1.문

55 2 0
                                    

Sekolah baru saja selesai libur dan sekarang adalah hari pertama masuk ke sekolah jadi ini tahun baru menghadapi tingkatan kelas yg lebih tinggi banya yg bersorak gembira akan sekarang karena upaya mereka yg berbuah hasil. Jam 05:03 pagi lebih tepat nya di sebuah rumah yg mewah dan juga megah terdapat keluarga yg sederhana di sana hanya ada pelayan dan penjaga saja ada lagi satu org yg di hormati di dlm rumah mewah tersebut, namjan tampan anak satu² nya atau pewaris satu² dia tdk punya adik atau pun kakak hanya sendiri walau pun begitu dia memiliki banyak teman di sana tapi ia kurang akrab dng teman nya itu ia selalu menyendiri bukan maksud menyendiri menghindar melainkan tdk berbicara saat ada sesuatu yg tdk penting, jarang bergaul, tertawa, paling ia suka adalah balapan liar di jalanan itu kebiasaan buruk nya. Sebut saja Kim Wooseok atau biasa di panggil Wooshi, jam sepagi ini wooshi sudah bangun dri tidurnya bahkan sudah siap unk berangkat sekolah ia tdk di antar supir atau apalah dia lebih suka naik montor kesayangan nya ketimbang di antar sangat merepotkan.

Wooshi memakai jaket hitamnya saat mengendarai kendaraan saat ia berhenti di lampu merah tdk sengaja mata ny tertuju ke seseorg yg sedang menunggu di halte bis di sekitar sana wooshi tdk perduli memilih unk melanjud kan melaju ke sekolah. Sesampainya di sekolah wooshi masih sendirian sekolah nampak sepi hanya beberapa org saja yg baru saja berangkat, di koridor sekolah wooshi melihat sebuah papan pengumuman dimana di sana wooshi dpt menemukan di mana kelasnya setelah itu ia melanjutkan langkahnya ke kelas barunya kelas dng tingkatan yg lebih tinggi.

Yeoja berambut panjang hitam lebat baru saja sampai di sekolah bermodal bis saja, masuk ke koridor ia terlebih dulu melihat papan pengumuman unk mencari kelasnya setelah itu ia melanjutkan langkahnya ke kelas barunya tersebut. Melewati satu kelas ia melihat namjan yg duduk diam dng heanspri di telinganya sambil memandang jendela jadi posisinya itu membelakangi jadi tdk terlihat jelas tdk ingin membuang waktu lebih banyak yeoja tersebut langsung pergi ke kelasnya masih sepi tapi biarkan lah bukanya lebih bagus dari pada banyak org tapi kelakuannya seperti pasar kebakaran.

Bae yena nama yeoja tersebut, sederhana tapi artinya sangat mendalam. Lingkungan sekolah mulai agak rame banyak yg sudah berangkat kurang 20 menit lagi bel masuk jadi wajar semakin banyak siswa yg berangkat. Entah kenapa siswa suka sekali berangkat agak telat? Tdk tau juga lah.

Bel masuk sudah berbunyi para siswa sudi duduk rapi di bangku masing², guru datang memberi salam selamat pagi sigab semua murid menjawabnya dan hormat setelah itu pelajaran pun di mulai dng tenang sedikit dri mereka ada yg tidur tapi guru tdk tau tentang hal itu. Selama 4 jam lamanya pelajaran berlangsung tak lama bel istirahat pun tiba yena tdk keluar kelas karena tdk punya teman sudah sejak pertama dulu yena belum punya teman bukan karena yena tdk mau hanya saja tdk ada yg mau karena mereka semua tau jika yena itu anak yg sederhana bukan seperti mereka yg serba mewah tapi di balik itu yena anak yg mandiri tdk bergantung pada org tuanya ibunya yg sakit² an di rumah sedangkan ayah nya entah pergi kemana yena tdk tau sama sekali. Begitu kejam kah dunia ini?

"Hey kau culun "panggil seorg yeoja dng seragam yg gak pas sama aturan di sekolah, jas tdk di pakai rok ke kependekan dan kemeja seragam terlalu ketat kancing atas terbuka itu menjijikan. Yena mendongak melihat tiga yeoja yg gak tau aturan itu memandang yena remeh.

"Ada apa? "Dng suara agak pelan yena mengatakannya yena pasti sudah menebak mereka pasti akan membully atau menyuruh unk mengerjakan tugas sekolah yg baru saja di berikan.

"Ikut kami"belum juga yena menjawab tiga yeoja tersebut langsung aja nyeret yena keluar kelas dng kasar banyak pasangan mata yg melihat dan berbisik² sungguh yena benar² menahan malunya sekarang baru saja masuk tapi sudah mendapat malu.

Di kantin lebih tepat nya mereka bertiga menyeret yena di tengah keramaian mereka melempar yena sampai jatuh tersungkur di lantai ada yg tertawa, berbisik², hanya melihat dan cuex. Yena merasa sakit lutut nya terasa perih ternyata tergores walau sedikit tapi perih, yena hampir saja menangis karena itu.

You Like Me? | Kim Wooseok Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang