[9] gitar

110 26 1
                                    

Seperti biasa sepulang sekolah, Hana dan kedua sahabatnya pergi ke rooftof cafe. Letak cafe itu tidak jauh jaraknya dari rumah Hana. Selain minumannya yang enak, pemandangan di atap cafe pun indah.

"Han, lo tau nggak tadi kak Bima berantem di luar sekolah" Ucap Gisel kemudian menyeruput kopi susu yang ia pesan

"Serius? Gara-gara apa?"  Hana tak percaya

"Katanya sih gara-gara motor kak Bima hampir di curi, jadi berantem deh sama malingnya"

"Lo tau dari mana Ji"

"Tau lah, gue kan ngikutin lambeneo"

Lambeneo adalah sebuah akun media sosial yang isinya tentang berita terhangat dan terupdate seputaran SMA negeri dua.

"Tapi kak Bima ngelakuin hal yang bener sih" ujar Hana dengan sedikit anggukan.

Hana mengangguk paham, karena Hana pikir Abima seperti itu karena ia berandalan. Tapi ternyata karena ia ingin melindungi apa yang ia punya.

"Because?"

"Yaa.. Mungkin itu motor kesayangannya? Atau pemberian dari orang yang spesial bagi dia"

"Iya juga sih" Aji dan Gisel ikut mengerti apa yang dikatakan Hana.

"Oh iya, besok giliran lo lomba akustik kan Han?"

Hana baru ingat setelah Gisel mengatakan hal itu. Hana belum sempat berlatih karena menunda waktu dengan mencari gitar kesayangannya yang menghilang.

"Demi apa gue lupa"

"Kok bisa anjir" Aji ikut panik

"Gue pulang duluan deh, mau nyari gitar" Hana bergegas memasukkan barang yang ia bawa kedalam tas miliknya.

"Kan pihak sekolah udah nyiapin gitar" kata Gisel dengan nada bingung

"Gue nggak bisa pake gitar lain kecuali gitar gue, beda aja rasanya"

"Yaudah deh, hati-hati"

"Kasih salam gue ke bang Mahen" Aji menimpali

"Iyaa, aman"

***

Hana dengan tergesa-gesa memasuki rumah lalu menaiki tangga mendatangi setiap sudut ruangan untuk mencari gitar berwarna cokelat tua itu.

Hana tidak berbohong saat ia mengatakan tidak bisa bermain gitar yang lain kecuali gitar cokelat kesayangannya itu.

Gitar itu sudah lama ia mainkan. semenjak Sekolah Menengah Pertama, bapak memperkenalkan dan mengajari Hana tentang alat musik terutama gitar. Lama kelamaan, Hana menjadi jatuh cinta memainkan alat musik itu.

Semenjak bapak meninggal, gitar itu sudah jarang dipakai. Hana meletakan gitar itu di sudut ruangan kamar miliknya. Rasanya banyak sekali kenangan yang teringat saat memainkan gitar itu.

Akhirnya Hana memutuskan untuk menelpon Mama untuk memastikan keberadaan gitar miliknya ada dimana.

"Assalamualaikum, ma" -Hana

ABIMA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang