Then - 11

3.6K 361 36
                                    

Taehyung POV
 
 
Aku sudah menyadari sebelumnya bahwa sesuatu terjadi di masa lalu Jungkook, namun aku tidak menyangka sebegitu besar penderitaan yang dia hadapi. Aku hanya bisa merengkuhnya dalam dekapan dan berterima kasih padanya sudah bersedia menceritakan masa lalu. Membuatku lebih mengerti akan dirinya.

Entah berapa lama kami berdiam diri di tengah terpaan angin menusuk kulit menjelang musim dingin. Ketika aku melihat jam tangan, ternyata sudah melewati jam malam asrama. Jungkook tidak dapat kembali ke Dorm 2 yang saat ini sudah terkunci. Maka kuajak dia untuk tidur di kamar ku malam ini.

Di dalam kamar, Namjoon Hyung sudah tertidur pulas. Menawarkan Jungkook tidur di kasurku dan aku akan menggelar selimut sebagai alas tidur. Namun Jungkook memintaku tidur bersama di atas kasur yang sempit. Toh malam sebelumnya juga begini.

Maka aku pun rebah disampingnya, menarik selimut diatas tubuh kami. Jungkook tidur bergelung padaku. Itu wajar, dia masih terbawa perasaanya setelah bercerita padaku. Aku hanya dapat menenangkan dengan mengusap kepala dan punggungnya hingga ia terlelap dan aku pun menyusulnya kealam mimpi.

 
___
  
 

 
(beberapa saat sebelumnya)
 
 
Jimin POV
 
  
“Kau kerjakan bagian itu, aku belum mengerti sampai situ” suara malas terdengar saat aku membuka pintu kamar 219.

Kedua pemuda yang sedang berdiskusi dimeja belajar menoleh cepat ke arahku.

“Ah, kau lagi” suara malas terdengar lagi.

“Hai, Jiminnie” sapa Hoseok ramah.

“Cari Jungkook? Ga tau kemana anaknya” jawab Yoongi malas.

“Jungkook dikamar Taetae Hyung. Joonie Hyung ke kamar menemui Jin Hyung, aku ogah disana jadi aku kesini” aku menjelaskan dan duduk di kasur Jungkook.

“Yaaaah, benar kan kecurigaan ku. Mereka ada sesuatu! Kapan hari aku diminta Taehyung mengirimkan makanan ke sini untuk Jungkook” sambung Hoseok membuat mata sipitku terbelalak.

“Bahkan aku melihat mereka berciuman” timpal Yoongi hingga mulut Hoseok menganga lebar.

“Tadi Joonie Hyung cerita, Jungkook bilang dia tidak ada hubungan apa-apa dengan Taehyung dan mereka tidak pernah ciuman” balasku.

“Aku melihatnya sendiri. Jungkook tidur di kasur dan wajah Taehyung menutupi Jungkook.”

“Kau yakin mereka ciuman?” tanya Hoseok mengintrogasi.

“Ya itulah yang aku lihat.”

Akhirnya kami hanya berpandang-pandangan bertiga.

 
 
Hoseok kembali ke kamar nya sebelum jam malam asrama. Namun karena Jungkook belum juga kembali, aku tiduran menginvansi kasurnya.
 
“Kau kembali sana.”

“Malas Sunbae. Nanti jauh-jauh percuma, toh Jungkook ga balik ke sini.”

“I hate you."

“I love you too.”

 

   
___

 
Jungkook POV
  
  
Aku bermimpi indah, tapi aku lupa apa itu. Hanya ingat manisnya dan terbangun dengan senyuman. Membuka mata melihat Taehyung sedang menggambar di kursi yang menghadap ke diriku.

"Hyung.." panggil ku sembari bangkit duduk.

"Sudah bangun Kook?" ujarnya menutup buku sketsa.

"Semalam-- terima kasih Hyung sudah mau mendengarkan ceritaku. Rasanya lega bisa menceritakan ke orang lain" Taehyung tersenyum dan mengusak rambutku.

"Jungkook mau sarapan apa? Aku buatin."

"Aku ikut turun ya. Sebentar Hyung ke wc dulu" dengan itu secepatnya aku berlari dan menutup pintu toilet, berusaha keras menenangkan debaran jantung yang begitu lincah di dada.
 
  
  
Beberapa menit kemudian aku keluar dari kamar mandi dan Taehyung sedang sendirian. Padahal tadi masih ada Namjoon yang tertidur. Seolah mengerti pertanyaan tanpa kosakata, Taehyung berujar.

"Namjoon Hyung ke kamar mandi di bawah, tak sabar menunggu mu. Yuk."

Kemudian aku mengekor Taehyung menuju dapur Dorm 1 dan aku mendengar suara Jin membahana saat memasuki dapur.

"Taehyung, ayo sarapan bareng. Kita rayakan pubertas Jimin. Semalam dia tidak pulang ke kamar. Hahaha."

Aku tak paham maksudnya, namun Jin tampak begitu terkejut saat melihatku di belakang Taehyung.

"Eh.. Jungkook.. APAAA ??! Kalau begitu kita double perayaan. Jimin dan Taehyung. Yeeeey."

"Hyung apa maksud nya?" Taehyung mencari penjelasan.

"Semalam Jimin tidak tidur di kamar nya. Kau tau kan artinya.." jawab Jin dengan mengedipkan sebelah mata.

Kemudian Jin kembali sibuk memasak. Aku mengambil duduk di meja makan bersebrangan dengan Taehyung yang telah membawakan aku minum. Namun semenit kemudian aku begitu terkejut hingga tersedak air yang sedang kuminum.

Di dapur yang masih kosong ini, tiba-tiba Namjoon datang dan memeluk Jin dari belakang serta berkata dengan suara rendah.

"Peach.. maaf semalam sudah tidur, hape aku silent. Maaf tidak tau ada telpon dari mu" ujar Namjoon ditutup dengan mencium tengkuk Jin.

Aku merasa muka ku panas, aku menunduk namun malah terdengar suara tawa rendah dari seberangku.

"Kook, sekarang kamu mengerti kan kenapa Jimin suka uring-uringan."

Aku mengintip sedikit dengan maksud melihat Taehyung namun malah terlihat olehku Jin sudah membalik badan masih dalam rangkulan Namjoon kemudian mencium puncak hidung pemuda tan tersebut. Aku pun bisa mendengar dengan jelas ucapan Jin.

"Kau melewatkan moment chagiya. Semalam Jimin tidak pulang ke kamar. Duh jangan cemberut gitu. Sudah duduk sana, makanan sebentar lagi siap."
 
 
 
"Jim sini.." panggil Taehyung saat melihat bayangan Jimin melintasi dapur.

"Wah ada apa ini ramai-ramai?" tanya Jimin kebingungan.

"Jin Hyung merayakan pubertas mu" jawab Taehyung mengendikkan bahu.

"Pubertas apanya?" tanya Jimin.

"Jadi semalam kau dimana?" tanya Namjoon.

"Aku terusir dari kamar karena Namjoon Hyung bilang ada Jungkook di kamar Taetae Hyung. Berarti kamar yang kosong adalah kamar Jungkook. Ya sudah aku kesana aja dan karena Jungkook tidak kembali sampai waktu jam malam, aku tidur saja disana."

"Ah maafkan aku, kami semalaman mengobrol sampai lupa waktu melewati jam malam" kali ini Taehyung yang membuka suara.

Sedangkan aku masih takjub dalam diam, terhanyut dalam rasa hangat suasana yang aku alami ini. Kebersamaan yang belum pernah kurasa sebelum mengenal mereka.


"Jadi kamu tidak pulang bukan karena pacaran?" Jin bertanya sembari membawa makanan ke meja.

"Jauh dari itu Hyung. Si Swag roommate Jungkook aura nya negatif jika di dekatku" jawab Jimin manyun.

"Ya sudah tidak apa-apa Jim. Setidaknya kita sudah dapat satu pasangan baru disini" Jin berkata melihat kami lurus-lurus.

"Aniii Hyung.. semalam kami hanya ngrobrol aja" sangkal Taehyung cepat-cepat.

"Alah Hyung.. ga usah ditutupi. Kalian sudah ciuman kan" Jimin mengkonfirmasi.

Buarrr.. air yang diminum Taehyung muncrat membasahi muka dan baju Jimin dan segera dibalas jitakan oleh sepupunya itu.

"Mwo?! Aniii..!" namun jawaban Taehyung tenggelam dalam gelak tawa Namjoon dan Jin.
 
  

Kemudian kami pun sarapan bersama pagi ini dalam canda tawa. Besok kami akan memulai ujian akhir semester setelah itu liburan musim dingin menanti dimana semua siswa akan pulang ke rumah masing-masing.

 

-tbc-

💜

I'm with YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang