[8] Dua kepribadian

103 24 1
                                    

📍 Parkiran luar sekolah

Abima tampak berlari dan melihat tiga pria yang di antaranya adalah Adam dan anggota yang lainnya.

Abima mengepalkan tangannya dan mulai mendekati kerumunan tersebut. Tangan Abima mendarat tepat di bagian wajah maling tersebut dan membuat maling itu terjatuh.

Bugh..bugh...

Suara pukulan itu semakin kencang. Abima menarik baju maling itu dan meninju maling tersebut tanpa ampun. Pukulan bertubi-tubi yang Abima berikan sehingga maling itu tidak dapat menyerangnya.

Jangan beranggapan bahwa anggota OSIS tidak bisa melakukan kekerasan atau semacamnya. OSIS juga manusia.

Adam dan yang lainnya sedikit terkejut melihat apa yang dilakukan Abima ke laki laki yang masih bertopeng warna hitam sejenis kain itu yang sudah terlihat tidak berdaya.

"Bim tahan! lo mau bunuh orang?!" Natha berusaha menarik Abima tapi tidak berhasil

Abima tidak peduli apa yang dikatakan Natha.

"Hajar Bim buka topengnya!!" Rafa tampak keasikan

"Rafa sinting" Ujar Adam

Setelah Abima puas memukul maling tersebut akhirnya Abima membuka topeng yang masih menutupi muka maling itu.

"Ampun ampun" ujar maling yang babak belur itu memohon agar Abima tidak memukulnya lagi.

"Pengecut! mau apa lo sampe maling motor gue segala?!" Abima dengan emosinya

Maling itu masih terdiam dan menunduk.

"Haha kekurangan motor lo?" ucap Natha yang terdengar menusuk

"Prit prittttt!!!!" Terdengar suara peluit yang perlahan datang menemui mereka

"Mampus ada si botak, Kabur aja dah" Kata Rafa

Abima berusaha mengontrol emosinya "Ngapain kabur Raf, kita ga salah"

"Oh iyaya"

"Kenapa kalian disini,mau bolos?! ini kenapa pada bonyok" Ucap pak Udin tegas

"Ini pak habis nangkep maling" Adam sambil menunjuk maling itu

"Iya pak,dia maling motor saya" timpal Abima

"Masa iya" pak Udin tidak percaya

"Buset pak ga percaya amat sama kita" Ucap Natha

"Emangnya kamu bantu nangkep?" Tanya pak Udin

"Hehe bantu dong pak, disertai doa ibu" Natha menunjukkan cengiranya

"Ada ada saja, yaudah kalian ber empat ikut saya ke kantor BK dan menjelaskan semuanya. Ayo cepat jalan, pegangin malingnya" Perintah pak Udin

"Iya pak ini udah aman" Abima berdiri sambil memegang erat maling itu.

✨✨✨

Akhirnya mereka memasuki ruang BK termasuk pak Udin kebetulan disana sudah ada ibu Ayu selaku guru BK.

"Permisi buk, saya bertemu murid mereka berada di luar kawasan sekolah dan mereka mau menjelaskan kejadian yang terjadi" Ucap Pak Udin

"Apa yang terjadi" tanya seorang guru yang bernama Ayu kepada empat pria yang sekalipun tidak pernah memasuki ruangan BK

"Kita itu ga bolos bu. Kita cuma mau nangkep orang yang mau maling motornya Abima" Nathan mencoba menjelaskan

"Abima mana" tanya ibu Ayu

ABIMA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang