Dia - 2

6.2K 505 45
                                    

Taehyung POV


Hari sabtu adalah hari dimana kami diberikan fasilitas bus dari sekolah mengantarkan kami ke downtown mengunjungi pusat perbelanjaan disana, sebenarnya di daerah Seonyoendan HS berada terdapat supermarket yang cukup besar yang terletak di dekat stasiun, dimana kami biasa membeli kebutuhan sehari-hari. Namun jadwal ke downtown di hari sabtu merupakan saat yang ditunggu-tunggu oleh sebagian besar siswa.

Sekolah membagi perjalanan dalam empat kloter, aku dan Hoseok mengambil kloter pertama dimana kami sudah mendaftarkan diri sehari sebelumnya. Aku melihat daftar nama penumpang sembari menunggu bus datang, terdapat nama Park Jimin, sepupu jauh ku dan nama Jeon Jungkook, roommate Yoongi yang sudah aku ketahui namanya.


“Hyuuuung, ambil jadwal pagi juga? Traktir aku ice cream ya” suara Park Jimin melengking di pagi yang hening.

“Dasar kamu, pagi-pagi sudah berisik” yang di tegur malah tambah senyum-senyum.

Annyeong Hoseok Hyung.. maaf aku merepotkanmu dengan kakak sepupu ku yang aneh ini” ucapan asal Jimin ditanggapi tawa oleh Hoseok.


Semakin banyak siswa yang berkumpul di lobby sekolah dan bus pun datang tepat waktu. Kami semua menaiki bus tersebut. Tampaknya setiap siswa yang mengikuti perjalanan ini sudah membawa teman masing-masing, Jimin duduk sendiri di samping aku dan Hoseok. Kemudian muncul sosok Jungkook, ia terlihat kebingungan mencari kursi kosong.

“Jeon.. duduk sini. Masih kosong, aku sendirian” Jimin memanggil Jungkook.

Yang dipanggil berjalan ragu-ragu kearah kami kemudian duduk kursi kosong di sebelah Jimin. Selama perjalanan aku melihat Jungkook tidak menikmati waktunya di dalam bus yang cukup ramai dengan suara obrolan. Jimin sibuk mengobrol dengan aku dan Hoseok.


Sesampainya di downtown, kami segera menyebar dan berjanji bertemu lainnya di cafe 30 menit sebelum jadwal bus mengantar kami kembali.

Aku pergi mencari beberapa barang kebutuhanku dan kemudian ke supermarket untuk berbelanja kebutuhan dapur karena aku memasak sendiri, demi menghemat uang saku, aku tidak makan di kantin seperti beberapa siswa lainnya.

Setiap Dorm telah dilengkapi dapur dengan peralatan yang lengkap dan cukup banyak siswa yang menggunakan fasilitas tersebut.


Mendorong keranjang belanjaan, aku melihat snack kegemaranku dan meraih kotak itu bersamaan dengan tangan lain hendak mengambil kotak yang sama. Aku segera menoleh melihat sosok di sampingku, rupanya Jeon Jungkook. Ketika ia melihatku, serta merta ia menarik tangan, menunduk dan berbalik badan menjauhi ku.

“Jeon Jungkook” panggilku. Ia terhenti namun hanya mematung di tempat memandang ujung sepatunya. Aku menghampirinya dan menarik tangannya meletakkan kotak snack tadi telapak tangannya.

“Untukmu saja, tinggal satu.” kemudian aku melangkah pergi melanjutkan berbelanja. Dari ekor mataku terlihat Jungkook masih berada ditempatnya.

.
.
.

Bus yang kami tumpangi telah sampai kembali di lobby sekolah, murid-murid pun berhambur dengan barang belanjaan nya masing-masing. Aku melangkahkan kaki bersama Jimin menuju Dorm 1, baru saja beberapa langkah aku mendengar suara lirih menyebut namaku.

“Kim Taehyung Sunbae-nim” aku menoleh mendapati Jungkook yang memanggilku, Jimin ikut berhenti disebelahku menunggu maksud teman sekelasnya.

Jungkook mendatangi kami dan melihat mataku sekilas sebelum kembali menunduk.

“Terima kasih yang tadi” kemudian ia melangkah cepat-cepat kearah Dorm nya.


“Apa tadi Hyung?” tanya Jimin padaku saat kami berjalan ke Dorm 1, tempat kami tinggal.

“Aku tadi memberinya snack” jawabku acuh.

“Kau tau Hyung, Jungkook itu sangat pendiam, dia tidak pernah membuka percakapan sebelumnya. Baru kali ini aku melihatnya mengajak orang lain bicara” kata Jimin sungguh-sungguh, seolah memberitahukan sebuah rahasia padaku.

“Kan dia cuma mengucapkan terima kasih padaku. Apakah itu termasuk bicara dalam kamus mu?”

“Aah benar juga, sudah sepantasnya ia bilang terima kasih padamu.”



Jungkook POV


Aku duduk diatas ranjang ku, Yoongi Hyung masih pada posisi tidurnya seperti saat aku pergi tadi pagi. Aku masih memegangi kotak snack yang diberikan Kim Taehyung kepadaku, ternyata dia baik sekali. Pantas saja menjadi Ketua Himpunan Siswa.

Diriku masih bimbang, aku sudah lama ingin menyampaikan kepada Yoongi Hyung bahwa aku berminat bergabung dalam klub basket. Namun sebagian diriku dari masa lalu mencegahku mengungkapkan keinginan itu.

Aku ingin berubah, aku ingin membuka lembar baru dalam hidupku, oleh karena itu aku memilih sekolah ini, sekolah yang berada cukup jauh dari Seoul, jauh dari teman-teman yang  mengenalku.


-tbc-



💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💜

I'm with YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang