-- hi! (the end)

3.8K 299 27
                                    

Terhitung sudah 8 tahun Wonwoo asyik merindu pada sosok Soonyoung.

Waktu berjalan dengan cepat, dan Wonwoo masih di tempat yang sama. Tanpa melangkah sedikitpun.

Harapannya untuk melupakan Soonyoung selalu dia ucapkan setiap tahun berganti. Berharap Tuhan ingin mengabulkannya, tapi sepertinya Tuhan ingin menyiksa Wonwoo hingga hancur tak tersisa karena telah menyia-menyiakan Soonyoung.

Ibu Wonwoo mungkin boleh bersyukur karena anaknya kembali bersosialisasi seperti biasa. Kembali memperhatikan kesehatan fisiknya, tapi sebenarnya jiwa Wonwoo sangat hancur.

"Kau ingin pergi kemana nak?"

"Ingin bertemu dengan penerbit bu. Mungkin aku pulang sedikit terlambat."

"Baiklah, hati-hati di jalan."

Wonwoo sekarang di kenal sebagai seorang penulis novel dengan kisah tragis dan berakhir sedih. Wonwoo sangat terkenal, sebenarnya mudah baginya untuk mencari pengganti Soonyoung tapi dia sama sekali tak memiliki niatan tersebut.

Wonwoo masuk ke dalam cafe bergaya Prancis, dan langsung di sambut oleh Yoon Jeonghan, penerbit buku novelnya selama ini.

"Ada yang ingin kau bicarakan hyung?"

"Tentu saja. Ini mengenai genre novelmu."

"Kenapa dengan genre novelku?" tanya Wonwoo sambil menyesap cappucino yang sudah di pesan oleh Jeonghan.

"Sudah 8 tahun lebih kau menulis novel dengan genre yang sama. Sebenarnya aku ingin menanyakan ini dari awal, apakah kau punya masalah?"

Wonwoo menghela nafas, "Tentu saja hyung. Jika tidak mengapa aku menulis semua novel dengan sad ending?"

"Mau berbagi denganku ? Aku tak akan memaksa."

"Maaf hyung, aku belum bisa."

Wonwoo mengerti apa yang di lakukan Jeonghan. Dia ingin menjaga perusahaanya agar tak bangkrut atau apalah karena novel Wonwoo yang mulai tak di sukai karena selalu menghadirkan hal yang sama.

Tapi Wonwoo juga tahu bahwa Jeonghan mengkhawatirkannya.

"Aku tak memaksamu untuk banting setir menulis novel dengan genre lain, karena menurutku seorang penulis lebih baik menulis sesuatu yang pernah dia alami."

"Terimakasih hyung."

"Nah, jadi aku akan membiarkanmu libur selama 2 minggu untuk membuat otakmu kembali segar lagi."

"Terserah padamu hyung, tapi bolehkan aku mengerjakan novel lain selama masa liburku?"

"Itu terserah padamu Jeon Wonwoo."

---

Wonwoo mendesah bosan. Liburannya baru di mulai hari ini.

Ibunya menyarankan agar dia pergi berlibur saja, tapi Wonwoo menolak dengan alasan dia terlalu malas bepergian.

Dan sekarang Wonwoo malah terkapar lemas di ruang tamu, tanpa melakukan apa-apa.

Di saat-saat seperti ini, pikiran Wonwoo akan langsung tertuju pada Soonyoung.

8 tahun tanpa kabar. Wonwoo juga tidak tahu apakah Soonyoung sering pulang ke tanah kelahirannya atau tidak.

Keluarga Kwon juga tidak pernah mengatakan apa-apa.

"Kau merindukan Soonyoung?"

Lie Again ; soonwoo✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang