan?

"I-itu tidak akan muat Kai!", Bayangkan seberapa besar milik Kai dibanding lubang pantat Sehun. Ia tidak yakin akan cukup melihat perbedaan besarnya saja sudah merinding.

Psycho but, Sweet? • KAIHUN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang