˙·٠•●🅁🄾🅂🄴🅁🄴🄽 🄿🅁🄴🅂🄴🄽🅃🅂●•٠·˙
Kalian tau caranya menghargai sesuatu kan?
..
.
.
.
Warn! Mature content-!
Sorry for typo's
Renjun terbangun dari tidurnya yang nyenyak. Merenggangkan badannya yang terasa sedikit kaku lalu melirik pemuda tampan di sebelahnya yang masih asik dengan alam mimpinya.
Ngomong-ngomong ini sudah terbilang siang, karena jam sudah menunjukkan pukul sebelas lebih tujuh menit. Ia kesiangan karena kelelahan sepertinya.Perlahan, jemari kurus itu menelusuri permukaan wajah si pemuda tampan. Renjun begitu mengagumi sosok di depannya ini. Tampan, tinggi tegap, dan baik hati.
Senyumnya mengembang ketika membayangkan bagaimana bibir merah agak kering itu tersenyum dan mengecupnya begitu lembut.
Renjun masih sibuk dengan pikirannya sendiri. Perlahan, kelopak mata yang menutupi manik rusa indah itu terbuka.
Tanpa sadar jemari kurus itu di genggam dan gigit kecil oleh Jaemin.Renjun terperanjat dan menatap wajah yang berhiaskan cengiran itu. Sedangkan yang di tatap hanya terkekeh kecil dan kembali menggigit jemari mungil milik Renjun.
"Sudah puas mengagumi ku, hm?" Jaemin berkata dengan nada jenaka setelah melepaskan jemari mungil itu dari mulutnya lalu mengecupnya dengan lembut.
Renjun tersipu. Ia ketahuan ternyata, kemudian mengerucutkan bibirnya dengan lucu. Membuat Jaemin tak kuasa menahan diri untuk tidak mencium bibir merah merekah itu.
"Mmphh..."
Satu lenguhan lolos dari bibir Renjun ketika tangan besar Jaemin menelusup ke dalam baju oversized nya dan memilin putingnya dengan kasar.
Jaemin tersenyum di sela ciumannya dengan sang kekasih. Lalu bergerak menindih tubuh mungil itu dan kembali memilin puting yang sudah mengeras itu.
Renjun menggeliat ketika merasakan nyeri di dadanya namun juga merasa nikmat.
Ciuman itu berakhir, Renjun yang menyudahinya. Tak ingin meladeni hormon sang kekasih yang selalu saja membludak.
"Tidak ada sex di siang hari atau apapun itu tuan Na. Lebih baik jika kita berenang. Cuacanya bagus sepertinya" Renjun mengatakannya dengan agak gugup. Takut-takut kalau Jaemin akan marah.
Benar saja, Jaemin memberikan respon yang membuat Renjun diam. Jaemin mengerutkan keningnya dan mencebikkan bibirnya lucu; yang ia tiru dari yang kekasih mungilnya.
"Jangan memasang wajah seperti itu. Menggelikan" gumam Renjun.
Jaemin semakin merengut kesal.
"Ayolah, lagi pula tidak setiap hari kita bisa refreshing seperti ini kan, Nana?"
Jaemin berpikir, benar juga apa kata Renjun. Mereka jarang menghabiskan waktu bersama, karena memang beberapa hari ini mereka sibuk satu sama lain.
Ini juga mereka dapat liburan ke villa keluarganya hanya dua hari. Jadi sebaiknya ia memanfaatkan waktu yang ada dengan sang kekasih sebaik mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
With You〈Jaemren〉✓
Randomstory about jaemren. ╸oneshot collection╺ (random) Ini hanya karangan dari penulis! tidak berdasarkan fakta dan plagiat. mohon kebijakannya dalam membaca cerita.. Copyright © 2019 Ren