Malam yang penuh dengan permasalahan gitar yang rusak telah berganti menjadi pagi yang bimbang bagi Hana.
Perempuan itu duduk di kursi meja sarapan bersama Mahen. Hana pun sudah rapi dengan memakai seragam sekolah miliknya.
"Jadi gitar lo gimana? Kan katanya mau lomba" ucap Mahen dengan melahap sesuap roti
"Enggak tau, bingung. Temen gue sih ada yang bisa main gitar tapi males katanya"
"Kalo gitu minta tolong sama Natha aja"
Hana baru terpikir kalau sepupunya itu mungkin bisa menolongnya di saat seperti ini.
"Oh iya. Kenapa baru kepikiran. Ayo cepetan makannya. Anterin gue sekolah" desak Hana
"Iye, bawel"
Mahen memakan rotinya dengan sekali suapan dan segera mengambil kunci motor miliknya.
***
Hana turun di depan gerbang sekolah dan berjalan memasuki lapangan. Hana langsung menuju aula yang telah dihiasi beberapa dekorasi.
Hana menemukan sosok Natha yang telah dicarinya sejak tadi. Natha sibuk menyiapkan untuk penampilan lomba akustik.
"Kak Natha!" Panggil Hana, Natha menoleh dan menghampiri Hana.
"Kenapa Han"
"Gue kan ikut lomba akustik, tapi gitar gue rusak. Lo kan tau sendiri kak, gue enggak bisa mainin gitar yang lain"
"Jadi?"
"Tolongin gue please.. Lo yang main gitar, gue yang nyanyi. Gue juga izin sama guru katanya boleh" Hana memasang wajah memohon
"Bukannya gue nggak mau, tapi gue bakal sibuk jadi MC."
Wajah Hana menjadi cemberut seketika.
"Kalo lo mau, ntar gue suruh Abima aja. Dia enggak terlalu sibuk soalnya"
Penawaran Natha membuat Hana membulatkan matanya kaget
"Ih enggak ada yang lain? Kak Adam? Kak Rafa?" Tanya Hana menyebut siapa saja yang bisa membantunya selain Abima
Natha menggeleng "Mereka bagian cuci piring"
"Mana ada sesi cuci piring"
Detik itu juga Abima lewat di depan mereka membuat Natha langsung memanggilnya
"Bim, Abima!" Panggil Natha dengan melambaikan tangannya.
Abima menoleh, berjalan mendekati sumber suara itu dan berhenti tepat di samping Hana.
Saat Abima berdiri di samping Hana, ada perasaan yang aneh dari dirinya. Jantung Hana berdegup lebih kencang dari biasanya. Entah itu hanya kebetulan atau dari perasaan.
Baru berdiri disebelahnya saja jantung Hana sudah tidak karuan apalagi saat tampil di atas panggung nanti.
"Ada apa Nat?" Tanya Abima dengan membawa sebuah map plastik ditangannya
![](https://img.wattpad.com/cover/200329315-288-k430845.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ABIMA
Teen Fiction[before reading, follow me.] ... Delapan dari sepuluh manusia di bumi ini ahli dalam mengagumi seseorang dalam diam. Tanpa menyapa, bicara atau bahkan berkenalan dengan orang itu. Interaksi dengannya pun hanya sebatas kontak mata saja. Apakah denga...