Bagian 2

7K 680 199
                                    


Ditulis
21 sepetember 2019
Tapi di pub nya baru sekarang :')

Note: baca sampai selesai-! Jangan menyerah ditengah jalan-! Cermati setiap kata. Dan kalian bakal ngerti :) wkwkkwk

••••

"M-maafkan saya tuan. Saya tidak sengaja"

Jeno memandang kesal kearah lelaki dihadapannya yang berkali-kali membungkuk 90 derajat kearahnya.

Jeno melirik kearah name-tag yang berada di seragam pegawai dihadapannya dan mendecih kesal.

"Lee Taeyoung, lain kali berhati-hatilah jika tidak ingin kehilangan pekerjaanmu, kau masih ingin beker-"

"Jeno! Cepat ke aula rapat!"


Mendengar panggilan yang diarahkan padanya, Jeno menabrak bahu Taeyoung dan berjalan menghampiri asisten pribadinya yang tadi memanggil, Jung Jaehyun. Jeno berjalan kearah Jaehyun, namun akhirnya berjalan mendahului lelaki yang lebih tua darinya itu.

"Dasar bocah sialan, kenapa kau terlambat? Club lagi?" Jaehyun mengumpat kesal dan menuntun langkahnya di belakang Jeno, namun hanya dibalas deheman malas oleh Jeno. Jaehyun hanya bisa membuang nafas panjang dan menggelengkan kepalanya, mengikuti Jeno menuju aula rapat.

•°•°•°•°•

"M-maafkan saya, s-sungguh saya tidak sengaja."

"Hey, kau tidak apa-apa? Maaf aku juga terburu-buru karena akan ada rapat. Bukan salahmu, sungguh."

Renjun mengangkat wajahnya dan dihadapkan dengan lelaki yang sedikit lebih tinggi darinya, berbusana formal mengenakan kemeja, hanya saja ia tidak mengenakan jas. Lelaki itu memegang bahu Renjun dan menatapnya dalam sampai-sampai Renjun merasa akan tenggelam akan tatapannya.

"Hey, kau tidak apa-apa?"

"Y-ya.." Renjun mengedipkan matanya dan mengedarkan pandangannya.

"Sekali lagi maafkan aku okay? Aku terburu-buru, sampai jumpa lagi."

Lelaki itu berlalu meninggalkan Renjun yang mematung di tempatnya.

"Astaga kupikir aku sudah menabrak seseorang berkuasa tinggi disini." Renjun mengusap dadanya dan menggembungkan pipinya untuk membuang nafas panjang, kemudian ia kembali melewati lobby dan menghampiri Mark yang sudah menunggu sedari tadi di halaman parkir.

"Lama sekali, aku lapar." rengek Mark seperti tidak makan berhari-hari.

"Maafkan aku, kalau begitu kita pergi membeli makanan, sekalian kita bawakan untuk Haechan." ucap Renjun final. Kemudian mereka pun bergegas pergi.

•°•°•°•

Hujan deras mengguyur ibu kota seoul, langit senja kehilangan warna jingganya yang ditelan gelapnya awan kelabu.

Renjun berada di toko seorang diri sejak sore tadi. Mark terlebih dulu pulang tadi siang karena bibirnya yang tiba-tiba dilarikan ke rumah sakit, sedangkan Haechan sengaja Renjun berikan shift sampai pukul 4 sore karena lelaki itu sudah  bekerja sejak pagi hari.

"Aku tidak mungkin tidur di toko kan.." Renjun membalik tulisan open yang bertengger di pintu kaca tokonya menjadi closed. Renjun mengganti seragam tokonya dengan sweater pink bergambar wajah kucing dibagian tengahnya.

Terlalu menggemaskan, Huang Renjun.

Renjun mengambil coat berwarna milo miliknya yang bergantung di riuang dan memadamkan semua pencahayaan di dalam toko. Ia melangkahkan kakinya keluar dari toko dan bersiap-siap mengunci pintu.

Destinació || Noren [Remake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang