5

78 15 2
                                    

.


"Ku kabarin mamaku dulu deh."

Kao pun mengabari mamanya jika ia kemungkinan tak bisa pulang malam ini, karena hujan yang tak kunjung reda dan hari yang sudah terlalu malam. Mama Kao pun mengizinkan Kao tidur di rumah Koki, asalkan ia bisa menjaga diri di rumah Koki.

"Gimana?"

"Mama ngizinin, asalkan aku bisa jaga diri."

"Sip deh."

"Ya udah, yuk makan dulu, kamu belum makan dari sore kan? Asik tidur mulu ampe ngga inget makan."

"Hehe, kamu juga ngga bangunin aku."

"Udah ah, yuk turun ke ruang makan."

"Ya."

Mereka pun makan berdua di ruang makan. Mereka terlihat sangat canggung saat makan. Mereka tak berani saling pandang.

"Em, makasih ya," Kao membuka pembicaraan setelah beberapa menit saling terdiam.

"Eh, iya sama-sama."

"Maaf ngerepotin gini."

"Ngga masalah kok, aku malah seneng ada temen, hehe."

'Temen?'

"Hehe, iya," ucap Kao sedikit canggung.

"Kamu deket sama Rin, ya?" tanya Koki.

"Iya, kenapa?"

"Ah, tidak."

"Hayoo, kau menyukainya, ya?" goda Kao pada Koki.

"Ga!"

"Terus ngapain nanyain soal dia?"

"Tanya doang apa pertanda suka?"

"Ga juga."

"Yaudah."


.


Jarum pada jam dinding pun menunjuk pukul 9 malam.

"Biasanya kamu tidur jam berapa?" tanya Koki pada Kao.

"Ga tentu sih, tp seringnya jam 10, kenapa?"

"Oh, biasanya jam segini ngapain?"

"Nonton TV."

"Mau nonton TV?"

"Mau!"

Mereka duduk di sofa sambil nonton TV di ruang keluarga.

"Ki!" panggil Kao tiba-tiba.

"Hm?"

"Kamu model ya?" tanya Kao pada Koki yang membuatnya sedikit terkejut dengan pertanyaan Kao.

"Kenapa?"

"Iya, ya?"

"I–iya, tau dari siapa?"

"Oh, pantesan."

"Kenapa?"

"Ngga papa."

"Tau dari mana ih?"

"Ntah, lupa."

"Tuhkan, kamu mah gi—"

"Ssstt, acaranya dah mulai tuh!" Kao memotong pembicaraannya dengan Koki agar Koki tak banyak bertanya, ia sedang malas ditanya-tanya.

"Hm," Koki hanya bisa mengalah, tapi ia sedikit kesal dengan sikap Kao.

Karena terlalu asik nonton, tak terasa jarum jam sudah menunjuk pukul 10 malam. Tanpa disadari, Kao tertidur di pundak Koki. Koki yang melihat kepala Kao tersender pada pundaknya, ia pun iseng memoto Kao. 'Cantik juga kalo lagi tidur.'

Pengorbanan Tak Sia-Sia [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang