Jungkook POV
Hari ini kami diliburkan, siswa senior kelas XII menjalani ujian negara. Aku hari ini ada janji jalan dengan Taehyung. Benar-benar jalan bersama. Aku bertemu dengannya di ruang santai Dorm 2 yang memang lebih dekat dengan lobby sekolah.Kemudian kami menaiki bus sekolah menuju stasiun, selanjutnya naik kereta dan turun di kota sebelah. Sebuah kota kecil bernuansa pedesaan seperti lokasi sekolah kami.
Kami melangkahkan kaki keluar stasiun yang bahkan lebih kecil dari stasiun Seonyeondan HS dan memutuskan mengambil jalur berdasarkan batu gunting kertas.Di sebuah daerah yang belum pernah kami kunjungi, kami menyusuri jalanan khas pedesaan, dengan bangunan rumah sederhana di kanan kiri. Angin musim semi sesekali menyapa.
Kami menikmati waktu berbicara santai. Itu lah hebatnya pacarku ini, kita dapat membicarakan apapun dengannya tanpa merasa terbebani. Hingga aku bertanya hal yang sudah lama aku pendam.
"Hyung.. nanti mw kuliah kemana?"
"Belum tau Kook, aku inginnya beasiswa. Semoga aku berhasil mendapatkannya ya."
"Di Seoul?"
Taehyung berhenti berjalan, dia menatapku sebelum mengamit telapak tanganku dan menggenggamnya hangat."Aku ingin kuliah di Belanda sayang. Tanah kelahiran Van Gogh."
Deg!Jantungku berhenti sedetik.
"Sayang, aku sudah lama ingin menyampaikannya padamu. Tapi selalu urung, aku-- takut. Lagipula belum tentu aku diterima.""Hyung, itu bagus! Kamu harus lebih bersemangat mengejar cita-cita mu. Okeeey" aku berusaha memberinya semangat walaupun ada kesedihan menderaku.
Kami menemukan sebuah toko roti kecil dan memutuskan untuk beristirahat sejenak. Aku memesan cookies sedangkan Taehyung memesan cheese cake.Kami duduk di sebelah jendela yang terbuka kearah pegunungan. Sambil menunggu kue dihidangkan, Taehyung menggenggam tanganku diatas meja.
"Jungkook, prom party jadi pasanganku ya?"
Aku melihat Taehyung menatapku dengan instens. Sepertinya wajahku memanas.
"Nee hyung" jawabku terbata.
.⏭
.
Kiriman Tuxedo dari eomma sudah kuterima beberapa hari lalu. Saat ini aku sedang mematut bayangan diriku di cermin. Rambut sudah kusisir rapih tapi membiarkannya jatuh di kening.Aku menoleh saat mendengar pintu kamar di ketuk, pintu terbuka dengan Taehyung berada di baliknya.
Tuhanku.. betapa tampan dirinya. Aku masih memandanginya ketika ia mendekat dan menyematkan Boutonniere di dadaku yang berpasangan dengan miliknya. Taehyung meraih jemariku dan hendak menarik diriku namun aku bertahan.
"Ada apa sayang?" tanya Taehyung yang malah membuatku gentar mengutarakan maksudku.
Taehyung menatapku dalam bingung namun aku hanya dapat menatap dirinya lurus-lurus, lebih tepatnya ke belah bibirnya.
Tergelak perlahan, Taehyung mendekatkan wajah padaku. Mencium bibirku lembut, namun bagaikan candu membuatku ingin terus dan tak pernah berhenti."Cantik..
aku boleh ya bilang kamu cantik sayang" ucap Taehyung menarik daguku menengadah dan memperdalam ciuman.
Cantik katanya.. seharusnya aku marah. Tapi apa dayaku, jantungku justru semakin bertalu-talu. Bahkan mungkin Taehyung dapat mendengarnya.
Kami melangkah ke dalam aula besar yang telah dihias sebegitu rupa. Tadi aku sempat berpapasan dengan beberapa noona dan senior yang mengajakku ke prom, namun semua kutolak. Aku lebih baik tidak datang daripada bersama orang lain selain Taehyung.
Aku cukup menikmati jalannya pesta ini dan cukup terkejut saat melihat duet Jimin bernyanyi diiringi oleh Piano Yoonmin. Aku cukup tau rumitnya hubungan kedua orang terdekatku itu. Pesta meriah terus berlanjut hingga saat pengumuman Prom King and Queen.Taehyung meraih juara 1 King Prom disusul Jin Hyung dan Eun Woo. Sedangkan Queen Prom diraih oleh Jihyo, Mina dan Seolhyun.
