-- i know

2K 267 25
                                    

Soonyoung menghela nafasnya. Sepanjang koridor dan tempat lainnya, dia hanya mendengar berita tentang Wonwoo dan Sana yang berpacaran. Tidak ada yang aneh. Mengingat keduanya yang tidak pernah bersama, interaksi kecilpun tidak pernah terlihat.

Soonyoung menghela nafasnya. Pagi ini dia sengaja melarikan diri dari Wonwoo. Semalam Wonwoo mengirimkannya pesan agar berangkat sekolah bersama tapi Soonyoung hanya membacanya.

"Bagaimana menjadi bahan gosip satu sekolahan?" tanya Yerin dengan nada mengejek ketika Wonwoo memasuki kelas.

Wonwoo hanya menyunggingkan senyumnya lalu berjalan menuju tempat duduknya. Disamping Soonyoung.

"Berita cepat sekali menyebar ya?" tanya Soonyoung basa-basi dan di tanggapi Wonwoo dengan senyumnya.

"Wonwoo-yah."

"Kenapa?"

Wonwoo menatap Soonyoung. Begitu juga dengan Soonyoung yang balas menatap Wonwoo.

"Ahh tidak ada."

Wonwoo berdecak kesal lalu mengacak surai hitam Soonyoung.

"Dasar, kau membuang waktuku," meski begitu, Wonwoo mengacak surai Soonyoung dengan senyum gemasnya.

"Permisi."

Sontak satu kelas heboh. Ada yang memanggil Wonwoo, ada yang bersiul menggoda dan ada yang tersenyum jahil.

Sana datang menghampiri Wonwoo di kelasnya.

Soonyoung yang melihat itu langsung memutar badannya menghadap depan. Pura-pura sibuk dengan buku ekonomi di depannya.

"Kenapa datang ke sini?"

Nada bicara Wonwoo lembut sekali. Seolah jika kasar sedikit saja, Sana akan terluka.

Dan Soonyoung cemburu.

"Memangnya salah aku mengunjungi pacarku di kelasnya?" Tanya Sana manja.

Wonwoo menggeleng lalu mengisyaratkan Sana untuk duduk di kursi di depannya.

"Sana, kau duduk disini saja. Aku mau ke kantin sebentar."

Itu Soonyoung. Yang mempersilahkan Sana duduk di tempatnya. Disamping Wonwoo.

Entahlah Soonyoung hanya merasa tidak nyaman berada di antara pasangan itu. Bagaimanapun, Soonyoung tidak mau membuat hatinya terus terluka.

"Kwon? Tumben sekali ke kantin pagi-pagi."

Soonyoung tidak menghiraukan Wonwoo dan memilih untuk segera keluar dari kelas.

Baru saja Soonyoung sampai di depan pintu, Soonyoung berpapasan dengan Jihoon.

Mau tidak mau, Jihoon langsung di tarik Soonyoung.

Awalnya Jihoon tidak mengerti. Tapi saat matanya berhasil menangkap pemandangan Wonwoo dan Sana yang duduk bersama membuatnya pasrah di tarik Soonyoung.

"Kau menyuruh Sana duduk di tempatmu?" tanya Jihoon sarkas begitu mereka sampai di meja kantin.

Masih ada waktu 15 menit sebelum bel masuk.

"Daripada berada di antara mereka kan?" tanya Soonyoung tak kalah sarkas.

"Lalu, kau ingin apa disini?"

"Menhindari mereka, Jihoon," jawab Soonyoung cuek.

Jihoon mengangguk. Keduanya sama-sama hening sampai bel masuk berbunyi.

"Ayo ke kelas," ajak Soonyoung.

Saat mereka ingin masuk ke dalam kelas, mereka berdua malah berpapasan dengan Sana.

"Semangat belajar Soonyoung, Jihoon."

Soonyoung membalasnya dengan senyum tipis sedangkan Jihoon malah memutar bola matanya malas.

"Jangan seperti itu Ji," tegur Soonyoung.

"Tidak usah mengaturmu Kwon."

"Tapi yang tadi sama sekali tidak sopan. Bagaimana kalau Sana berpikir yang tidak-tidak."

"Bukan urusanku. Lebih baik kau urus masalah hatimu yang berantakan itu."

---

"Permisi, Soonyoung-nya ada?"

Soonyoung yang sedang mengerjakan tugas yang di titipkan oleh guru Hwang mengangkat kepalanya ketika ada yang memanggilnya.

Wonwoo yang duduk disamping Soonyoung tersenyum jahil begitu tahu Momo mencari Soonyoung.

Dengan santai, Soonyoung menghampiri Momo yang berada di depan pintu.

"Ada apa?"

Soonyoung mengenal Momo. Mereka berdua berada di satu ekstrakulikuler yang sama, tapi keduanya tidak terlalu dekat.

"Soonyoung-ah, akhir pekan kau ada acara?"

"Tidak. Memangnya kenapa?"

"Mau jalan-jalan bersamaku? Terserah. Kau yang tentukan tempatnya."

"Baiklah, biar aku yang datang ke rumahmu nanti. Kau punya nomor teleponku kan? Nanti hubungi aku saja."

"B-baiklah, kalau begitu sampai jumpa akhir pekan nanti," ucap Momo salah tingkah lalu segera pergi ke kelasnya.

Soonyoung tahu. Sangat tahu malah kalau Momo menyukainya, tapi sayangnya Soonyoung tidak sama sekali.

Soonyoung menghela nafasnya lalu masuk kembali ke kelasnya.

"Momo mengajakmu kencan?" Tanya Wonwoo.

"Tidak. Hanya sekedar berjalan-jalan."

"Kau mau?"

Soonyoung mengangguk sambil menulis tugasnya, " Hm tidak ada salahnya kan? Aku dan Momo tidak cukup dekat mungkin setelah ini kami bisa menjadi sahabat yang baik."

"Bukan seperti itu Kwon," Wonwoo menghela nafasnya.

"Aku tahu maksudmu. Jika nantinya dia mengatakan padaku saat akhir pekan nanti, aku akan langsung menolaknya. Tenang saja."

"Kwon, kau gay?"

"A-apa?" tanya Soonyoung terbata-bata.

"Kau tidak gay kan?"

Soonyoung tertawa mendengus,
"Tidak sama sekali. Lagipula, kenapa kau menanyakan hal bodoh seperti itu?"

"Yah karena aku tidak pernah melihatmu berkencan dengan perempuan manapun."

"Sudahlah, aku mau mengerjakan tugasku," ucap final Soonyoung.

Sengaja menghindari Wonwoo yang masih menatapnya intens.

Soonyoung menyangkal. Menyangkal tentang jati dirinya yang sebenarnya.

Itu semua demi hubungan dia dan Wonwoo.

Jika tidak bisa memiliki, setidaknya dia dan Wonwoo masih bisa bersahabat.

Aku janji nanti akhir pekan work ini bakal istirahat dan aku ngelanjutin work lainnya✌✌Jangan lupa vote dan comment ya😆😉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku janji nanti akhir pekan work ini bakal istirahat dan aku ngelanjutin work lainnya✌✌
Jangan lupa vote dan comment ya😆😉

Lie Again ; soonwoo✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang