hanya tau sebatas wajah

321 39 2
                                    

"namanya Jimin, dia ketua osis. emang kadang suka maju kedepan tiap upacara, dia juga suka ngasih info di speaker sekolah. masa lo gatau??" jelas Namjoon, salah satu teman dekat Yoongi di sekolah ini. karena di sekolah sebelumnya, mereka pernah sekelas.

Yoongi menggeleng. jangan salahkan Yoongi, ia baru mengenal sekolah ini selama 4 bulan. ia juga tidak pernah berinteraksi dengan murid kelas lain, yang jelas selain Namjoon. alasan kepindahannya ini cukup klise. sebelumnya, ia dan keluarganya tinggal di Surabaya. ibu-nya adalah seorang dokter yang dipindahkan tugas untuk membantu rumah sakit di kota ini. 

"tapi serius lo?? dia sering banget maju kedepan kalo di lapangan. mana suka nongkrong di depan kelas kita. gua juga suka main sama dia cuy!" Namjoon benar benar tidak percaya dengan temannya ini. Yoongi sangat tidak mempedulikan sekitarnya, terkadang Namjoon merasa ngeri. bagaimana jika ada zombie, dan yang dilakukan Yoongi bukannya lari menyelamatkan diri, tapi sibuk menyelesaikan soal soal turunan fungsi?

"gua kenal kok orangnya" jawab Yoongi. "cuma sebatas tau orangnya. gua gatau nama dia aja" lanjutnya.

Namjoon mengangguk paham

seketika, namjoon memiliki ide cermelang untuk mengenalkan Yoongi kepada Jimin. dengan harapan, Jimin bisa menjadi teman bagi Yoongi dan mendorongnya untuk berinteraksi dengan semua orang, karena yahhh Jimin adalah social butterfly, bukan?

"abis pulang sekolah, jangan pulang dulu ya? gua mau ajak lo"

"hah? kemana? gua mau temenin Sunghee" tolak Yoongi, karena ia sudah berjanji kepada Sunghee menemaninya ke mini market

"udah, lo gak boleh nolak! nanti biar gua yang ngomong ke dia!" final Namjoon

***

"haloooo semuaaa!"

Jimin mendobrak pintu ruangan Osis. benar benar seperti preman. hal ini tentu membuat jengkel teman teman Osis lainnya

"ya elah!! gak usah dobrak pintu bisa gak mas?!?!" omel Yujin, sang bendahara Osis. Jimin terkekeh pelan. "Sorry sorry!!"

"Eh, kayaknya ada yang baru diputusin deh?!" Teriakan Joy dari belakang berhasil membuat teman teman lainnya menyoraki Jimin

"Yah, kasian deh!"
"Demi apa? Lo putus sama Seulgi?"
"yesss! Akhirnya gua bisa ngedeketin Seulgi!"
"Eh parah! Cup cup, jangan nangis, pak ketu"
"Ketos kuat kok!!!"

Jimin menghelakan napasnya frustasi, "jangan gitu dong! sedih nih gua" lalu ia berpura pura mengusapkan air matanya

"udah udah! jangan ledekkin dia" bela Seokjin. mata Jimin berbinar, seakan melihat superhero yang datang menyelamatinya. ia pun memeluk Seokjin dengan antusias. "makasih banyak sayang, udah belain aku"

Seokjin memasang muka jijik. bukan karena dia tidak suka dipeluk oleh laki laki, tapi karena suara Jimin yang dibuat sok imut.

ia berusaha melepaskan pelukkan Jimin, tapi tak sengaja, tangannya menampar wajah tampan milik Jimin yang sangat ia bangga banggakan.

terkejut, Jimin sontak terdiam, memegangi jidatnya yang lama kelamaan memerah. ia menatap Seokjin tidak percaya. ia pikir, selama ini, hubungan mereka spesial (maaf agak drama)

orang yang berada di ruangan tersebut mematung, termasuk Yoongi yang baru menginjakkan kaki ke dalam dan langsung disuguhi pemandangan mengejutkan ini.

"maaf, gak sengaja.." Seokjin mencoba untuk menenangkan Jimin.

bukannya apa apa, tapi kalau sudah seperti ini, Jimin selalu tiba tiba drama. bisa menangis, melontarkan kata kata tidak jelas, juga mengajak baku hantam

"anjing, sakit banget.." ucap Jimin pelan.

ah sial, kalau tidak ada drama atau baku hantam, biasanya keadaan serius. ini membuat semua anggota Osis lainnya khawatir.

Namjoon, selaku orang yang paling 'dewasa' disini, langsung menghampiri Jimin yang masih sibuk mengusap dahinya.

Yoongi menatap hal ini dengan rasa bingung. apakah Jimin benar benar marah? mengambek? laki laki SMA masih berperilakuan seperti ini?

beberapa saat kemudian, Namjoon berhasil membuat Jimin tertawa lagi. dan ia juga berhasil membujuknya untuk bermaaf maafan dengan Seokjin. semua orang pun merasa lega. karena Jimin jarang sekali marah atau pundung. ia selalu bercanda jika ada kesalahan. jadi kejadian ini membuat seisi ruangan mendapat serangan jantung sesaat.

ketika sedang ingin duduk, Yoongi mendekati Jimin dengan satu permen kecil di tangannya.

"buat lo" ucapnya sembari memberikan permen ini ke Jimin.

Jimin sedikit bingung. kenapa ada murid selain Osis disini? dan kenapa dia memberikannya satu permen? kenapa tidak 3 atau 4?

ia menerima permen itu. "thanks"

Yoongi mengangguk.

"yah walaupun gua lebih suka coklat.. by the way, lo ada urusan apa disini??" tanya Jimin

Namjoon yang mendengar itu, langsung memotong pembicaraan mereka. "gua yang ajak kok!"

Jimin ber-oh ria.

"tapi ngapain anjir? kan mau rapat"

Namjoon pun menepuk jidatnya. dia lupa kalau hari ini ada rapat. sial, benar benar sial.

tbc

swipe up to see the next chapter

A Little bit of sugar [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang