Tengah malam, Dayuh terbangun, ia terkaget mendengar suara Hanif, dengan mimik wajah pucat, Dayuh mencoba memasang telinganya, benar, itu Hanif, suara tawa cekikikanya terdengar dari luar kamar.
dengan pelan, Dayuh melangkah keluar untuk memeriksanya.
baru saja, Dayuh membuka pintu, sebuah bayangan di ruang tamu terlihat, sosok yg tengah wara-wiri seperti tengah menimang bayi.
selain itu, sunyi sepi suasana itu mendukung, membuat Dayuh mudah mendengar suara Hanif yg tengah tertawa, selain itu, ada suara lain, suara lirih
Dayuh terpaku, bersembunyi di belakang tirai di samping kamar orang tuanya, sekat antara ruang tamu dan lorong rumah.
Dayuh melihat sosok, bertelanjang kaki, membelakanginya dan sedang menimang-nimang Hanif, namun, tepat ketika Dayuh mengamatinya, sosok itu, berhenti bergerak.
ia kemudian membungkuk perlahan, menurunkan Hanif, lalu kembali berdiri dengan tetap membelakangi Dayuh yg penasaran.
dari balik sosok itu, Hanif merangkak mendekati Dayuh, suaranya beriak, Dayuh langsung menyambutnya, sebelum sosok itu lenyap, hilang begitu saja, tetapi
aroma Hanif berbeda, bukan aroma bedak bayi yg emak biasanya berikan, melainkan aroma bangkai dari darah yg campur aduk dgn bebauan anyir yg memuakkan
ketika Dayuh, melihat Hanif yg ia peluk dengan kedua matanya, Dayuh memekik berteriak, saat sosok kecil itu tertawa tanpa wajah
Bapak dan emak keluar, wajahnya kaget melihat Dayuh yg terduduk dengan wajah pucat pasi.
"kamu kenapa Yuh" tanya bapak,
di belakang emak, Dayuh melihat sosok dari wanita yg ia lihat tergilas remuk di dalam truk, tengah melihatnya tersenyum ke arahnya, sebelum melangkah pergi
KAMU SEDANG MEMBACA
PESAN DARI MEREKA
HorrorSelamat malam. Kali ini, gw ingin menyajikan sebuah cerita yg dulu, sempat booming di sekolah gw, mungkin bukan hanya sekolah gw, lebih tepatnya, semua sekolah di kota gw, tentang sebuah cerita yg masih terpatri dalam ingatan gw, tentang, kehadiran...