Jangan lupa klik bintang dipojok kiri ❤️
Jangankan air mataku,
Seluruh jiwa, jika engkau yang minta
Akan ku beri
- Prilly Phoebi Dustina✨
"Li, dimakan ya. Aku masak sendiri loh." Prilly mengulurkan sebuah kotak bekal bermotif sapi miliknya pada Ali, kekasihnya.
Ali hanya memandangnya dengan tidak minat, tapi tetap meraih kotak bekal itu. Melihat hal itu, Prilly senang bukan main. Senyuman indah yang membuat lesung dipipi bagian atasnya itu semakin terlihat lucu.
"Yaudah aku ke kelas dulu ya, Li?" Pamit Prilly yang tentu saja tidak akan dijawab oleh Ali.
Saat Prilly melangkahkan kakinya meninggalkan kelas XII IPA 2, kelas Ali. Ia bertemu dengan tiga sahabat karib kekasihnya itu. Eed, Yohan, dan Dana.
"EH! ADA PRILLY! PAGI-PAGI UDAH HABIS NGAPEL AJA NIH?!" Ucap Eed dengan lantang dan nada menggodanya, seperti biasa.
"Iya dong Ed. Emangnya kamu gak ada yang diapelin." Jawab Prilly diakhiri dengan kekehan pelan, dan diikuti sahutan tawa dari Yohan dan Dana.
"ETDAH! JANGAN SALAH PRIL. GINI-GINI GUE PERNAH DIBUAT REBUTAN SAMA CEWEK." Ujar Eed dengan nada sewot yang membuat kepalanya disentil oleh Dana.
"Iya dibuat rebutan sama Yumah dan Mpok Jem kan?!" Sahut Dana diakhiri tawa keras dari ketiga orang itu. Kecuali, Eed.
"IDIH! OGAH GUE MAH SAMA MPOK-MPOK! YA MENDING GUE JOMBLO AJA SAMBIL NUNGGU JODOH GUE LAHIR!" Jawab Eed sambil mengusap dadanya kasar.
"Sadar juga ya kamu, kalo jodoh kamu belum lahir." Prilly menyahuti dengan nada santai. Tapi kenyataannya sangat jleb dihati Eed.
"LAH? KATA SIAPA? INI JODOH GUE ADA DIDEPAN MATA!" Ucap Eed ngawur, mengundang tawa dari Prilly dan temannya yang lain.
"Siapa?" Suara dingin itu terdengar menggema ditelinga Prilly. Sontak semua tawa dari temannya terhenti.
"EH, ADUH AMPUN LI! BERCANDA! BENERAN GUE BERCANDA! AMPUN!" Dana dan Yohan malah tertawa terbahak melihat ekspresi ketakutan milik Eed. Salahnya sendiri ganggu punya orang, eh punya Ali...
"Balik." Jika Ali sudah memberikan perintah, harus segera dilaksanakan. Prilly langsung mengangguk dan berjalan meninggalkan depan kelas Ali yang mulai ramai itu.
Eed hanya mampu menyengir lebar saat mendapat tatapan tajam milil Ali.
"Ampun Li! Hehe, damai-damai. Bercanda doang! Iya-iya Prilly jodoh lo!" Eed langsung berlari memasuki kelas mengabaikan tawa dari teman-teman nya menggema diluar kelas.
✨
Siang ini Prilly tengah menjalankan mata pelajaran olahraga. Setelah melakukan pemanasan dengan cara mengelilingi lapangan basket sebanyak lima kali. Akhirnya, Pak Bejo memerintahkan untuk membuat kelompok sebanyak 6 anggota untuk setiap kelompoknya.
Setelah membentuk kelompok, mereka diberi arahan bagaimana caranya untuk mendapatkan nilai sempurna pada permainan bola basket kali ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Untouched Boyfriend [PENDING]
Fanfic"Li, aku capek. Kamu selalu kayak gini, siapa yang mau diginiin terus? Aku mau putus ya?" Prilly berbicara sambil terus meremas kedua tangannya, gugup. Ali menoleh seketika mendengar ucapan gadis didepannya itu. Mereka tengah berada dirumah Prilly...