Saat Kao sampai di kelasnya, yang pertama ia lihat adalah bangku Koki, dia senang karena ada sebuah tas berada di bangku biasa Koki duduki. 'Koki udah berangkat?' ia berjalan menuju bangkunya dengan wajah bahagia. Namun wajah bahagia tersebut luntur begitu saja saat temannya duduk di bangku Koki. 'Loh? Bukan Koki?'
Kao mencari Koki di sekeliling kelas, dan tak ada.
Saat Kao duduk di bangkunya, tiba-tiba anak perempuan di kelasnya pada teriak. Kao terkejut dan melihat ada seorang cowok dan cewek yang berangkat bersama sambil berpegang tangan bak pangeran dan putri.
'Koki?' hatinya benar-benar hancur melihat pemandangan tak mengenakkan yang barusan terjadi.
'Kenapa....'
"Minggir-minggir, kasih dua tempat kosong untuk kita," kata Rin.
"Permisi, kita mau duduk."
'Kenapa mereka bisa barengan?' Kao mulai berkaca-kaca, tanpa disadari air matanya menetes dan langsung diusap oleh Kao.
"Loh, Ki, bukannya kamu pacarnya Kao? Kok berangkatnya bareng Rin?" tanya salah satu temannya yang membuat Kao terkejut.
"Hah? Apa? Pacar? Ntah, bukan pacar lagi mungkin." Hati Kao tambah hancur saat mendengar ucapan Koki.
Kao mulai meneteskan air matanya, ia segera membuang muka dari Koki dan memandang keluar jendela. Ia tak tahan dengan ucapan Koki yang menusuk ke hatinya. Ia masih sayang pada Koki, tetapi Koki malah menyakitinya.
"Lah? Kalian udah putus? Kapan? Berarti kamu sekarang sama Rin?"
"Kepo deh," jawab Rin dengan sinis.
"Yah... kan cuma nanya."
Koki dan Rin sibuk bercanda ria, tak memikirkan bagaimana perasaan Kao.
Bel masuk berbunyi, Kao segera menghapus air matanya.
.
Saat istirahat, Kao tak keluar kelas, ia masih sakit hati dengan perkataan Koki tadi. Ia menjadi tak nafsu makan.
"Kao," panggil temannya.
Kao hanya menoleh.
"Kamu beneran putus sama Koki?"
Kao diam tak menjawab.
"Masa kamu relain pacar kamu sama sahabat kamu?"
"Diem bisa ngga sih? Ngga usah ngomongin Koki sama Rin! Ini ngga ada urusannya sama kamu, jadi gausah ikut campur!" tiba-tiba Kao marah pada temannya itu dan meninggalkannya. Kao berlari menghampiri kelas Hyoma.
"Hyom!!" Kao menangis di pelukan Hyoma.
"Kenapa? Kok nangis?"
"Koki sama Rin!"
"Mereka kenapa?"
"Mereka ... mereka pacaran! Koki udah ngga nganggep aku pacar dia lagi."
"Hah? Serius? Jahat banget sih tu anak!!" Hyoma mulai kesal dengan Koki.
"Di kelas dia bilang gitu, Hyom! Gimana ngga sakit hati coba? Dia aja belum mutusin aku, tapi udah bilang kalo kita putus dan udah pacaran sama Rin!" kata Kao terbata-bata karena sedang menangis.
"Awas aja lu, Ki!"
"Kamu jangan macem-macem sama dia! Aku ngga mau kamu kenapa-napa lagi," kata Kao sambil melepas pelukan Hyoma.
"Tapi, dia udah kelewatan!"
"Biarin aja! Udah kamu ngga usah ikutan, biar aku sendiri yang nyelesein."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengorbanan Tak Sia-Sia [HIATUS]
Romance[HIATUS] Menceritakan kisah cinta seorang perempuan yang bersifat cuek dengan seorang lelaki yang bersifat dingin. Entah bagaimana bisa mereka menjalin hubungan cinta. Namun, hubungan itu tak bisa bertahan lama, karena ada suatu kesalahpahaman. Dan...