Jadi sekarang, Lisa tengah memandangi dengan horror kakaknya yang sedang diobati oleh Choco. Jelas saja-, Seungwoo mimisan setelah mendapatkan pukulan di wajah akibat pintu keras yang menyapanya. Untung saja hidungnya tidak patah atau retak, kalau tidak dia tidak tahu apa yang akan dia perbuat dengan sang adik. Membuatnya mengganti rugi tulang yang patah atau bahkan mengganti rugi ketampanan wajah Seungwoo yang hilang karena ulah Lisa yang keterlaluan. Seungwoo menatap sengit sang adik, cemberut besar di bibirnya sedangkan Lisa tahu bahwa orang itu agak berbunga - bunga karena Choco sedang ada disana, mengobatinya dan memberikannya perhatian yang jarang sekali diberi oleh si doi.
Lisa mencibir, menggertak sang kakak yang melotot pada Lisa sebelum akhirnya perempuan itu memilih untuk menatap dengan aneh sosok pemuda yang diam dan mengamati ruangan. Orang itu tidak berbicara sepatah katapun sejak awal dan Lisa hampir tidak ingin untuk berbicara dengan orang asing yang diperkenalkan sebagai calon suaminya. itu gila-, kakaknya memang kadang - kadang terlalu berlebihan dan terlalu bersemangat untuk mencarikan calon pendamping untuk Lisa setelah memergoki sang adik yang bergelut dengan Yohan di kamar waktu itu.
Meskipun bergelut merupakan definisi jauh dari kotor, tetapi tetap saja dalam pandangan Seungwoo saat itu, Yohan sedang berusaha mengapa - apakan sang adik perempuan berharganya. Lisa menyangkal bahwa waktu itu dia dan Yohan sedang berusaha mengusir cicak yang berada di bawah selimut-, Yohan ketakutan mengira bahwa itu adalah salah satu kecoa yang sangat dia benci, tetapi Seungwoo tetap saja tidak peduli dan dia menyingkirkan Yohan dan menganggapnya sebagai orang yang harus diwaspadai dan dijauhkan dari sang adik.
Lisa memutar bola matanya malas sebelum mendorong dirinya untuk menyiapkan nasi dari rice cooker. Abai pada tatapan menusuk dari Seungwoo yang coba untuk mendapatkan perhatiannya sepenuhnya sementara tangannya modus mencengkeram pergelangan tangan Choco agar tetap bersentuhan dengan kulitnya. Lisa hampir ingin menendang sang kakak dan Choco keluar dari rumahnya meskipun Choco bahkan tidak tahu apa yang ada dipikiran kakaknya itu.
Choco menatap Lisa dengan aneh sebelum mendengus dan menarik tangannya dengan lembut dari cengkeraman Seungwoo. Mengernyit ketika Seungwoo tetap memegangnya dengan erat, dia berdecak, berdiam diri dan mengambil duduk disebelah Seungwoo dan melewatkan senyuman selebar lima jari di wajah Seungwoo yang berbunga. Lisa menahan diri untuk tidak melotot pada ekspresi bodoh Seungwoo disana.
"Lis, ini kak Seungwoo ngapain bisa sampai gini? kamu tuh ya bukannya seneng kak Seungwoo balik malah mukul pakai pintu. kasihan dong" Choco mulai mengomel. Lisa paham sekali, dia memutar mata sebelum menaruh mangkuk nasi besar di tengah meja makan, melirik sedikit pada pemuda yang menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan, aneh dan lisa merasa tidak terlalu baik dengan apa yang dipikirkan oleh orang baru itu dengan kejadian seperti ini. Lisa mulai jengah juga karena tamu kakaknya ini sama sekali tidak terlihat ramah padanya. Calon suami? Cih, itu lelucon yang konyol untuk diucapkan pada Lisa. Kemudian matanya melirik pada Seungwoo yang menatapnya dengan tatapan tak berdosa-, kekanakkan sekali dan Lisa ingin menarik hidung yang luka itu untuk menyadarkan sang kakak bahwa dia terlihat seperti badut yang bodoh dan sedang kasmaran.
memangnya Kak Seungwoo itu umur berapa sih? ini seperti Lisa yang lebih tua dari Seungwoo disini dan dia mengumpat dalam hati untuk itu. Kakaknya itu seperti memiliki kepribadian ganda di depan orang lain saja meskipun Lisa tahu kalau Seungwoo benar - benar menyayanginya.
"Cho, lo kan tau gue nggak bakalan gituin kak Seungwoo kalau dia nggak macem - macem sama gue. Tuh coba tanyain sama orangnya sendiri" Lisa mencibir. Dia mencoba mengabaikan dan tidak mengindahkan sama sekali orang asing disana. Soalnya dari tadi pemuda itu sama sekali tidak buka suara, jadi Lisa abaikan saja. Choco terlihat agak berpikir sebelum melirik Kak Seungwoo yang menggeleng dengan cemberut diwajahnya, membuat wajah lagi - lagi seperti boca yang Choco bales dengan cibiran. "Kak Seungwoo ngapain Lisa? Lagian juga kak Seungwoo bawa tamu nggak bilang - bilang juga"
KAMU SEDANG MEMBACA
Run To You - [Kim Wooseok]
Fanfiction"Lo mau tau gimana ceritanya gue bisa nikah sama kak Wooseok? Lo ga bakalan percaya kalau kak Wooseok yang berwajah manis itu bisa licik banget! gue dipaksa nikah woy!" Lisa sih mau aja Nikah, tapi nggak gitu dong caranya. Masa main tarik ulur-, lar...