Chapter 1 : Terlambat

124 25 4
                                    

'kringg!'

Suara bel Royal Buckingham High School berbunyi sangat nyaring di telinga para siswa dan siswi di sekolah itu, menandakan bahwa jam pelajaran pertama akan segera dimulai.

Para siswa sudah terduduk dengan rapih di kursinya masing-masing, berbeda dengan ke-3 orang yang kini tengah memandang khawatir kearah depan pintu kelas. Yaitu, Dyana, Siella, dan Rara.

"Syafa kemana sih?!" kesal Dyana.

"Lama banget, cape nih gue nunggu nya" lanjut Siella karena juga kesal dengan sahabatnya yang satu itu.

"Jam pertama kan ada ulangan harian. Lagian sih tadi dia dibangunin susah banget, pasti abis marathon drama lagi" cerocos Rara emosi.

Andra yang melihat ketiga sahabatnya berdiri resah di dekat pintu pun memutar bola matanya jengah, "Syafa mah nggak usah ditungguin, paling telat lagi" ucapnya pada ketiga gadis dihadapannya.

Ketiga gadis itupun menoleh ke arah Andra.

"Sampe Bu Yohana liat kalian belum duduk, kalian yang bakal ikut dihukum bareng ama Syafa yang telat nanti, Mau?" lanjut Juna sembari mulai membuka buku catatannya.

Ketiga gadis itu bergidik ngeri, membayangkan betapa galaknya guru yang satu itu "Kalo gue sih gak mau. Gue juga yakin banget, tuh anak pasti bakal telat masuk kelas lagi" ucap Siella yang diangguki Dyana dan Rara.

"Yaudah lah, biarin aja. Lagian tuh anak juga udah biasa dihukum" sahut Dyana.

"Woi, bu Yohana dateng" ucap salah satu pria yang berdiri disudut kelas sembari memandang ke arah luar.

Dyana, Siella, dan Rara pun dengan segera kembali duduk di kursi mereka masing-masing.

"Selamat Pagi, anak-anak" sapa Bu Yohana saat memasuki kelas XI-IPA 1 itu.

"Pagi, bu!" jawab anak-anak serempak.

"Baiklah anak anak, seperti yang sudah saya katakan minggu kemarin, hari ini kita akan melakukan ulangan harian. Nathan, tolong bagikan soal ulangan ini kepada teman-temanmu" ucap Bu Yohana sambil memberikan tumpukan kertas berisikan soal kepada Nathan selaku ketua kelas.

Mereka pun melaksanakan ulangan seperti biasanya, suasana kelas yang sepi tanpa suara, mereka sibuk memikirkan jawaban dari soal-soal yang menurut mereka cukup sulit itu. Sampai tiba-tiba...

'tok tok tok'

Terdengar suara ketukan pintu yang membuat seluruh siswa mengalihkan perhatiannya ke arah pintu kelas mereka.

Perlahan, pintu kelas itupun terbuka dan menampilkan Syafa dengan wajah datar tanpa rasa bersalahnya.

Bu Yohana yang melihat Syafa berdiri di depan pintu kelas itupun dengan segera bangkit dari duduknya.

"Syafa, kenapa kamu bisa datang terlambat?" Tanya Bu Yohana dengan nada membentak hingga membuat seluruh siswa merinding dan mulai membayangkan apa yang akan terjadi pada Syafa selanjutnya.

Syafa pun hanya menjawab dengan santainya "Saya udah bangun pagi, bu. Tapi temen-temen saya ninggalin saya, mereka berangkat duluan, jadinya saya terpaksa naik bus karena hp saya lowbat dan gabisa pesen ojek online. Pas perjalanan ke halte bus, saya malah dikejar anjing gila yang gatau dimana tuannya. Makanya penampilan saya jadi rada berantakan gini, bu." ucap Syafa sambil memasang raut wajah menyedihkan yang dibuat buat.

Bu Yohana yang mendengar itu pun langsung memasang wajahnya bingung, memikirkan penjelasan Syafa dengan kening berkerut.

"Alasan kamu tidak masuk akal, Syafa! Kamu sudah sering kali terlambat di jam pelajaran saya. Lain kali tolong hargai guru yang mengajar. Saya pusing mendengarkan alasan kamu yang sering tidak masuk akal!" Tegas Bu Yohana yang mulai emosi karna tingkah laku Syafa.

"Terserah ibu aja kalo nggak percaya" ucap Syafa dengan santainya.

Teman teman Syafa yang mendengarnya pun hanya memutar bola mata jengah, mereka sudah biasa melihat Syafa bertingkah terlampau santai seperti ini, bahkan di depan guru sekalipun.

"Sekarang cepat duduk di kursimu dan kerjakan soal ulangan ini sebelum waktunya habis" tegas Bu Yohana sambil memberikan beberapa lembar soal kepada Syafa.

Syafa pun menerima lembaran soal tersebut, lalu membalikan tubuh ke arah kursinya. Belum sampai 3 langkah, tiba tiba Bu Yohana mengeluarkan kalimat yang membuat Syafa terdiam mematung.

"Saya akan tetap memberikan hukuman pada kamu hari ini, Syafa. Bersihkan toilet wanita dilantai 1 sampai bersih pada jam istirahat nanti!" ucap Bu Yohana dengan nada tegas dan langsung membuat seisi kelas menoleh ke arah Syafa yang masih terdiam mematung.

"Anjingnya serem ga, Sya?" Tanya Reihan sambil berbisik pelan dan menggerakan kedua alisnya naik turun ke arah Syafa.

"Gausah bacot lo!" Syafa memasang raut kesal diwajahnya, duduk dikursinya, lalu mulai mengerjakan soal ulangan dengan tenang.

°°°°°

Bel tanda waktu istirahat sudah berbunyi sekitar 10 menit yang lalu, para siswa dan siswi pun sudah mulai sibuk dengan makanan mereka masing masing.

Berbeda halnya dengan Syafa yang sedang memegang kain pel di dalam toilet wanita lantai satu itu. Wajahnya di tekuk dengan menggerakan kain pel kekiri dan kekanan dengan malas.

"Ck! Mana sih tuh tujuh siluman curut. Bukannya bantuin malah ninggalin" gerutu Syafa kesal kepada tujuh sahabatnya.

"Udah deh, capek gue. Lagian nanti juga kotor lagi" ucap Syafa pada dirinya sendiri sambil menaruh asal kain pel disudut toilet.

"Awwhh" pekik seseorang di belakang Syafa.

Syafa menoleh dengan tetap memasang raut datarnya. Seorang gadis terlihat baru saja jatuh terduduk dengan kedua tangan memegangi lututnya yang sedikit memerah.

Syafa mengenalnya, gadis itu merupakan salah seorang teman sekelasnya.

"Gue yakin lo nggak setua itu buat lupa kalo tadi Bu Yohana nyuruh gue bersihin toilet. Lo tau kalo lantai kamar mandi abis di pel itu licin. Lain kali kalo jalan tuh yang bener" ucap Syafa lalu dengan santainya meninggalkan gadis itu sendirian di dalam toilet.

Gadis itu bergumam kesal, lalu mulai membangunkan diri dan membersihkan rok sekolah yang terlihat sedikit kotor akibat terjatuh tadi.

Syafa yang keluar dari toilet, berniat menyusul ketujuh sahabatnya yang mungkin saja berada dikantin. Sesampainya di kantin, ia melihat ke arah kanan dan kiri mencari keberadaan para sahabatnya. Tapi tak menemukan keberadaannya.

'ting'

Baru saja Syafa akan melangkahkan kaki nya keluar kantin, segera ia urungkan setelah mendengar suara notifikasi pesan dari ponselnya. Ia pun mengeluarkan ponselnya dari dalam saku seragam sekolahnya.

Gadis itu menerima pesan masuk dari Dyana. Setelah membaca pesan tersebut, ia pun kembali berjalan ke tempat dimana para sahabatnya berkumpul sambil bergosip ria.

"Temen macam apa mereka? Gue lagi kesusahan, bukannya bantuin malah asik-asikan ngumpul di rooftop" ucapnya pada diri sendiri yang malah ditatap aneh oleh murid lain di koridor sekolah yang ia lalui.


'TBC'

_____


A

ku belum masukin konflik di chapter-chapter awal ya. Karena cerita ini emang bukan cerita yang berat. Semoga kalian menikmati setiap alurnya.

.
.
Klik bintang dibawah 👇
Vote dan comment dari kalian sangat berharga
.
.
First story dari @RecehSquad_
Semoga suka sama ceritanya yaa
💜

THE ACE GANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang