Sebelumnya aku mau minta maaf ke kalian semua, karena aku upnya lama banget, maafkan aku (ಥ͜ʖಥ) karena aku kehabisan ide, dan mood aku yang naik turun, bahkan untuk buka wp aja aku udah jarang, karena kesibukan direal life aku juga, sekali lagi maaf ya 🙏🙏
Enjoy the story guys, berharap kalian suka
..........
“ji” jisung mengalihkan perhatiannya dari sarapan yang tengah disantapnya
“iya mbak”
“nanti abis pulang sekolah langsung kerumah ya, papa sama mama pulang hari ini” jisung mengangguk sebagai jawaban, dan kembali menyantap sarapannya.
“satu lagi mbak mau bilang, kalau papa sama mama udah pulang, kamu gak bisa pulang malam kaya biasanya ji, papa juga gak bakalan ngijinin itu” mendengar itu jisung berpikir sebentar, benar juga apa yang naeun katakan, kalau dia bilang belajar ditempat chenle gak mungkin, apalagi kalau harus jujur jisung mana berani, jisung jadi tidak bisa menemui siyeon, berbeda dengan jisung yang khawatir tidak bisa bertemu dengan siyeon, naeun malah sangat bahagia, karena waktu jisung bersama siyeon menjadi berkurang, jadi siyeon tidak bisa memperbudak jisung lagi.
Dua hari yang lalu naeun tidak sengaja melihat siyeon dan jisung yang sedang berbelanja, lebih tepatnya jisung membelanjai siyeon dan menjadi tukang bawa barang belanjaan siyeon, bukan hanya itu, setiap pagi ketika siyeon ada kuliah pagi, sebelum berangkat kesekolah jisung terlebih dahulu mengantar siyeon kekampusnya, dan setelah pulang jisung juga bertugas menjemput siyeon, jisung sudah seperti ojek pribadi siyeon.
“mbak” jisung mengeinterupsi “gimana kalau kita pindah rumah”
“ha”
“rumah jisung kan kosong cuma ada bibi kim, disana, gimana kalau kita pindah kesana” tawar jisung, sebenarnya jisung memiliki ide itu agar dia bebas, keluar malam tanpa takut dilarang papa taeyong.
Jikapun suatu saat tercyduk jisung bisa menyiapkan alasan yang masuk akal, seperti abis jalan sama naeun mungkin.
“ayolah, mbak” melihat naeun hanya diam tanpa menjawab, jisung melanjutkan lagi “kan kita udah nikah nih, jadikan udah seharusnya kita pindah dari sini, ya kan mbak, mbak kan harus ikut suami, berarti harus ikut jisungkan” katanya lagi, alasan paling ampuh, jisung bangga pada dirinya sendiri, karena bisa berpikiran seperti itu.
Lagi lagi naeun cengo mendengar ucapan jisung, sepertinya jisung mendapatkan alasan yang membuat naeun tidak bisa membantah lagi.
“mbak diam berarti setujukan ” ucap jisung menampilkan senyumannya, dia berdiri dari tempat duduknya dan berjalan mengampiri naeun yang duduk didepannya, sesampainya disamping naeun, naeun mmenggeser duduknya menjadi menghadap jisung.
“nanti minta tolong bilang sama papa ya mbak, sekarang ji mau pergi sekolah dulu” jisung berucap masih dengan mempertahankan senyumannya.
sebelum jisung melangkah pergi dia menyempatkan mengecup bibir naeun, sebagai morning kiss, sejak kejadian malam waktu jisung mengecup bibir naeun itu, sampai sekarang sudah berlalu satu minggu lebih jisung selalu mengecup bibir naeun, katanya sih jatah morning kiss, dan untuk mengisi asupannya. Naeun jadi berpikir hampir sebulan lebih jisung dekat dengan siyeon dan perubahan yang ada dijisung sangat terlihat, tidak ada lagi bayi jisung yang polos yang selalu ingin dia lindungi, bahkan sekarang yang ada jisunglah yang mendominasi naeun, sebenarnya naeun bingung dia harus bersedih atau bahagia.
…….
Sepulang sekolah seperti sudah menjadi tugas yang wajib tidak dapat diganggu gugat, jisung akan menjemput siyeon dikampusnya, dan disinilah dia, didepan gerbang kampus, banyak pasang mata yang melihat jisung kagum, jisung sudah tidak memakai baju sekolahnya, dia memakai baju kemeja berwarna hitam
bersandar pada motor sportnya, membuat ketampanan jisung semakin terpancar.
“jisung” jisung meoleh dan menemukan siyeon ada disampingnya“udah selesai” Tanya jisung, siyeon mengangguk sebagai jawaban
“oh ya, nanti malam aku gak bisa keluar sama kakak” kata jisung, siyeon sedikit heran, sebenarnya siyeon tidak keberatan, tapi agar jisung merasa tersanjung dia bertanya, agar dia terlihat seperti keberatan dan tidak rela jika tidak bertemu dengan jisung
“papa taeyong pulang hari ini, jadi aku gak enak sama dia kalau harus keluar malam” kata jisung
Siyeon mencebik “kenapa mesti gak enak sih, dia bukan orangtua kamu, yang bisa seenaknya melarang kamu jisung” jisung terdiam mendengar ucapan siyeon
“orangtua aku udah gak ada kak, dan mereka gantinya, mereka sayang sama aku, sama kaya mereka sayang ke mbak naeun, jadi gak ada alasan untuk aku gak menghomati mereka” nada bicara jisung sedikit berbeda dari biasanya yang selalu lembut ke siyeon, dan siyeon sadar akan hal itu, dia buru buru merutuki kebodohannya
“jisung, maaf , aku gak bermaksud kaya gitu, aku cuma kesal karena gak bisa ketemu kamu, kalau rindu gimana, aku pasti kangen banget sama kamu karena nanti malam gak ketemu” siyeon memasang wajah sememelas mungkin, menunjukkan kalau dia menyesal telah mengatakan itu.
Jisung membawa siyeon kepelukannya “kakak tenang aja, nanti malam aku telpon lagi, lagian besok pagi kan aku jemput lagi” siyeon mengangguk dipelukan jisung, siyeon melepaskan pelukan mereka.
“tapi, hari ini kita jadi belanjakan, kamu taukan aku pengen banget tas yang aku kirim gambarnya kekamu kemarin” ucap siyeon, sambil mengerucutkan bibirnya, berharap jisung luluh
“iya, kakak tenang aja, kita beli tasnya hari ini" dan ternyata jisung luluh saudara saudara.
"Yeayyyyy" Siyeon bersorak kegirangan "makasi jisung"
"Anything for you baby" Ucap jisung sambil memberikan wink pada siyeon dan membuat perempuan perempuan yang melihat mereka ambyar .
............Tbc..........
Segini dulu ya guys
Jangan lupa votmentnya 🤗
Salam hangat dari istri sah jisung 🤭🤭
KAMU SEDANG MEMBACA
My Life X Jisung Park
ФанфикGimana perasaan lo disaat lo disuruh nikah sama tetangga lo yang selama ini udah lo anggap sebagai adek, ya krna umur dia lebih muda dari gue 3 tahun, ya 3 tahun guyssss Ga pernah kebayang gue bakal hidup kaya gitu, Penasaran???? Cus yuk liat ce...