-- i don't like you

2.1K 277 34
                                    

Yang Soonyoung lakukan hanya menghindar dari Wonwoo. Dia takut. Takut jika Wonwoo menjauhinya.

"Kenapa berkeringat seperti itu?" Tanya Chungha ketika melihat Soonyoung masuk kelasnya dengan nafas tersengal-sengalnya.

"Tidak, aku baru saja berolahraga pagi."

Chungha memutar bola matanya malas mendengar alasan Soonyoung.

Soonyoung langsung berjalan ke tempat duduknya dan mengambil bukunya untuk mengipas.

Dia berlari karena melihat Wonwoo dan Sana yang berada di parkiran. Tidak ingin Wonwoo melihatnya, Soonyoung segera berlari menuju kelasnya.

Dan ketika Soonyoung melihat Wonwoo yang berjalan menuju kelasnya lewat pintu, otomatis Soonyoung langsung bangun dari tempat duduknya dan keluar dari kelasnya.

"Soonyoung. Kenapa dia?" tanya Wonwoo pada Chungha.

Chungha mengangkat bahunya tidak tahu.

Wonwoo menghela nafas.

Jika apa yang di katakan anak-anak tidak benar, Soonyoung tidak akan menghindarinya seperti ini.

Wonwoo tidak ingin mempercayainya. Soonyoung tidak mungkin menyukainya.

"Aku harus berbicara pada Soonyoung."

Sementarakan Soonyoung pergi ke lapangan basket. Entalah, Soonyoung juga tidak tahu harus berbuat apa sekarang.

Soonyoung hanya duduk dan sesekali menghela nafas.

Kenapa hidupku miris sekali?

Soonyoung tiba-tiba tertawa mendengus. Merasa kasihan pada dirinya sendiri.

"Kwon."

Soonyoung menghela nafas lelah ketika dia melihat Wonwoo berdiri tidak jauh darinya.

"Ada yang harus ku bicarakan."

Soonyoung hanya diam. Memandangi sekolah yang mulai ramai. Apakah setelah ini dia dan Wonwoo akan jadi bahan gosip lagi?

"Kau, tidak benar-benar menyukaiku kan?" dapat Soonyoung lihat, Wonwoo sangat berharap bahwa itu tidak benar.

"Apakah kau akan percaya jika aku mengatakan bahwa aku menyukaimu?" Soonyoung bertanya dengan tatapan sendu. Enggan menatap Wonwoo.

"Ayolah Kwon, aku sedang tidak bercanda."

"Aku juga tidak sedang bercanda Wonwoo-yah."

Soonyoung memutuskan untuk pergi dari sana, meninggalkan Wonwoo. Lagi.

Saat jam pelajaran pertama dimulai, Wonwoo masuk sedikit terlambat.

Soonyoung hanya melirik Wonwoo tanpa mengatakan apapun. Bahkan ketika Wonwoo mengangkat tasnya dan memilih untuk duduk di belakang sendirian, Soonyoung tidak menunjukkan respon yang berarti.

Mungkin memang begini akhirnya.

---

Sekarang Soonyoung ingin tertawa terbahak-bahak.

Gosip menyebar mengatakan bahwa dia menyukai Wonwoo dan ingin merebut Wonwoo dari Sana.

Yang benar saja. Soonyoung tidak serendah itu.

Jihoon dan Soonyoung dengan masa bodohnya makan di kantin. Di tengah-tengah orang yang sedang membicarakan Soonyoung.

Soonyoung terlihat santai. Melahap makan siangnya dengan semangat. Sesekali bergurau dan bercanda yang di tanggapi Jihoon dengan tatapan sinisnya.

Jihoon berpikir, apakah sepupunya ini baik-baik saja?

Tentu saja Jihoon tahu apa yang terjadi tadi pagi di lapangan basket. Atau mungkin, satu sekolah sudah mengetahuinya.

Sementarakan di meja yang tidak jauh dari meja Jihoon dan Soonyoung, Wonwoo menghabiskan makan siangnya bersama Sana.

Tentu keduanya tahu tentang gosip yang sedang hangat, tapi Wonwoo bertingkah seolah tidak tahu apa-apa.

Sana juga sama. Bertingkah seolah tidak terjadi apa-apa.

Tapi Sana tahu, Wonwoo sesekali melirik ke arah Soonyoung.

"Mau aku antarkan ke kelas?"

"No, aku bisa sendiri," tolak Sana lembut.

Setelah Sana pergi, Wonwoo juga ikut beranjak dari kantin. Mengikuti Jihoon dan Soonyoung dari belakang.

Soonyoung memilih memasuki kelas sedangkan Jihoon masih betah berada di luar.

Jihoon merasa terganggu ketika Wonwoo datang dan berdiri di sampingnya.

"Soonyoung. Dia benar-benar menyukaiku?"

"Menurutmu?" tanya Jihoon balik.

"Entahlah. Tapi yang pasti, aku tidak menyukainya."

Siapa yang menyangka bahwa Soonyoung mendengar percakapan mereka.

"Wonwoo-yah." panggil Soonyoung pelan.

Tubuh Wonwoo menegang ketika mendengar suara lembut Soonyoung memanggil namanya.

"Ada apa Kwon Soonyoung?" Tanya Wonwoo dengan nada sarkas.

"Terimakasih sudah menjawab perasaanku."

"Tentu saja kau harus berterimakasih, setidaknya aku tidak membuat hatimu terluka lagi kan."

Soonyoung hanya mengangguk.

"Dan satu lagi, aku tidak ingin melihatmu berada di sekitarku. Jujur saja, itu sangat mengangguku."

Dan untuk kedua kalinya, Soonyoung hanya mengangguk.

Wonwoo menunjukkan wajah angkuhnya membuat Jihoon ingin memukulnya sekali saja, tapi Jihoon punya sepupu yang amat sangat baik sehingga Jihoon harus menahan amarahnya.

"Tak apa Jihoon, setidaknya aku sudah tahu bahwa perasaanku tak terbalaskan."

Segini dulu karna ideku lagi buntu😆🙏Jangan lupa di vote dan komen ya😆😉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Segini dulu karna ideku lagi buntu😆🙏
Jangan lupa di vote dan komen ya😆😉

Lie Again ; soonwoo✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang