Bagian 9

4.6K 430 99
                                    

25 Juni 2020

Haloo
Saya kembali :v
Ada yang masih nunggu cerita ini kah? Hehe

Jangan lupa berdoa sebelum baca.

Happy reading

•••

Tidur Jeno terusik saat ia merasakan ada yang menindih tubuhnya, dengan berat ia membuka matanya dan melihat Renjun sedang berada diatasnya, memeluknya, dan menyelimuti tubuh mereka berdua. Jeno memeluk bahu sempit Renjun yang berada diatasnya dan mengecup pelan pucuk kepala sang istri kemudian mengusap tengkuknya.

Jeno melirik kearah jam dinding dan waktu sudah menunjukkan pukul setengah delapan pagi, kemudian ia mengusap-usap lembut rambut Renjun dan menyapa dengan suara serak khas bangun tidurnya.

“Sayang.” panggilnya.

“Hngg~” sahut Renjun, kemudian ia bergelayutan manja pada dada Jeno.

“Tidak mau bangun hm? Aku harus pergi kerja.” Jeno mengusak gemas helai rambut Renjun.


Renjun mengangkat wajahnya dan menatap Jeno yang juga sedang memandang kearahnya, ia menumpukan dagunya pada dada Jeno, kemudian memainkan jemarinya di sekitar dada sang suami.


“Jenn~” panggil Renjun lagi.


Oh Tuhan, lihatlah wajah Renjun yang khas bangun tidur itu, bibir merahnya yang ia majukan, pipi tembamnya yang memerah, terlihat seperti bayi dan sangat menggemaskan, Jeno idak tahan untuk melebarkan senyumnya dan tolong sadarkan ia untuk tidak ‘memakan’ Renjun sebagai sarapannya.

“Hm?” sahut Jeno, kini tangannya beralih untuk mengusap pipi tembam Renjun.

“Tidak usah kerja.” Renjun merengut kemudian membenamkan wajahnya lagi pada dada Jeno, Jeno hanya balas tertawa dan menciumi pucuk kepala Renjun.

“Aku ada meeting sayang.”

“Tidak mau, aku bosan dirumah.”

“Mau bertemu Haechan dan Mark?”

“Aku mau Jeno~”


Jeno terkekeh kemudian memeluk erat tubuh Renjun, diperintahkannya agar Renjun menatap dirinya dan kemudian Jeno mempertemukan belah bibir mereka dalam sebuah morning kiss yang manis.


Bermanja-manja pada Jeno sudah menjadi kebiasaan bagi Renjun. Semenjak hubungan keduanya membaik sekitar hampir sebulan yang lalu, keduanya berniat untuk mengulang semuanya dari awal, menjalankan keseharian sebagai sepasang suami istri yang sesungguhnya. Dan Jeno? Ia benar-benar melakukannya, ia menyayangi Renjun bahkan mencintai Renjun, selama ini ia terlalu dibutakan oleh dendam bukan? Maka ia tak sempat sedetikpun melirik kearah Renjun yang benar-benar tulus menjalani hubungan mereka yang sudah tergolong dalam ikatan serius.


Jeno meraih ponselnya yang berada diatas nakas, sembari sebelah tangan kirinya terus mengusap kepala Renjun yang bersandar di dada kirinya. Renjun terus saja memainkan jemarinya mengukir pola abstrak pada dada kanan Jeno, sesekali bergelayutan manja pada leher suaminya.

Destinació || Noren [Remake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang