Sosok Itu

2.5K 132 7
                                    

Malam tiba lebih cepat, Dayuh, mengurung diri di dalam kamar, ia masih kepikiran permainan teman2nya, meski akhirnya mereka mengaku hanya iseng belaka, namun, nama dan bagaimana pertanyaan Dayuh seakan improve dari Hendra, namun, yg menarik pikiran Dayuh adalah sosok pengintip

seakan sosok itu membuat pikiran Dayuh melayang jauh. di tengah pikirannya yg berkecambuk, tiba-tiba, terdengar suara pintu di ketuk.

"Tok tok tok"

"Yuh, keluar nak, mak minta tolong ya"

Dayuh membuka pintu, dilihatnya sosok ibunya, ia tersenyum, sebelum menyampaikan keperluannya

"Mak mau ke rumah tetangga sebentar, si Hanif sedang tidur di kamar, temenin sebentar ya, bisa kan nak?" ucap Mak, sebelum melangkah pergi, Dayuhpun masuk ke kamar, lalu, menutup pintu

Dayuh melihat Hanif, adik perempuanya, ia tengah tertidur pulas di atas ranjang orang tuanya. bapak belum pulang, mungkin lembur, jadi, di rumah, hanya ada Dayuh dan Hanif.

untuk membuang rasa bosannya, Dayuh kembali ke kamar, berniat mengambil buku pelajarannya.

sesaat, sebelum menutup pintu kamar orang tuanya, Dayuh sekilas merasa ada seseorang, ia melintas begitu cepat, samar-samar, membuat bulukuduk berdiri, namun Dayuh menepisnya, cepat-cepat ia ke kamarnya sendiri, mengambil bukunnya, lalu kembali ke kamar orang tuannya.

namun, aneh. manakala Dayuh menyentuh handle pintu kamar orang tuanya yg seharusnya tidak terkunci, tiba-tiba terkunci sendiri, seakan ada yg sengaja mengunci kamar orang tuannya.

"Mak, Mak sudah pulang" teriak Dayuh, berharap, ibunya lah yg sudah mengunci pintunnya.

namun, hening.

tidak ada jawaban apapun dari dalam kamar, Dayuh masih mengetuk pintu, lalu, ia ingat, Hanif sedang tidur, maka satu-satunya yg Dayuh pikirkan adalah jendela kamar Mak, meski terakhir Dayuh melihatnya tertutup, mungkin ia bisa melihat apa yg sebenarnya terjadi

Dayuh keluar, ia harus memutar untuk sampai di jendela kamar Mak, yg tepat di samping petilasan rumah tetangganya.

gelap sekali, karena lokasinya yg di penuhi tumbuhan serta pohon besar, tidak ada cahaya yg cukup untuk menyinari tempat itu. Dayuh, mulai memanjat.

ia mencari pijakan kuat untuk kakinya, sembari menahan keseimbangan, Dayuh mencengkram jendela kayu di antara sela tempat angin masuk.

disana, Dayuh bisa melihat isi kamar Mak, meski tertutup tirai bening, Dayuh masih dapat melihatnya dengan jelas.

ia, melihat Hanif.

Hanif terbangun.

ia tertawa layaknya bayi kecil yg sedang dikudang (di hibur) , tangan Hanif berusaha entah meraih apa, suara cekikikan Hanif membuat Dayuh bingung, sementara di tempat lain, Dayuh tidak melihat satupun orang lain disana.

sampai, sudut mata Dayu melihatnya

di meja rias milik Mak, ada sebuah cermin, disana dari pantulan cermin, tepat di depan Dayuh, ada sosok berdiri, seorang perempuan dengan gaun putih, berdiri melihat Hanif, wajahnya tertutup rambut panjang

ia hanya berdiri saja disana, sebelum, kepalanya berputar 180 derajat

hal itu membuat Dayuh tersentak sebelum kehilangan keseimbanganya, ia jatuh terjerembab, seakan tidak percaya atas apa yg ia lihat, sontak Dayuh langsung berlari, ia harus masuk ke kamar, firasatnya tidak enak dengan adiknya.

tetapi, belum masuk ke rumah, Dayuh melihat Mak.

"kamu darimana Yuh, kan emak suruh jaga Hanif" tanya emak, wajahnya bingung,

"Hanif mak, ada orang di kamar Hanif" kata Dayuh, ucapan Dayuh membuat emak panik, mereka langsung menuju kamar, belum sempat Dayuh mengatakan pintu terkunci, tapi, pintu terbuka setelah emak membukanya

Dayuh berjalan masuk ke kamar, tubuhnya masih gemetar bila mengingat apa yg barusaja menimpanya, ia melihat Emak menggendong Hanif yg tengah tertidur pulas.

Emak pun bertanya kepada Dayuh "mana? gak ada siapapun disini. kamu alasan ya biar emak gak marah?"

Dayuh hanya menunduk

Dayuh kembali ke kamar, masih terbayang jelas, sosok itu, meski hanya dari pantulan cermin meja rias, ia yakin matanya tidak salah menangkapnya.

meski sulit, Dayuh memejamkan matanya, ia larut dalam mimpiya, sebelum pagi menyambut dari tidur lelapnya.

PESAN DARI MEREKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang