we are seven - 6

4K 406 50
                                    

Jungkook POV


Aku berlari ke arah lobby sekolah, ke tempat aku janji bertemu dengan Taehyung. Kulirik jam di pergelangan tangan menunjukkan waktu ku tinggal lima menit lagi sebelum bus berangkat. Sedikit lagi sampai dan aku melihat Taehyung masih menungguku di lobby, ketika ia melihatku, ia mulai menaiki bus. Aku segera meloncat ke dalam bus tepat sebelum jam keberangkatan bus.

Taehyung duduk jauh dari satu-satu nya kursi yang kosong. Maka aku pun duduk disana. Rasanya masih kurang nyaman untuk ku berada di dalam bus ini.

.

"Hyung, maaf aku telat. Bukan maksudku..." kataku ketika kami sudah menuruni bus di lokasi tujuan.

"Ga apa-apa Jeon. Mau langsung belanja atau jalan dulu?"

"…  belanja saja Hyung."

"Oke.. btw kita menang 100,000 won berarti masing-masing 50,000 won ya."

Dan kami pun berjalanan menuju supermarket. Kami mengambil keranjang yang yang berbeda, dengan 50,000 aku bisa beli stock makanan untuk waktu yang lama pikirku.

"Jeon, aku berencana menggunakan sebagian voucher ku untuk beli daging untuk pesta barbeque kecil-kecilan nanti malam. Kau bisa datang Jeon?"

"Boleh aku tau siapa saja yang akan datang Hyung?"

"Hanya Hoseok, Jimin, roommate ku dan pacarnya."

"Aku ajak Yoongi Hyung boleh? Sekalian aku pakai sebagian voucher ku untuk nanti malam."

"Boleh Jeon."

Maka kami pun melanjutkan berbelanja. Kami membeli banyak daging, minuman bersoda dan camilan.

Setelah membayar belanjaan dengan voucher yang kami menangkan, kami masih memiliki waktu satu jam sebelum bus kami kembali. Taehyung mengajak ku menunggu di cafe maka beranjak lah kami kesana dengan tas belanjaan yang besar.

Taehyung memesan coklat panas dengan banyak susu, sedangkan aku memesan oreo milk shake. Yang aku sukai ketika berada bersama Taehyung adalah aku tidak perlu repot-repot mencari topik pembicaraan. Aku selalu menemukan kenyaman dalam diam bersama nya.

.

Aku telah kembali ke kamar Yoongi sedang duduk di sisi kasur dengan rambut basah baru saja selesai mandi.

"Hyung, jika bukan karena kamu tadi pagi susah dibangunin, aku tidak akan terlambat. Nyatanya kamu juga ga jadi pergi." gerutu ku sebal.

"Aku berubah pikiran, mending tidur."

"Hyung, nanti malam temani aku ke acara nya Taehyung-ssi ya? Dia bikin pesta barbeque di roof top."

"Taehyung lagi?" tanya Yoongi Hyung menaikkan alisnya.

"Tadi kami berbelanja dengan voucher yang kami menangkan dan Taehyung-ssi bilang soal barbeque itu" jawab ku menunduk. Entah kenapa tiba-tiba aku merasa malu namun berbeda dengan perasaan malu yang selama ini aku alami.

"Oke, jam berapa? Di roof top dorm kita bukan? Harusnya disana sih, roof top nya paling besar."

"Sebentar Hyung, aku lupa menanyakan di Dorm berapa?" segera ku pancing ponsel dari saku dan mengirim pesan kepada Taehyung.

"Dorm 1 Hyung" kataku setelah mendapat jawaban.

"Oh oke. Enak juga disana. Orang nya ga banyak ya" kata Yoongi yang sudah rebah kembali di kasurnya.

.

Mendekati pukul tujuh malam, aku berjalan bersama Yoongi Hyung menuju Dorm 1 dan langsung menuju roof top. Disana sudah ada Taehyung sedang bersiap dengan alat pemanggang dibantu Hoseok. Aku menghampiri mereka dan meletakkan beberapa botol minuman soda dan jus di meja besar yang terletak di tengah. Yoongi ikut membantu dua teman seangkatannya menyalakan bara api. Tak lama kemudian, Jimin bergabung bersama dua pemuda yang aku belum kenal.

Taehyung menghampiriku, “Jungkook, perkenalkan roommate ku Namjoon Hyung dan pacarnya Jin Hyung, yang kebetulan roommate Jimin.”

Aku pun berkenalan dengan Namjoon dan Jin. Kemudian Jin mengusir pacarnya dan berpesan dengan jelas agar hanya duduk dan menunggu. Aku tidak paham dan hanya melihat Jin sibuk membantu memanggang daging.

Tak lama daging-daging pun matang, kami duduk di kursi panjang di sisi meja. Taehyung membawa piring berisikan daging yang sudah matang ke meja dan duduk di samping ku.

Chagiya.. aaaa” Jin menyuapi Namjoon dengan daging yang sudah dibungkus daun.

“Ya ya ya…! Jangan pamer kemesraan disini” sahut Hoseok lantang.

“Kau yang baru lihat segitu aja sudah begitu Hyung, apalagi aku? Seharusnya kalian sekamar saja, malah ganggu aku terus” keluh Jimin.

“Jangan gitu donk Jiminie, Namjoon-ah bilang dia tidak bisa konsen belajar kalau ada aku” jawab Jin cemberut.

“Klo gitu di kamar Taetae Hyung saja, jangan di kamar aku” balas Jimin galak.

“Ga bisa Jim. Mana mungkin mengusir Macan dari wilayahnya” balas Namjoon membuat Jimin cemberut.

Aku menyukai teman-teman baru ku malam ini. Rasa nya sungguh hangat berada di sekeliling mereka.

“Tae, kau tidak mengajak pacar mu kesini?” tanya Namjoon kemudian.

“Siapa Hyung?” justru Jimin bertanya balik.

“Nayeon?” timpal Hoseok Hyung.

“Jangan sebut nama si murahan itu Hyung. Dia itu punya pacar di Busan” jawab Jimin sengit.

Tanpa sadar aku menganggukkan kepala ku.

“Kau tau sesuatu Jeon?” kali ini Taehyung yang membuka suara.

Serta merta semua mata memandangku, membuatku gugup dan hanya bisa menunduk, berharap aku bisa loncat dari atap gedung ini. Taehyung menyadari sikapku, dia menepuk hangat pundak ku dan mengalihkan pembicaraan menarik atensi para Hyung dariku.

Kami terus mengobrol dan tak berhenti makan hingga 30 menit menjelang jam malam Dorm. Bersama-sama kami membersihkan meja dan merapihkan panggangan. Aku mendekati Taehyung yang sedang memasukkan sampah kedalam kantong plastik.

“Hyung.. maaf aku sebenarnya tau sesuatu mengenai Nayeon Noona. Aku tak sengaja mendengar pembicaraannya dengan Sana Noona.”

“Tidak apa-apa Jeon, sudah masa lalu bagiku.”

“Kau tidak apa-apa Hyung?”

“I’m fine Kook. emm maksud aku Jeon.”

“Jungkook saja Hyung” ujar ku tanpa sadar tersenyum kepadanya dan Taehyung membalas dengan senyuman kotak yang begitu hangat.

-tbc-

     


     

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


💜

I'm with YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang