Chapter 05 - (Tidak) Saling Mengenal Pt.1

196 74 116
                                    

Lisa menatap horror kepada Yohan yang sudah mengguncang tubuhnya. Anak itu sesegukan, mata berkaca – kaca. Kalau kalau Yohan lagi akting, mungkin dia bisa menang. Karena, bayangkan, anak yang tadinya lagi berantem sana sini bareng Hangyul sama si Yuvin bisa langsung mewek gitu waktu denger Wooseok bilang Lisa calon istrinya dia. Maksudnya, yah Yohan dan anak – anak lain juga tahu siapa si Wooseok wooseok yang sudah nangkring di depan mereka ini dengan wajah sok ramahnya yang stoic, yang dengan mantepnya langsung pesan makanan dengan porsi jumbo dan banyak banget untuk mereka satu meja. Mungkin ya, Lisa pikir kalau si Yohan ini mewek gara – gara dia mikir dia yang bakal bayarin semua yang sudah di pesen sama si Wooseok, tapi Yohan malah fokusnya pada Lisa dan nangis gara – gara denger Lisa itu sudah otw mau nikah.

Calon istri.

Mungkin Yohan syok.

"Loh Lo ngapain sih Yohan?!" Lisa mencubit lengan Yohan yang masih nangkring dengan erat di lengan bajunya, wajanya udah sebel kuadrat melihat si Yohan malah mewek kayak anak kecil ini yang juga nahan dia buat ngegeplak si Wooseok yang sudah dengan seenaknya datang tanpa diundang dan mendeklarasikan dirinya sendiri secara tidak langsung sebagai calon suaminya Lisa. Duh, Lisa kan sudah bertekad dia tidak akan mau dengan Wooseok. orang aneh yang sialnya ganteng dan tampan, tajir melintir itu menobatkan diri bahwa dia bisa mengambil Lisa untuk menyebrangi bahtera rumah tangga bersama.

Lisa mendengus, mencubit lebih keras lengan Yohan agar anak itu tidak mempermalukan mereka semua disini. belum lagi Lisa tahu bagaimana kakaknya yang sekarang sudah mengasah pisau dengan garpu, siap untuk menerkam Yohan karena berani menyentuh adiknya. Yohan masih mengendus, merinding ketika dia menangkap tatapan Seungwoo dan isyarat untuk melepaskan adiknya segera. Yohan merengut, air mata masih mengalir, dia terlihat persis seperti anak kucing tenggelam dengan wajahnya yang basah dan pipi menggembung sebal. "Ya gue mewek gara – gara gue shock lah, pinter!" Yohan membentak, menggebrak meja dengan keras hingga sendok garpu dan pisau yang sudah tersedia disana hampir melompat dari meja. yang lain shock di tempatnya masing – masing, spechlees, tetapi kemudian paham dan menatap Yohan dengan malas.

Ini si Yohan yang suka sekali mendramatisir keadaan. kebiasaan. (meskipun tidak menutup kemungkinan bahwa semua yang ada disana, minus Seungwoo, choco, dan yang pasti dua orang yang menjadi topik utama itu sendiri)

"Lah ini anak.." Lisa melotot, hampir menggeplak kepala Yohan sebelum Yohan langsung menangkap pergelangan tangan Lisa dengan erat. "Gue serius" Yohan cemberut, melanjutkan ucapannya dengan punggung tegap dan seolah – olah sedang memarahi Lisa. Dia sempat melirik ke arah Wooseok dengan tatapan yang sama yang dibalas dengan kernyitan alis oleh Wooseok. mungkin berpikir bahwa dia ternyata baru saja bertemu dengan spesies aneh yang benar – benar ada di dunia.

"Masa lo beneran mau nikah lisa? Lo beneran dilamar? beneran jadi calon istrinya si konglomerat super kaya ini?" Yohan mengedipkan matanya dengan sedih. wajahnya kembali lagi seperti ingin menangis. "Kenapa sih? kita kan udah janji gabakal nikah dulu! ato pacaran dulu! masa sekarang lo udah mau nikah sih lisa? entar siapa yang bakal gue sayang sayang lagi? siapa yang bakal gue modusin lagi? siapa yang bakalan gue pake buat gue nolak cewek cewek genit diluar sana? siapa yang bakalan jadi temen ngejomblo gue? siapa yang bakalan jadi temen main pees gue? masa lo mau ninggalin gue sendirian sih? masa? beneran?! HUWEEE LO JAHAT LISA LO JAH---HMPHHT-"

perempatan imajiner hadir, Lisa segera membekap bacotan Yohan dengan kedua tangannya. tatapannya tajam. Sebal Lisa sudah ada di ubun ubun. " Bacot banget lo ah, dasar human bego!" Lisa menekan kedua tangannya, membuat Yohan menggeliat berusaha bernapas. Seungwoo menyeringai di belakang,s senang. kalau bisa mungkin dia sudah membawa spanduk untuk mendukung usaha adiknya untuk membunuh Yohan saat itu juga. Lisa kemudian memanggil, "Hangyul-ah" ada suara senang dari Hangyul sebelum menyeret kepala Yohan dalam lengannya. Yohan megap – megap setelah Lisa melepaskan bekapan.

Run To You - [Kim Wooseok]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang