Rizki Pov.
Kini aku telah selesai bersiap sendiri tentunya. Akupun segera keruang makan karena sepertinya semua telah berkumpul."Ki, Lesti mana ko ga keliatan" Tanya Umi saat aku ingin duduk.
"Emm.. Lesti pergi mi. " Jawabku sedikit menunduk.
"Kemana ki sepagi ini? " Tanya Ridho.
"Ada kuliah pagi ya mas. " Ucap Shania yang duduk sebelah Ridho.
"Emm.. Lesti pergi dari rumah. " Jawabku semakin menunduk.
"Maksud kamu. " Tanya Umi menatapku bingung.
"Emm.. Mi mending kita sarapan dulu aja ya. " Ucap Ridho mencoba menetralkan suasana yang terlihat mencekam.
Umi hanya mengangguk. Kamipun segera makan dengan Shania yang membantu melayani kami semua.
Tak ada suara selain dentingan sendok, tapi aku bisa melihat Umi beberapa kali menatapku seolah menyelidik.
Setelah semua telah selesai dengan acara makannya kini Umi kembali bertanya tentang Lesti.
"Katakan ki. " Ucap Umi menuntut jawaban dariku."Lesti pergi dari rumah, tadi pagi-pagi sekali. " Jawabku.
"Kemana? " Tanya Umi datar.
"Rizki.. Rizki tidak tau Umi. " Jawabku lagi.
"Ada masalah apa antara kamu dengan Lesti" Tanya Umi lagi.
Aku pun sejenak menarik napas lalu menjelaskan kejadian kemarin saat aku bertemu Diandra dan Lesti yang mengetahui itu.
"Tapi demi Allah Umi, Rizki tak ada niatan sedikit pun menyakiti Lesti, ini murni kesalahpahan yang terjadi antara kami. " Ucapku setelahnya."Umi sudah bilang sama kamu, kamu itu harusnya melupakan Diandra, sekarang liat, rumah tanggamu jadi bermasalah karenanya. " Jawab Umi dingin dan, tersirat kekecewaan disana.
Aku tahu Umi kecewa denganku. Beliau pun langsung berdiri dan berlalu dari hadapan kami.
"Nia tolong ambilin tas kerja mas ya. " Ucap Ridho yang hanya dibalas anggukan oleh sang Istri.
"Kenapa kamu biarin dia pergi ki? " Tanya Ridho.
"Aku sudah berusaha mencegahnya, dan aku juga sudah berjanji padanya, tidak akan menemui Diandra lagi apapun alasannya, tapi dia bersikukuh untuk pergi dulu, ia butuh waktu dho. " Jelasku tertunduk lemah.
"Ini yang idho takutin ki, sekarang iki coba telephone dia dan bujuk dia, ajak dia ketemu. " Ucap Ridho menyarankan.
"Kau taukan saat ini Umi kecewa denganmu. " Sambungnya.
"Aku tahu itu dho, aku akan coba bicarakan lagi dengan Lesti. " Jawabku.
"Iki berangkat dulu. " Pamit ku pada Ridho.
"Heum, Hati-hati. " Ucap Ridho.
Aku pun melangkah kekamar umi terlebih dahulu berniat pamit.
"Mi." Ucapku sembari mengutuk pintu. Namun tak ada sahutan."Mi, iki berangkat Assalamu'alaikum. " Ucapku dari balik pintu.
Tetap tak ada jawaban dari Umi.
Aku pun melangkah keluar dengan langkah gontai. Karena kesalahanku sendiri kini aku membuat umi kecewa. Sesaat sebelum memasuki mobil kini handphone ku berbunyi pertanda ada notifikasi masuk. Ternyata dari Lesti. Entah sejak kapan kini lengkungan indah tersungging di bibirku. Aku pun segera membuka pesan darinya.
Lesti
Assalamu'alaikum mas.
Mas udah bangunkan.
Jangan lupa minum vitaminnya.
Jangan sampai telat makan.
![](https://img.wattpad.com/cover/201678299-288-k767236.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Love.
RomancePernikahan paksa yang membuatku jatuh dalam lubang sakit hati. Dia tak mencintaiku tak pernah.