Pagi ini, langit Jakarta tampak cerah seperti mendukung kegiatan pada hari ini yaitu class meeting. Acara yang pertama di sambut dengan pembukaan class meeting.
Seluruh murid berkumpul di lapangan dengan mendengar kata sambutan dari pak Jamal serta ucapan terimakasih dari Natha selaku ketua OSIS.
Setelah semuanya selesai, Hana dan Gisel pergi menemui Aji dan teman-temannya di pinggir lapangan basket yang tampak bersiap-siap untuk bertanding.
"Kelas kita lawan kelas mana?" Tanya Gisel sembari duduk disamping Aji
"Kelas 12 IPA 1, ngeri euy ada kak Adam"
"Hayoloo, ntar di geprek lo sama kak Adam" ucap Hana dengan tawanya
"Kebiasaan banget dah, Kasih semangat kek atau apa"
"SEMANGAT AJI" ucap Hana disusul dengan Gisel "SEMANGAT JUGA KALIAN" Sambungnya menyemangati anak IPS 4 yang bermain.
Pertandingan pun dimulai. Suara sorak semangat untuk menyemangati siswa yang bertanding bergemuruh terdengar di atas tribun.
Anak OSIS yang mewakili kelas 12 IPA bertanding kelas IPA 1 hanya Adam dan Rafa. Sedangkan Natha bertugas untuk mengubah poin yang sudah didapatkan antara masing-masing pemain.
Mata Hana tertuju dengan Abima yang sedang memegang mic. Ia bertugas menjadi komentator selama berjalannya pertandingan.
Berkat Abima, pertandingan class meeting semakin seru dan menyenangkan karena ia selalu berbicara, menyemangati serta membuat geregetan setiap ada bola yang tidak masuk ke dalam ring basket.
Tiba-tiba saja Gisel memanggil dan membuat Hana tersadar kalau sedari tadi ia memperhatikan Abima seorang.
"Hana, liat deh Han"
"Huh? Kenapa"
"Aji sama kakAdam kaya adek kakak gitu, kak Adam nya pake senyum lagi. Jarang-jarang tau liat kak Adam senyum gitu"
Aji dulu paling takut dengan Adam. Alasannya karena sewaktu MOS, Adam yang membina.
Aji selalu menjadi sasaran Adam untuk dimarahi dengan pasal siswa yang datang paling tidak tepat waktu. selain itu, Adam pernah memergoki Aji di kantin saat bel sudah berbunyi.
"Lo ngeliatin siapa sih dari tadi?" Ucap Gisel melihat kemana arah Hana memandang
"Ngeliatin kelas kita tanding, emang kenapa"
"Pasti ngeliatin kak Abima yaaa" goda Gisel membuat Hana bungkam
Seorang Hana mulai tertarik dengan seseorang setelah dua tahun lamanya. Tetapi rasanya Ia tidak mau lagi berharap lebih terhadap manusia.
Tetapi di sisi lain, Hana merasa kagum dengan caranya berbicara didepan publik tanpa gugup sedikitpun.
Selain itu, Abima tetap mengutamakan tingkah laku dan tutur kata yang sopan sehingga membuat Hana semakin terpikat terutama dengan senyumannya.
(5 Januari, 2021)
KAMU SEDANG MEMBACA
ABIMA
Teen Fiction[before reading, follow me.] ... Delapan dari sepuluh manusia di bumi ini ahli dalam mengagumi seseorang dalam diam. Tanpa menyapa, bicara atau bahkan berkenalan dengan orang itu. Interaksi dengannya pun hanya sebatas kontak mata saja. Apakah denga...