-- please don't

2.7K 298 14
                                    

Soonyoung dan Wonwoo sedang makan di kantin. Sebenarnya mereka bersama Jihoon, tapi Jihoon mendadak di panggil oleh Bu Taeyeon, pembina klub vocal dan akhirnya Soonyoung dan Wonwoo makan bersama.

"Boleh kami bergabung?"

Soonyoung tersentak begitu melihat dua alumni yang sangat dia kenal ingin duduk bersama.

"Bagaimana kabarmu Soonyoung?"

"Aku baik hyung, bagaimana dengan kalian berdua ? Masih bersama?"

"Kami baik dan tentu saja kami masih menjalin hubungan," Seungcheol menjawab sambil merangkul kekasihnya-- Jeonghan.

"Wonwoo, kenapa dari tadi diam saja? Kau tidak ingin menyapaku?" tanya Seungcheol sengaja.

"Tidak," jawab Wonwoo singkat membuat Seungcheol mencebikkan bibirnya kesal.

Jujur, Wonwoo sedikit tidak nyaman dengan situasi ini. Walaupun dia sudah mengenal Seungcheol dengan baik dan tahu bahwa Seungcheol dan Jeonghan menjalin hubungan sejak dia masih kelas 10 tapi rasanya tetap tidak nyaman.

Wonwoo bukan Soonyoung yang mudah bergaul dan beradaptasi.

"Soonyoung-ah, bagaimana?" Tanya Jeonghan lembut.

Soonyoung yang tahu kemana arah pembicaraannya hanya menggeleng kecil sambil tersenyum mengisyaratkan Jeonghan agar tidak bertanya lebih lanjut.

Setelah pasangan itu selesai, tinggal Wonwoo dan Soonyoung yang masih betah duduk di sana.

"Kau merahasiakan sesuatu dariku ya Kwon?"

"Tidak ada. Memangnya apa yang harus aku rahasiakan darimu?"

Wonwoo menopang dagunya, menatap Soonyoung dalam.

"K-kenapa menatapku seperti itu?"

" Tadi, soal pertanyaan Jeonghan sunbae."

Soonyoung menghela nafas,
"Wonwoo-yah, jika aku sudah siap pasti akan ku ceritakan."

"Aku akan menunggu."

"Tapi- apakah kau merasa sedikit tidak nyaman dengan mereka?"

Wonwoo mengangguk,
"Walaupun tidak membencinya dan beberapa teman kita seperti itu. Aku masih merasa tidak nyaman melihatnya secara langsung."

Melihatnya saja sudah membuat Wonwoo tidak nyaman. Bagaimana jika terjadi padanya? Mungkin aku sudah di jauhi oleh Wonwoo.

---

Soonyoung paling suka ketika Wonwoo merangkulnya atau sekedar bersandar dibahunya.

Afeksi kecil seperti itu mampu membuat Soonyoung bahagia dan sakit di saat bersamaan.

Sekolah mereka di pulangkan lebih awal karena ada rapat guru mengenai ujian akhir.

Seperti biasa, Wonwoo selalu menghabiskan waktunya di rumah Soonyoung.

"Tempat tidurmu memang paling nyaman Kwon. "

" Tidurlah sesukamu, aku mau menonton film."

Soonyoung mendudukan dirinya di lantai lalu menghidupkan laptopnya dan mulai menonton film.

Soonyoung terlalu fokus sampai tidak menyadari Wonwoo yang juga mulai ikut menonton filmnya.

"Kau serius sekali Kwon," celetuk Wonwoo tepat di telingan Soonyoung.

Soonyoung yang sedikit kaget segera mengalihkan pandangannya ke Wonwoo.

Soonyoung diam-diam memandangi Wonwoo yang terlihat fokus pada film.

Soonyoung akui, Wonwoo sangat tampan. Bahkan Soonyoung berkali-kali dibuatnya terpesona.

Soonyoung memandangi Wonwoo dengan tatapan intens sekitar beberapa detik.

"Jangan menatapku seperti itu Kwon, jika ada orang yang melihat mereka bisa salah paham," kata Wonwoo sambil tetap fokus pada filmnya.

Soonyoung segera mengalihkan pandangannya ke depan. Kembali fokus pada film dengan wajah merona.

Ahh, benar juga. Wonwoo bahkan tidak mau ada orang yang salah paham karena aku menatapnya seperti tadi.

"Kwon," panggil Wonwoo sambil memainkan pipi Soonyoung dari samping.

"Kenapa?" tanya Soonyoung tanpa berbalik ke arah Wonwoo.

"Momo, anak di kelas sebelah. Dia sepertinya menyukaimu"

"Ohh," jawab Soonyoung. Tak tertarik.

"Dia memintaku memberikan nomor teleponmu. Aku rasa tidak sopan jika aku langsung memberikannya, jadi kau mau aku berikan nomor teleponmu pada Momo?"

Soonyoung menghela nafas,
"Wonwoo-ya sekarang ini aku benar-benar tidak tertarik dengan hal semacam itu."

"Ayolah Kwon Soonyoung. Selama kita berdua bersahabat, aku tidak pernah melihatmu dekat dengan perempuan manapun."

Karena aku gay Wonwoo-ah

"Aku sama sekali tidak tertarik Wonwoo."

"Tapi sepertinya, Momo sangat menyukaimu."

"Aku tak peduli, dan itu bukan urusanku," ketus Soonyoung sambil melangkah menuju tempat tidurnya dan segera berbaring.

Wonwoo bergeser, memberi tempat pada Soonyoung.

"Kwon, kau marah padaku?" panggil Wonwoo sambil mencolek bahu Soonyoung.

"Diamlah, aku mau tidur."

Wonwoo mendengus kesal, lalu melingkarkan tangannya di pinggang kecil Soonyoung.

Soonyoung tetap memunggungi Wonwoo, tidak berniat untuk membalikkan badannya.

"Lepaskan bodoh," tolak Soonyoung dengan nada tercekat.

"Tak mau, lagipula sejak kecil kau memang suka jika di peluk olehku kan?"

"Wonwoo, lepaskan," pinta Soonyoung memelas.

Wonwoo tidak menjawab, malah memeluk semakin mempererat pelukannya.

"Kau sudah tidur?" karena tidak ada jawaban, Soonyoung menghela nafas.

"Baiklah, selamat tidur Wonwoo-ya."

Work ini bakal update tiap hari kalo aku sempet ngetiknya😆Rencananya juga work ini gak bakal panjang2 banget mungkin sekitar 10/lebih lah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Work ini bakal update tiap hari kalo aku sempet ngetiknya😆
Rencananya juga work ini gak bakal panjang2 banget mungkin sekitar 10/lebih lah.

Jadi, jangan lupa vote dan comment ya😆😉

Lie Again ; soonwoo✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang