"Arfa, lagi ngapain ya?"
Iya, gua akuin gua emang sayang sama Arfa. Tapi gimana ya, dia ngga good looking, dan gua gasuka itu.
"Jen, ngapain lu tumben ngelamun?"Siyeon itu sepupu gua, dia sama gua juga sepakat nguji Arfa.
Gua Jeno Hardiyanto Putra, bokap gua seorang milyuner dan gua pasti bakal berakhir jadi tumbal perjodohan,maka dari itu gua minta tolong sama siyeon buat nguji Arfa.
"Jeno, mending lu langsung ngomong aja ke Arfa. Gua ga tega buat dia senyum sok kuat gitu!"Siyeon terdengar sedih, gua mengingat senyum itu.
Senyum yang tampak polos, tapi menyakitkan entah kenapa. Gua bahagia banget dia memberikan roti kecil bertuliskan kata yang membuatku semangat. Namun gua berusaha menampik semuanya, arfa tidak sekaya gua mana mungkin gua bisa bersamanya.
Mama dan Papa pasti akan menolak apa yang gua inginkan. Lebih baik gua kayak gini kan? Agar tidak sakit di akhir nanti.
"Jeno, hiks!"Begitu telepon ini tersambung terdengar isakan kecil, gua khawatir namun gua berusaha tidak menampakkannya.
"Kenapa, Fa?"Gua menjawabnya dengan nada datar seolah tak peduli.
"Kak Rose kecelakaan, dan biaya perawatannya sangat mahal, bisakah kamu membantuku?"
"Gua gak akan mengeluarkan sepeser uangpun untuk kakakmu, gua gak peduli."Damn, stupid Jeno kenapa membuat dia semakin sedih ?
"O-oh, baiklah Jeno maaf mengganggu, hehe."Tawa yang dipaksakan lagi,
"Iya, lu ganggu kencan gua sama Siyeon!"Jawabku agak ketus.
Lagipula, gua tak merasa menyesal memperlakukan dia begini. Toh ia kan sudah terbiasa. Gua langsung mematikan sambungan telepon.
"Jen, Arfa kenapa?!"Tanya Siyeon dengan raut wajah khawatir, seakan ada yang tak gua ketahui tentang Arfa.
"Kak Rosie kecelakaan! Bisa kamu bantu aku hubungin kak Jungkook dan kak Jaehyun?"Gua ralat sekarang, gua benar benar khawatir.
Gua dan Siyeon datang ke rumah sakit, ini bukan rumah sakit yang bagus. Lebih baik jika kak Rose masuk rumah sakit yang penangannya bagus. Tapi,masa bodoh dengan itu.
"Arfa!"Siyeon berteriak, ia berusaha menampilkan wajah sinisnya.
"Nih duit, buat kakak lu!"Siyeon melempar segenggam uang seratus ribuan.
Kurasa Arfa sedikit tersinggung ia terdiam, kemudian menatap siyeon dengan senyuman itu lagi.
"Terimakasih, Yeon! Itu sangat membantuku!"Arfa segera berlari dari tempatnya semula menuju resepsionist, aku mengamatinya.
Bertepatan itu pula ia bertemu dengan kak Jungkook, gua tak mendengar percakapannya dengan kak Jungkook. Tak lama kak Jaehyun pun datang, ia segera menuntun Arfa dan mengusap pundaknya pelan pelan.
Gua agak penasaran sekarang, tentang apa yang tak gua ketahui mengenai seorang Arfa.
Setelah menemui kak Rose, aku berjalan jalan sendirian mengelilingi rumah sakit ini. Ah! Itu Arfa! Aku akan mengikutinya!
Tampak dari sini ia memasuki ruangan kecil, bertemu dengan lelaki yang menurutku ehem, agak tampan. Arfa mengecup pipi laki laki itu?! Bayangkan, mengecup, aku bahkan tak pernah dikecupnya.
Sejujurnya aku iri, iri sekali! Sialan memang arfa, how dare her make me envy like that!
Aku menatap Arfa yang terlihat sedih, dan ia bercerita dengan lelaki itu. Aku yang sangat penasaran dengan percakapan itu melangkah mendekat, samar samar aku mendengar percakapan mereka.
"Maaf, Fa aku hanya menyusahkanmu."kata sang lelaki, aku bingung lebih tepatnya tak paham.
"Ah tidak apa, sudah kewajibanku bukan? Lebih baik kamu menyemangati aku aja hehe!"
"Baiklah, Semangat noona!"Hah? Noona? Apa artinya?
Aku melihat Arfa menatap ke arahku, gawat! Aku mungkin ketahuan, aku segera pergi dari tempat tersebut!
Akhirnya, aku hanya bisa memendam segala keingintahuanku tentangnya. Kuharap, engkau baik baik saja!
tbc
bapak jeno yang ganteng banget bikin gua oleng, tp tsundere tingkat dewa