#20 His Plan

45 4 0
                                    

Author pov.

2 minggu berlalu dengan cepat. Setiap pulang sekolah,Varo selalu saja belajar bersama Puput dirumah gadis itu. 2 minggu itu,Varo semakin dekat dengan Prames dan Wulan. 2 minggu itu,Valdo semakin ketus padanya. Banyak hal yang dia lewati selama 2 minggu terakhir. Dan ya,2 minggu itu dia habiskan bersama Puput. Pengalaman yang menyenangkan baginya.

Terakhir,2 minggu itu juga setiap selesai belajar, Varo selalu menjenguk ibunya,Alendra. Menikmati waktu-waktu yang tersisa bersama Alendra. 2 minggu berlalu dan rahasia mengenai Alendra masih tertutup rapat,tidak diketahui oleh Reki. Entah karena alasan apa,yang jelas Varo belum memberitahu kakaknya itu.

Dan,sekarang adalah hari dimana dia akan memantapkan diri sebagai peserta lomba nanti.

Langkah pria itu terhenti dikoridor saat ingin menyusul partnernya karena saat ini dia sedang dihadanf oleh seorang perempuan dengan rambut yang digerai dan menggunakan sepatu converse warna merah. Senyum pria itu perlahan memudar dan menjadi wajah dengan air muka tidak suka miliknya.

"Akhirnya aku ketemu sama kamu. Tau gak sih?! 2 minggu aku cariin,gak nemu-nemu. Mau disekolah atau diluar. Kamu sengaja ngehindar dari aku?" Perempuan itu merengek. Ya,rengekannya yang khas yang pasti kalian tahu siapa dia.

"Emang iya. Gak penting ini" jawab Varo rileks hanya saja sirat mata itu menunjukan bahwa dia tidak suka akan kehadiran perempuan itu,Drisella.

"Aku cuma mau ngobrol sebentar. Napasih?! Kek yang gak suka banget" decak Sella.

"Keliatannya gimana? Lo gak buta kan?" Sella memutarkan bola matanya malas.

"Ish,kamu mah gitu! Udah gak kayak dulu! Beda sama aku!" Ohh,andaikan Varo memiliki telekinesis,saat ini dia ingin mengenyahkan sosok dihadapannya.

"Bodo! Dahlah,gue cabut!" Varopun berlalu,meninggalkan Sella yang menatapnya kaget sekaligus tidak terima. Tepat saat 5 langkah bejalan,gadis itu berteriak hingga memenuhi seluruh penjuru sekolah.

"VARO! INGET,LO BAKAL TUNDUK LAGI SAMA GUE!"

"Cewe gila" umpat Varo lalu kembali melanjutkan langkahnya.

Wajahnya kembali berseri mengingat tujuannya saat ini yaitu pergi menuju kelas 12 IPS 2. Kelas partner lombanya,Davina Putri Wijaya. Tak butuh waktu 5 menit,diapun sampai di kelas yang ia tuju. Varo berhenti tepat di depan pintu yang terbuka. Kepalanya menengok kiri dan kanan,mencari sosok yang ingin dijumpainya sampai Varo melihat dia saat ini tengah mengobrol bersama Valdo.

Tanpa permisi,Varo masuk ke dalam dan menghampiri Puput.

"Permisi,maaf ganggu sebelumnya tapi disini gue mau ngasih tau kalo kita dipanggil sama Bu Lia" ucap Varo tiba-tiba. Kedua yang ada disana terlonjak.

"Ehh,lo. Kirain siapa" ucap Puput. Varo hanya memberikan kekehannya.

"Ck,pada ngeyel" guman Valdo namun tetap terdengar oleh dua orang disana.

"Lo ngomong apa barusan?" Tanya Puput memastikan.

"Lo bedua tuh. Dikasi tau malah ngeyel" ucap Valdo kesal lalu beranjak dari kursi,meninggalkan kedua orang itu dengan perasaan kebingungan.

"Udahlah,antepin. Lagi PMS kali tu anak. Yuk,kita ke Bu Lia aja" ajak Puput. Varopun memngangguk dan mereka berjalan menuju aula.

Sesampainya disana,banyak sekali murid-murid yang berkumpul. Mulai dari kelas 10,11 dan kelas 12. Disana juga,ada Bu Lia selaku pembina bagi seluruh peserta lomba olimpiade sosiologi di SMAN Setya Budi.

Menyadari kehadiran Varo dan Puput,Bu Lia langsung memanggil mereka.

"VARO! VINA! KEMARI!" Panggilnya sedikit berteriam karena aula cukup luas. Mereka menghampiri Bu Lia.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 15, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

PhotographWhere stories live. Discover now