Sejak saat itu, Hyoma sering ke rumah Kao untuk mengantar dan menjemputnya pulang.
Saat sudah sampai sekolah, mereka menuju ke kelas mereka, tiba-tiba....
"Eh, kamu Kao kan?" tanya seseorang kepada Kao.
"Iya."
"Oh, pacarnya Koki ya?"
"Hah?!"
"Kenapa?"
"Berita dari mana?!" tanya Kao shock.
"Banyak kok yang ngomongin ini, satu sekolah mungkin tau."
'Eh, anjir. Kenapa jadi ke Koki, sih!!'
"Koki? Koki Tanaka?" tanya Hyoma pada orang itu.
"Iya."
"Bukan! Aku bukan pacarnya Koki!!" ucap Kao.
Saat Kao membela dirinya, datang segerombolan cewek-cewek dari kelas 1-A, mereka berjalan mendekati Kao dan Hyoma.
"Heh!" salah satu dari segerombolan itu menyenggol bahu Kao, namun Kao tak membalasnya, ia hanya menoleh ke orang itu.
"Lo Kao kan?"
"Kenapa?"
"Gausah sok cantik deh lo, gausah deket-deket Kokiku!"
"Siapa yang deket-deket ma dia? Aku cuma temenan ma dia."
"Halah, terus ngapain dong, kalo bukan pacar tapi nginep satu atap sama cowo yang bukan siapa-siapanya elu?"
"Apa—"
"Diem! Kao bukan pacarnya Koki! Dia pacarku!" Hyoma berteriak pada segerombolan itu dan membuat suasana menjadi hening, semua anak yang lewat disitu pun menoleh ke arah mereka.
"Hah?" Kao bingung apa yang Hyoma katakan.
"Lo pacarnya Kao??"
"Bebebku pacaran sama Kao?!" ucap salah satu dari gerombolan itu.
"Ya, kenapa?" ucap Hyoma dengan muka songongnya.
"Ohh," ia pun menjadi kicep, tak bisa berkata apa-apa.
"Ihh, bebeb Yomyomku punya pacar," ucap salah seorang dari gerombolan itu.
Hyoma memutuskan untuk pergi dari situ sambil menarik tangan Kao.
"Hyom?"
"Kenapa?"
"Kenapa?" tanya Kao balik padanya.
"Maaf, aku ngga ada niat apa-apa, aku cuma mau nyelametin kamu."
"I–iya, aku paham, tapi kenapa harus ngaku pacar?"
"Daripada kamu difitnah pacar Koki mulu? Terus malah jadi masalah? Kan mending kek gini."
Huft.
Mereka memutuskan untuk ke kelas mereka masing-masing.
Saat sampai di kelas, Kao disambut dengan beribu pertanyaan dari Rin.
"Kao!! Tadi ada apa rame-rame? Eh kenapa satu sekolah bilangnya kalo kamu pacar Koki? Bukan pacar Hyoma? Terus ke—"
Belum selesai Rin bertanya, Kao menutup mulut Rin. "Sstt!"
"Kenapa?"
"Diem dulu! Ntar aja aku ceritanya," Kao sambil menarik tangan Rin untuk menuju ke bangku mereka.
"Eh, iya-iya."
Mereka duduk di bangku mereka, dan Kao menceritakan semua kejadian tadi dari awal sampai akhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengorbanan Tak Sia-Sia [HIATUS]
Romance[HIATUS] Menceritakan kisah cinta seorang perempuan yang bersifat cuek dengan seorang lelaki yang bersifat dingin. Entah bagaimana bisa mereka menjalin hubungan cinta. Namun, hubungan itu tak bisa bertahan lama, karena ada suatu kesalahpahaman. Dan...