Epilog

2.4K 207 27
                                    

Hyunjin POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hyunjin POV.

2 tahun berlalu, semenjak kejadian itu.
Gue masih disini, di tempat pertama kali gue liat dia.

8 tahun yang lalu. Pertama kali gue ngeliat dia yang bersemangat main volly ditengah lapangan bareng temen-temennya.

Dengan seragam sekolah gue yang udah gak tertata gue ngeliat dia. Awalnya gue ke lapangan volly cuman mau nonton biasa dan awalnya juga gue gak ada ketertarikan. Sampe sebuah kejadian yang menimpa gue, pandangan gue jadi berubah sama dia.

Gak sengaja gue kena service bolanya dan itu lumayan kenceng. Sebenarnya gue gak bisa nginget apa-apa lagi setelah kena service bola, karena gue langsung gak sadarin diri.

Beberapa jam setelahnya gue bangun dan ngeliat dia di samping gue.

"Dek! Lo gak apa-apa?! Aduh maafin gue ya!" Muka paniknya mendadak keliatan lucu dimata gue dan untuk pertama kalinya gue ngerasa aneh sama diri gue.

Setiap hari gue selalu ngeliat dia dan ngikutin dia setiap hari dan anehnya gak ketahuan.

Setiap pulang sekolah dia selalu pergi ke JYP. Gue kira dia salah satu trainee disana, makanya gue sengaja ikut audisi biar masuk tapi perkiraan gue salah, ternyata dia adalah keponakan dari pemilik agensi.

Tapi gue gak merasa menyesal masuk ssini karena gue bisa lebih sering merhatiinnya.

Kegiatan dia di JYP. Nungguin kakaknya latihan, ikut nemenin latihan Got7 atau sekedar main dan bersosialisasi sama staff di agensi. Dan tentu gue ngelakuin itu semua tanpa ketahuan.

Gue tau dia lebih tua daripada gue, tapi rasanya gue pengen denger dia manggil gue 'oppa'. Oke gue gila.

1 tahun gue jadi trainee 1 tahun juga gue gak tau kalau selama ini dia suka sama Mark, member Got7.

Gue bahkan masih inget percakapannya sama Bam-Bam Hyung.

"Lo serius suka Mark hyung?!"

"Iyalah! Lo kira gue bercanda? Mark itu ganteng, tinggi, visual, rapper. Idaman gue"

"Terus?"

"Deketin gue sama dia ya! Plis... plis..."

"Nggak!"

"Ayolah Bam! Plis..."

Dan disitu gue tau bahwa tipe ideal dia Mark. Dan gue berjuang buat bisa nyaingin orang yang dia suka.

Tapi sayangnya, setelah kelulusan. Dia pergi lanjut pendidikannya di German dengan beasiswa dari agensi. Tentu, dia pinter.

Beberapa tahun terlalui dia balik lagi. Dengan wajah yang makin cantik dan dewasa tentunya, tapi sayang disitu gue masih belum debut. Gue masih sekedar trainee, sedangkan dia langsung dapet kerjaan jadi Manager Twice.

Manager (Stray Kids)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang