--feel

5.1K 335 11
                                    

Hari ini, kelas Soonyoung dan Wonwoo sedang pelajaran olahraga. Karena terlalu cuaca terlalu panas, Soonyoung memilih duduk sebentar di bawah pohon dekat lapangan.

"Kwon, tumben tidak ikut dengan yang lain?"

"Cuacanya terlalu panas Wonwoo-ah."

Wonwoo mengangguk, lalu mendudukan dirinya di antara kaki Soonyoung dan menyandarkan kepalanya di dada Soonyoung.

Keduanya diam, sama-sama menikmati angin semilir yang samar.

Soonyoung menghela nafas berat. Dia benci ketika bersama Wonwoo. Dia benci ketika detak jantungnya tak karuan setiap kali dekat dengan Wonwoo.

Dia benci pada dirinya sendiri.

Baru beberapa menit bersandar dalam pangkuan Soonyoung, Jun dan yang lainnya memanggil Wonwoo untuk bermain sepak bola bersama dan langsung di-iyakan.

"Mau ikut?"

"Tidak, kau saja."

Wonwoo kemudian bergabung bersama teman-temannya dan memulai permainannya.

Sepanjang permainan, terkadang Wonwoo tertawa melihat tingkah teman-temannya yang memperebutkan bola seperti anak kecil.

Dan Soonyoung tidak memungkiri sama sekali, Wonwoo terlihat jauh lebih tampan dan indah di saat bersamaan.

Pipinya menghangat, sama seperti ekspresi hangat Wonwoo. Jantung Soonyoung juga kembali berdetak tak karuan.

"Ada apa dengan wajahmu?" tanya Jihoon-- sepupunya yang Soonyoung tidak sadari sudah daritadi memperhatikannya.

Soonyoung memegang kedua pipi gembulnya. Salah tingkah.

"Cuacanya terlalu panas disini."

" Ohh. "

Tanpa Soonyoung katakan pun, Jihoon sudah tahu alasan di balik wajah meronanya.

---

Soonyoung membenci dirinya sendiri.

Dia tidak normal. Dia menyukai sesama jenis.

Soonyoung tidak terlalu mempermasalahkan orientasi seksualnya, tapi sejak dia menyadari bahwa dia menyukai teman baiknya-- Jeon Wonwoo membuat Soonyoung resah.

Sekarang ini, hal-hal seperti itu sudah di anggap biasa oleh beberapa negara. Bahkan beberapa temannya juga mendukung.

Tapi Wonwoo sepertinya tidak sama sekali.

Wonwoo punya 2 mantan pacar. Semuanya sangat cantik, tentu saja Wonwoo straight. Tidak sama seperti Soonyoung.

"Hey Kwon, pulang bersama?"

Soonyoung mengangguk sebagai jawaban lalu berjalan berdampingan dengan Wonwoo menuju gerbang sekolah.

"Kau tahu, Jun sudah pacaran dengan adik kelas kita. Namanya Minghao kalo tidak salah."

"Minghao? Maksudmu Minghao anak klub dance."

"Mungkin, aku juga tidak tahu pasti."

Mereka berdua pacaran ya ?

Soonyoung sangat mengenal Jun dan Minghao. Teman satu klubnya adalah tipe orang yang cuek. Tidak mempedulikan omongan orang yang di anggap tidak penting.

"Wonwoo-ah, menurutmu bagaimana dengan hal-hal itu?"

"Itu? Maksudnya?"

"Ya, g-gay."

"Oh, aku tidak mendukung dan tidak membenci kok. Tapi, jika ada laki-laki yang menyukaiku aku akan langsung menolaknya. Orientasi seksualku normal."

"A-ahh, seperti itu ya," Soonyoung mengangguk canggung lalu berjalan lebih lambat membuatnya bisa melihat punggung Wonwoo lebih jelas.

"Aku takut Wonwoo-ah," lirih Hoshi sambil mengikuti Wonwoo dari belakang.

Langkah kaki Wonwoo tiba-tiba berhenti. Wonwoo menoleh ke belakang lalu melihat Soonyoung yang berjalan menunduk.

"Kwon, kenapa lambat sekali?"

Wonwoo menghampiri Soonyoung dan merangkulnya.

Degup jantung dan perasaan bahagia masih senantiasa Soonyoung rasakan, bersama dengan rasa sakit yang amat sangat Soonyoung rasakan.

"Lain kali, jangan berjalan di belakangku seperti itu."

"Iya-iya."

Setelah sampai ke rumah Soonyoung, Wonwoo segera pulang ke rumahnya yang hanya berjarak 3 rumah dari rumah Soonyoung.

"Hey, Soonyoung. Ada yang ingin aku bicarakan."

Soonyoung mengangguk lesu ketika Jihoon ingin berbicara padanya.

Soonyoung mendudukan dirinya di karpet tepat di samping Jihoon.

"Aku tidak bermaksud melukai perasaanmu, tapi apakah kau menyukai Wonwoo?"

Soonyoung melipat bibirnya ke dalam lalu tersenyum miris.

"Kelihatan sekali ya?" tanya Soonyoung dengan suara yang terdengar rapuh sekali.

"Soonyoung-ah, aku tidak melarang atau membencimu. Hal-hal seperti itu belum bisa diterima di sini."

"Aku tahu. Wonwoo juga bilang padaku kalau dia tidak tertarik sama sekali dengan kaum gay sepertiku."

Jihoon menutup matanya sebentar, lalu membukanya.

"Kau. Bisakah kau menunggu sedikiti lagi? Aku akan membantumu."

Soonyoung tersenyum simpul lalu mengangguk, "Apapun itu, aku akan sangat berterimakasih Jihoon-ah."

Chap pertama di work ini😊😊Untuk work ini, per chap gak akan banyak-banyak kok palingan 500-600 lebih word

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chap pertama di work ini😊😊
Untuk work ini, per chap gak akan banyak-banyak kok palingan 500-600 lebih word

Jangan lupa vote dan comment ya😆😉🙏

Lie Again ; soonwoo✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang