3

83 16 2
                                    

Tak terasa, seminggu pun telah berlalu. Hari ini adalah hari Minggu, kebiasaan keluarga Kao setiap minggu adalah bersih-bersih rumah.

Tugas Kao membersihkan dan merapikan isi meja yang berada dekat ruang keluarganya.

"Gila ni debu udah banyak aja, perasaan tiap minggu udah dibersihin deh."

Setelah beberapa menit membersihkan, Kao pun merapikan isi mejanya. Seketika ia merasa penasaran dengan salah satu laci yang selalu dikunci dan tak pernah dibuka.

"Ma, ini laci isinya apa sih? Kok kayaknya nggak pernah dibuka."

"Oh, kalo ngga salah itu isinya album-album."

"Album?" tanya Kao bingung.

"Iya, album foto."

"Foto siapa?"

"Macem-macem sih, gatau deh mama lupa, mama udah ngga pernah buka laci itu lagi."

"Buka dong, dari dulu aku nggak pernah liat isinya. Masa iya dikunci mulu."

"Bentar ya, mama ambil kuncinya dulu."

"Ya."


Mama Kao membuka laci itu, dan isinya adalah album foto yang banyak sekali. Kurang lebih ada 20 album foto. Dari album yang kecil sampai album yang besar. Entah itu foto apa saja.

"Gila! Banyak banget ini, boleh buka kan?"

"Boleh."

Kao pun membuka salah satu album foto, isinya adalah foto pernikahan mama dan papanya.

"Ma, mama cantik deh, papa juga ganteng," puji Kao pada mama papanya.

"Haha iya dong, kamu kan juga cantik," ucap mama Kao tak lupa dengan senyuman yang menghiasi bibirnya.

'Kao kangen...'


.


"Maaa, udah beres nih," teriak kakak Kao, Minasa Hana. "Eh album apa nih?"

"Album foto lah," Kao menjawab dengan judesnya.

"Mau liat juga dong!"

"Hm."

Saat Kao melihat-lihat albumnya, ia penasaran dengan salah satu album yang berwarna biru putih. Ia pun mengambil dan membuka album itu.

'Album apa nih.' Kao pun membuka album itu, dan ia terkejut.

"Woaahhhhh!"

"Kenapa??" tanya mama Kao dan Hana dengan kompak.

"Hehe ngga papa, ini album foto kecilnya siapa, ma?"

"Ohh itu, ada foto kamu, foto kakak—"

"Aku yang mana?"

"Ini, kamu yang ini," ucap mama Kao sambil menunjuk salah satu foto pada album itu.

"Ih kawaii ya, aku dulu imut banget gila parah ini mah, eh iya sekarang juga masih kawaii kok, ya!," ucap Kao dengan penuh rasa percaya diri.

"Idih, jyjyq Kao!" ucap Hana.

"Paan sih, iri ye?"

"Ga!"


.


"Ma! Aku mau nonton TV, ya!" ucap Haru, adek Kao.

"Emangnya pekerjaanmu udah selesai?" tanya Hana.

"Udah dong! Aku kan cepet nyeleseinnya."

"Halah, palingan masih berantakan tuh."

"Udah rapi!"

"Belum!"

"Udah!"


.


Kao sangat serius melihat album foto yang sedang ia pegang. Ia tak menggubris apa yang kakak adeknya ributkan. Karena ia tak pernah melihat album foto ini sebelumnya, makanya Kao sangat serius.

Pengorbanan Tak Sia-Sia [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang