Seungwoo baru saja sampai di depan Samsung Group yang dipegang oleh Kim Wooseok-, sahabatnya dan termasuk salah satu pebisnis muda ternama di Korea. Dimana dia juga merupakan salah satu anak konglomerat yang terpandang. Dari dulu saja, Seungwoo juga sudah kagum dengan kinerja yang ditampilkan oleh Wooseok. anak yang dulunya pendiam itu memang sangat rajin dan bertalenta. pemahaman bisnisnya pun sepertinya diturunkan dari tangan yang hebat.
Memandang gedung besar di depan matanya Seungwoo bersenandung. meskipun dia juga merupakan salah satu pebisnis dan rekan kerja Wooseok, perusahannya masih disokong oleh Wooseok sendiri. Membuat aliansi kerja sama yang saling menguntungkan sehingga dia sendiri yang selalu berpergian dalam dan luar negeri ketika ayahnya mempercayakan perusahaan padanya.
Sebenarnya mulai hari ini dia tidak harus datang ke perusahaan Wooseok-, dia bisa mengutus assistennya untuk mengurus berkas pemidahtanganan dan kontrak untuk cabang yang sebelumnya dia pegang di Jepang. tapi karena ini adalah Wooseok, dan sekalian mengajak nongkrong bareng nanti siang, jadilah dia pergi sendirian.
Dengan senyum yang terpampang diwajah karena dia baru saja mendapatkan balasan manis dari Choco-, perempuan lucu incarannya yang sejak bertemu sudah membuatnya jatuh hati, jadilah dia masuk kedalam gedung. beberapa orang yang mengenalnya membungkuk sopan padanya dan menyapa. Seungwoo balas menyapa. Menaiki gedung untuk sampai di kantor Wooseok, dia mendekati sekretaris yang sedang mengurus berkas di mejanya.
"Ha Sooyoung-ssi" dia menyapa dengan sopan, menyenderkan tubuhnya di bagan meja-, tidak menyangka perempuan itu akan terkejut dengan dua bola mata yang hampir menjeblak keluar, membuat Seungwoo harus menahan tawanya.
" A-ah, Pak Han selamat datang" Sooyoung tersenyum setelah keterkejutannya dan segera berdiri. "Anda ingin bertemu Pak Kim ya.. Tapi maaf, Pak Kim belum datang pagi ini, kemungkinan besar akan datang sebentar lagi. silahkan menunggu di dalam pak. saya akan mengabari Pak Kim atas kedatangan anda"
Wanita itu tersenyum ramah, membungkuk sedikit untuk menunjukkan kinerjanya. Seungwoo mengangguk sebelum menarik dirinya dan melihat pintu ruangan Wooseok. "Yah terimakasih banyak, sooyoung-ssi. Ah, dan lain kali jangan terlalu fokus, kau akan kena serangan jantung kalau sering terkejut" Seungwoo tertawa lepas. Sooyoung mendecih, cemberut, tetapi membalas dengan sarkastik.
"Yah tidak sembarang orang sering mengejutkanku, lain kali kalau jalan pakai suara, agar anda tidak disangka hantu atau setan, Pak Han" dia mencibir.
Seungwoo menatapnya dengan tatapan geli sebelum menggeleng. "Oke, terimakasih sarannya. ah, ternyata kau tidak se kaku yang ku kira. bagus. sampai nanti Sooyoung-ssi" Seungwoo mengedip sebelum melambai dan masuk kedalam ruangan. Sooyoung menggeleng dengan kelakuan absurd sahabat bossnya itu sebelum mengambil ponsel dan mengabari atasannya bahwa Seungwoo datang berkunjung.
Sebenarnya, kantor Wooseok sendiri sudah seperti rumah. Disana sangat nyaman dan bahkan suasananya sudah cocok untuk dijadikan kamar, itu karena Wooseok selalu menghabisan waktu disana, bahkan mengurus beberapa hal sampai tidak bisa pulang sama sekali. Wooseok adalah seorang yang perfeksionist, itulah mengapa dia bahkan punya kasur sendiri di balik pintu kantornya.
"Mau ngambil berkas?"
"Eh setan! anjir lu ngagetin gue aja" Seungwoo mengulas dadanya ketika Wooseok tiba – tiba saja sudah beada di dalam ruangan. Wajahnya kelihatan segar, padahal biasanya dia kaku dan selalu menunjukkan ekspresi malas kalau berada berdua saja dengan Seungwoo.
Wooseok mengangkat bahunya sebelum memilih untuk duduk di kursi kebesarannya. meraih kacamata kesukaan dan mengeluarkan berkas yang memang sudah dia persiapkan sejak semalam. "Makanya kalau punya telinga tuh buat mendengar. pintu bunyi aja sampe nggak denger lu" Seungwoo cemberut, tapi Wooseok sudah biasa sih seperti ini. jadi maklumi saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Run To You - [Kim Wooseok]
Fanfiction"Lo mau tau gimana ceritanya gue bisa nikah sama kak Wooseok? Lo ga bakalan percaya kalau kak Wooseok yang berwajah manis itu bisa licik banget! gue dipaksa nikah woy!" Lisa sih mau aja Nikah, tapi nggak gitu dong caranya. Masa main tarik ulur-, lar...