3-Masalalu dan Hadiah

992 98 23
                                    

Kini Lesti juga Shania tengah bersantai setelah para suami mereka berangkat kerja, Ridho yang kerja di salah satu Resto ternama dan menjabat sebagai manager serta Rizki yang menjadi dokter di rumah sakit ternama Yogyakarta.

Umi pun sudah diperbolehkan pulang 2 hari yang lalu. Dan kini sedang istirahat dikamarnya.
"Nia, Lesti boleh tanya sesuatu ke kamu? " Tanya Lesti.

"Nanya apa mbak? " Jawab Shania.

"Emm, tentang mas Rizki. " Jawab Shania.

"Mas Rizki? " Ucap Shania dengan nada bertanya.

"Iyah, tentang masalalu. " Jawab Lesti menunduk.

"Gini, Nia kan nikah sama mas Ridho udah satu tahun. " Ucap Lesti.

"Siapa tau kamu tau tentang masalalu mas Rizki. "Tanya Lesti menunduk.

" Mas Rizki itu ga pernah punya pacar, tapi dia pernah jatuh hati. Namanya Diandra Permata, Dia temen Shania dulu waktu kuliah di Universitas Brawijaya. Dia orangnya cantik dan baik, Mas Rizki kenal dia pun karena Shania temenan deket sama dia, dulu sering kesini ya karena kita sering belajar bareng, Mas Rizki waktu itu berniat men ta'aruf nya, tapi ternyata orang tuanya telah menjodohkan dia dengan pria lain, dan diapun setuju saat itu, Dia emang juga ada rasa sama mas Rizki, tapi dia ga mau menolak keinginan orang tuanya, menurutnya juga dia waktu hanya sebatas kagum pada mas Rizki, Umi waktu itu juga setuju saat mas Rizki mengutarakan niatnya hendak menta'aruf Diandra tapi waktu mas Rizki menemuinya dan mengutrakan bahwa mas Rizki berniat menta'aruf saat itu juga dia memberitahu mas Rizki kalau ia sudah dilamar bahkan akan dinikahkan dalam waktu dekat, waktu itu mas Rizki sempat bilang, jika ia ingin menemui orangtua Diandra tapi Diandra tidak mengizinkan karena ia tak ingin membuat orangtuanya salah paham dan malu, Umi juga memarahi mas Rizki saat itu karena ingin tetap men ta'aruf Diandra,bahkan Shania sama mas Ridho sempat berantem karena masalah ini."Jelas Shania.

" Mbak Lesti ngga udah khawatir, Diandra kini mencintai suaminya, ya walaupun mungkin mas Rizki belum bisa menghilangkan rasanya pada Diandra, tapi Shania yakin, perlahan mas Rizki akan menerima mbak Lesti sutuhnya. "Ucap Shania mengusap punggung tangan Lesti.

"Mas Rizki mungkin belum mencintai mbak, tapi aku yakin mas Rizki tidak akan mengkhianati istrinya. " Sambung Shania tersenyum.

"Aaaminnn." Jawab Lesti tersenyum tipis.

"Makasih ya Nia. " Sambung Lesti tersenyum.

"Bismillah mbak, mas Rizki hanya butuh waktu untuk mencintai mbak Lesti. " Jawab Shania tersenyum.

Jujur Lesti sedikit sakit saat mendengar cerita Shania sebegitu cantik dan baik kah dia sampai Rizki belum bisa melupakannya.
"Emm.. Aku lihat Umi dulu yah, siapa tau udah bangun dan butuh sesuatu. " Ucap Lesti.

"Iya mbak, aku juga mau siap-siap masak dan nanti ke resto, mau nganter makan siang buat mas Ridho. " Jawab Shania.

Kemudian keduanya pun berdiri dan berjalan menuju tempat yang berbeda.

Sesampainya dikamar Umi, perlahan Lesti membuka knop pintu lalu membuka sedikit demi sedikit.
"Ternyata Umi masih tidur. " Ucap Lesti lalu pelan-pelan melangkahkan kakinya untuk masuk.

Ia pun mulai duduk disisi samping ranjang.
"Umi terimakasih karena telah mengenalkan Lesti pada mas Rizki, lelaki sholeh yang kini menjadi suami Lesti, mungkin diantara kami kini belum tumbuh rasa cinta, tapi aku yakin mas Rizki insya'Allah bisa membimbingku kejalan yang lebih baik lagi, terimakasih karena Umi telah mau menjadikan Lesti menantu Umi, menantu dari keluarga yang hangat ini. " Ucap Lesti pelan.
Tak terasa kini air matanya mencolos begitu saja.

Never Love.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang