"Target telah diketahui. Kami akan segera melakukan penyerangan pada saat dia pulang sekolah.", Seorang laki-laki berjaket hitam dengan menggunakan masker hitam bersembunyi dibalik gang kecil untuk mengintai sesuatu.
"Lakukan sebelum kekasihnya datang menjemput."
Klik!
Telpon itu diputus secara sepihak. Demikian juga laki-laki berjaket hitam itu melakukan apa yang disuruh oleh bosnya.
.
.
.
.
.
"Hun, apa kau sudah bertanya kepada Kai?", Chanyeol menyeruput susu pisangnya sambil membawa satu kantong yang berisikan cemilan."Tentang apa?", Sehun menaikkan sebelah alisnya.
"Tentang Kai."
"Oh itu, belum, aku harus mencari suasana yang pas untuk membicarakan hal ini.", Sehun membuka bungkus sandwichnya dan memakannya sambil perjalanan menuju kelas.
"Benar juga.", Chanyeol hanya mengangguk-anggukan kepalanya. Sepertinya tidak mudah menanyakan informasi pribadi Kai. Apalagi dia adalah ketua aliansi disini, pasti aksesnya ditutup rapat supaya tidak ada musuh yang mengetahui kelemahan Kai.
"Oh ya Hun, aku membawakanmu sesuatu.", Chanyeol mengeluarkan sesuatu dari saku celananya dan memberikannya kepada Sehun.
"Semprotan apa ini?"
"Itu akan menjadi penolong saat keadaan genting. Aku tidak ingin kau dilukai oleh nenek lampir itu lagi. Membayangkan wajahnya saja sudah mengerikan, nenek lampir itu seperti sadism", Chanyeol mengedikkan bahunya merinding.
???
"Baiklah, aku akan menyimpannya.", Sehun tidak tau semprotan apa ini, tapi ia tetap menyimpannya karena Chanyeol bilang ini adalah penolongnya.
15.45
Jam belum menunjukkan untuk pulang sekolah tetapi guru yang mengajar dijam terakhir mendadak tidak masuk karena sakit, dan murid pun akhirnya dengan senang hati berjalan keluar gerbang untuk pulang sekolah.
"Hun, apa kau akan tetap menunggu Kai menjemputmu?", Mereka berdua berjalan beriringan menuju gerbang sekolah.
"Well, tentu saja. Mungkin dia akan marah besar jika aku--"
"Hey, Sehun!", Seorang laki-laki bertubuh tinggi menghampiri Sehun dan Chanyeol.
"Oh! Guanlin! Apa kabarmu? Bagaimana kau bisa ada disini?", Sehun yang bertemu dengan teman smp nya sudah tentu sangat senang.
"Aku baik-baik saja, kau?", Munculah seorang laki-laki lain berjaket hitam dari belakang Guanlin. Chanyeol merasakan ada sesuatu yang aneh dengan anak itu.
"Aku juga..err..siapa laki-laki dibelakangmu?", Sehun memundurkan langkahnya.
"Hun, Sepertinya kita harus--"
Tiba-tiba laki-laki berjaket hitam itu maju dengan mengeluarkan sarung tangan yang sudah diberi obat bius untuk membekap mulut Sehun. Tak sempat kabur, Sehun akhirnya pingsan ditangan laki-laki berjaket hitam itu.
"Bawa dia masuk mobil. Dan kau urus temannya itu.", Dari wajah yang awalnya tersenyum berubah menjadi dingin. Guanlin kembali masuk kemobilnya untuk membawa Sehun kesuatu tempat.
"Oh tidak, aku harus cari pertolongan!", Chanyeol berlari menuju kedalam sekolahnya sambil berteriak minta tolong disepanjang koridor sekolah. Wajahnya sangat panik, ini pertama kalinya ia melihat temannya sendiri diculik.
"Hey, hey kau kenapa?", Tao yang mendengar itu menghalangi jalan Chanyeol. Ia mendengar seruan Chanyeol bahkan dari lantai satu.
"T-tolong! Temanku Sehun diculik!", Chanyeol menunjuk kearah mobil hitam yang membawa Sehun pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycho but, Sweet? • KAIHUN ✔
FanficApa jadinya jika Sehun dipaksa untuk berpacaran dengan ketua aliansi berandalan nomor 1 dikotanya karena sebuah ancaman? . . ⚠WARNING⚠ Note : 17++ [Pada beberapa chapter] Diharap Bijak dalam Membaca . . Psycho But, Sweet? © 2019 by : Hyungteey