Selanjutnya adalah dansa berpasangan King and Queen Prom. Aku ingin pergi dari sini, walaupun hanya formalitas, tapi aku tidak bisa melihat Taehyung bersama orang lain.
Baru saja aku akan melangkah keluar saat seseorang menggenggam telapak tanganku erat. Ternyata itu Taehyung. Rupanya ketika turun panggung ia memberikan mahkotanya kepada Daniel.
"Shall we dance?" tanya suara sedalam samudra.Kami melangkah ke tengah ruangan, ikut bergabung bersama pasangan lainnya. Disini malam ini, dalam dekapan Taehyung aku merasa menemukan segala definisi mengenai rumah.
Sebelum pesta berakhir, Taehyung mengajakku ke roof top Dorm nya. Baru saja kami menginjakkan kaki, kami disambut gegap gempita fireworks. Indah sekali. Tak sadar aku meloncat kegirangan. Kami menikmati kembang api yang tiada henti meledak di langit pekat.Saat fireworks berhenti, Taehyung menggenggam tanganku, pancaran matanya menghipnotisku, sepertinya ada yang ingin disampaikan. Namun ia hanya diam membuat dada ku sesak.
Automatis aku berfikiran buruk. Hari ini sempurna kan? Kenapa jadi begini?
"Jeon Jungkook.. aku belum tau nanti nya kita akan bagaimana, tapi aku tau aku bahagia bersamamu. Di tahun terakhirku di sekolah ini, maukah dirimu tinggal bersama ku? Aku benci lelah karena merindu."
Mataku membesar mendengar permintaannya. Move in? Tinggal sekamar sama Taehyung? Senyumku langsung merebak mengalahkan kembang api yang tadi kulihat. Belum sempat aku menjawabnya, terdengar suara berisik entah darimana.
"Ssst, diem deh. Aku ga bisa denger apa jawaban Jungkook.""Palingan juga iya."
"Kita tunggu kode dari Taehyung. Kalian justru ribut sendiri tau."
Aku menoleh kearah sumber suara. Terlihat olehku bayangan beberapa orang dalam gelap."Sayang.. jadi bagaimana?" suara berat terdengar khawatir, membuatku serta merta melihat kembali kearahnya.
Astaga, aku belum memberikan jawabanku pada Taehyung. Aku langsung memeluknya dan mencium bibirnya singkat. Ciuman pertama kali yang aku inisiasi.
Kemudian terdengar lagi suara kembang api meledak diangkasa dan kelima kawan dekatku muncul dari kegelapan. Mereka ribut sekali menyelamati aku dan Taehyung."Seharusnya kalian juga seperti ini Hyung, tidak buat repot aku" cerocos Jimin kepada Namjoon dan Jin.
.
⏭
.
Dihari terakhir sebelum kami memulai libur musim panas. Aku sudah selesai mengepak barang-barangku. Rencana akan aku ungsikan hari ini supaya tidak kisruh move in bersamaan siswa baru kelas sepuluh di awal tahun ajaran.Taehyung memintaku menunggu nya karena dia masih ada rapat himpunan, proses penggantian pengurus himpunan, tapi aku sudah tidak sabar menempati kamar baruku. Namjoon dan Jin sudah keluar duluan dari asrama. Bersama-sama siswa senior lainnya. Saat ini mungkin mereka sedang sibuk mempersiapkan diri sebagai mahasiwa baru.
"Hyung.. aku cicil dulu ya barang-barang ku" kataku kepada Yoongi yang sedang rebahan."Ya ya ya" ujarnya menyeret suara.
Aku pun keluar menutup pintu kamar 219. Kamar yang pernah menjadi rumah ku selama satu tahun ini.
Yoongi POV
Akhirnya pindahan juga anak itu. Aku sebenarnya ingin membantunya, tapi aku malas.Belum lama berselang Jungkook pergi, pintu kamar terbuka dan suara roda koper terdengar olehku.
"Kenapa ada yang ketinggalan?" tanyaku tanpa membuka mata.
"Mulai hari ini aku disini Hyung!" jawab sebuah suara yang langsung membuatku terduduk dengan mata menyalang.
Park Jimin!
💜
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm with You
Teen Fiction[FIN] Homophobic ⛔ Go Away! ~ "You don't know you're beautiful If only you saw what I can see" Seperti dia yang ada di depan ku.. ~ KTH | JJK BoyxBoy Rate : T Start : 22.09.19 #3 in asrama : 8 Feb 2020 Disclaimer: Pictures are from Pinterest