MUB - Prilly Kenapa?

2.9K 247 43
                                    

Hei, kangen ya?


Klik bintang dipojok








Author.









"Ali..."

Ali menjauhkan wajahnya seketika, menahan nafas sejenak. Dan ternyata Prilly hanya mengigau memanggil namanya. Namun, sudut hati Ali menghangat. Bahkan dalam tidur lelapnya Prilly masih mengingat dirinya.

Dengan perlahan Ali melepaskan pelukan Prilly dilehernya, lalu berlanjut dipinggangnya. Merapikan selimut yang dipakai Prilly. Dan terakhir memberikan kecupan lama dikening Prilly.





🌼






"Li, sarapan dulu yuk. Aku udah siapin roti bakar nih." Ajak Prilly saat melihat Ali keluar dari kamar dan sudah rapi memakai seragam sekolah.

Ali tidak menjawab, hanya melirik Prilly sekilas. Lalu, melanjutkan langkah mengambil kunci motornya yang ada dimeja makan.

Prilly hanya tersenyum getir, dan menghela nafasnya pelan.

"Ngapain diem disitu?! Mau bareng gak?! Gue tinggal nih!" Prilly segera bergegas menggunakan sepatu sekolahnya, tanpa memakan atau menyentul roti bakar yang sudah ia buat tadi.

"Cepetan dong! Lelet banget!" Ali lagi-lagi menggunakan suara tingginya.

"Iya Li. Maaf." Prilly buru-buru menaiki motor hitam milik Ali, dan melingkarkan lengannya diperut Ali.

Ali tidak marah. Tanpa diketahui siapapun, Ali tersenyum kecil dibalik helm fullface-nya.

"Yang kenceng! Jatoh tau rasa lo!" Prilly segera mengencangkan pelukannya diperut Ali. Hal itu membuat senyum Ali semakin lebar.

Ali segera melajukan motornya membelah jalanan ramai dipagi itu. Sambil sesekali melirik spion motornya, melihat Prilly yang tengah bernyanyi kecil.

"Ali..." Panggil Prilly setengah berteriak.

Karena tidak mendengar jawaban dari Ali. Prilly kembali memanggil nama Ali.

"Li...!" Teriak Prilly.

Dalam hati Ali tertawa keras, sebenarnya Ali sudah mendengar teriakan Prilly.

"Apasih!"

"Nanti temenin aku belanja ya, pulang sekolah." Teriak Prilly.

"Hm."

"Ya Li? Mau kan?" Teriak Prilly lagi.

"Hm.."

"Li denger gak sih?!" Teriak Prilly untuk kesekian kali.

"IYA!" Prilly terkikik dibalik punggung Ali. Dan tanpa diketahui Prilly, Ali pun tertawa kecil dibalik helm nya.







🌼🌼







"Li tolong ambilin itu, aku gak sampai."

Ali dan Prilly sudah layaknya pasangan suami istri. Saat ini, mereka tengah berbelanja kebutuhan bulanan disebuah Mall. Ali mengenakan celana pendek dengan kaos hitam polos. Sedangkan Prilly memakai piyama bermotif sapi miliknya, dan setengah tubuhnya ditutupi oleh sweater besar milik Ali.

"Itu juga."

Ali hanya menuruti semua yang disuruh Prilly. Tumben kan?

"Kurang apa ya?" Tanya Prilly pada dirinya sendiri.

"Li kamu mau beli apa?" Ali hanya menggeleng malas.

"Udah itu aja?" Prilly menoleh pada Ali yang tengah menatapnya juga.

Sejenak Prilly menyadari tatapan Ali beda dari biasanya. Namun, Ali buru-buru mengalihkan pandangannya.

"Ih kamu ngapain sih malu-malu gitu?" Goda Prilly sambil terkekeh. Ali hanya mendengus menganggapinya.

"Iya-iya aku tau aku cantik! Gausah gitu liatinnya." Goda Prilly sembari mencolek-colek lengan Ali yang sedang mendorong troli belanja.

"Diem." Prilly tertawa menjawabnya.

"Li eskrim ya."

"Hm." Prilly berjingkrak senang, lalu mengambil beberapa eskrim dimasukkan kedalam keranjang belanja yang dibawa Ali.

"Sebanyak itu?" Tanya Ali dengan alis terangkat.

Prilly mengangguk mantap.

"Iya dong! Kamu kan gak pelit. Aku banyakin aja ngambilnya." Jawab Prilly sambil menunjukkan cengirannya.

"Udah?" Pertanyaan Ali membuat Prilly nampak berfikir sejenak, lalu menjentikkan jarinya.

"Lupaaaaaa!" Ali mengangkat alisnya seperti "Apa?"

"Susu kesukaan kamu." Prilly lantas berlari mengambil beberapa kotak susu lalu dimasukkan kedalam keranjang juga.

"Orang udah nempel." Ali bergumam pelan.

"Apa Li?" Ali hanya menggeleng lalu bergegas mendorong trolinya.

Mereka berjalan beriringan menuju kasir, dengan tangan Prilly mengait pada lengan Ali.

"Aku yang antri apa gimana Li?" Ali menggeleng.

"Lu tunggu sana, gue yang antri." Prilly lantas mengangguk, lalu berjalan mendahului Ali yang sudah ada dibarisan antrian.

Setibanya dirumah, Ali terlebih dulu menurunkan beberapa kantung belanja yang tadi ia beli. Lalu, berlanjut menggendong Prilly yang sudah terlelap dibangku samping kemudi.

Menggendong selayaknya anak kecil. Prilly malah dengan enaknya menenggelamkan wajahnya dicekukan leher Ali. Ali pun tersenyum tipis.





🌼🌼🌼






Ali saat ini tengah menonton film action kesukaan nya ditelevisi. Waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam, dan Ali belum bisa tidur.

"Aaaaaaaaaaaaak!!!"

Ali dengan cepat berlari menuju kamar Prilly, perasaan takut menyelimutinya.

Saat membuka pintu kamar Prilly. Aangkah terkejutnya Ali saat sebuah bantal mendarat tepat diwajahnya.

Ali bertambah panik saat melihat Prilly melemparkan semua barang-barang yang ada disekitarnya.

"Pril! Hei! Kenapa? Ada apa?"

Prilly tetap menjerit-jerit dan melemparkan barang ke segala arah.

Ali segera merebut barang-barang yang ada digenggaman Prilly. Membuangnya menjauh dari tubuh Prilly.

"Hei... Sstttt... Tenang... Ada apa?" Prilly hanya menangis tidak menjawab.

Hal itu malah membuat pikiran Ali kalut.

"Kamu kenapa sayang?" Ali bertanya dengan nada lembut sembari mengelus rambut Prilly dan mengecupi puncak kepalanya.

"Dia dateng lagi Li.."















To be continue...








SURPRISE!!!!!!
HAHAHA

HALO TEMAN-TEMAN ONLINE KU 💕
AKU MAU BILANG MAKASIH YANG MASIH SETIA SAMA CERITA GAK JELAS INI!!! MAAF UPDATE NYA LUAMA BANGETTTTTT!

I LOVE U SOOOOOOOOO MUCH GUYS!!! 🐙


Love, firdash.

My Untouched Boyfriend [PENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang