"Audif cepetan.Udah pada kumpul nih di rumah Zahra." Ucap Nurul.
"Iya iya bentar lagi gue nyampe kok." Ucap Audif di seberang sana.
"Lo jalan kaki apa naik angkot sih?"
"Jalan kakilah.Sayang tau duitnya kalo naik angkot."
"Yaudah yaudah terserah lo deh.Yang penting lo cepetan kesini.Udah pada siap solnya."
Beberapa menit kemudian,Audif sampai di rumah Zahra.
"Ck lama lo!" Ucap Ilham.
"Slow man slow.Btw cuma segini yang jadi ikut?" Tanya Audif.
"Iya,Hamroh ga jadi ikut ada acara keluarga katanya." Ucap Nurul.
"What?Hamroh udah berkeluarga?" Tanya Ilham.
Plak!
Riska mengetuk kepala Ilham dengan botol kosong yang ada di tangannya.
"KDRT lo Ris." Ucap Ilham sambil mengelus kepalanya.
"Lagian lo ngomong seenak nenek moyang lo aja." Ucap Riska.
"Nenek moyang gue mah ga ada Ris.Dia lagi mengarungi samudra." Ucap Ilham.
"Terserah lo!" Ucap Riska dan Zahra berbarengan.
"Udah udah.Ribut mulu,kapan berangkatnya?Makin siang makin rame entar." Ucap Nurul melerai.
****
Akhirnya mereka sampai di tempat yang mereka tuju.
Setelah membayar tiket,mereka menuju tempat penitipan barang.
"Buset tadi tiket mahal amat ya." Ucap Ilham.
"Ya ini kan liburan bego,jadi mahal lah.Coba kalo hari-hari biasa." Ucap Audif.
"Mba kita mau nitipin tas mba." Ucap Zahra kepada penjaga penitipan barang tersebut.
"Handphone,uang dan barang-barang berharga lainnya di pisahkan ya de.Nanti kalo barang-barang berharga bisa di titipkan di tempat menyewa ban dan pelampung di sebelah sana." Ucap Penjaga barang tersebut.
"Sini woi tasnya jadi satu aja.Duit sama barang-barang berharga di keluarin." Ucap Riska.
Mereka pun mengumpulkan tasnya menjadi satu.
"Ini de kartu bukti penitipan barangnya.Jangan sampai hilang.Dan nanti kalo mau ngambil tas kartu ini di balikin ya."
"Iya mba makasih."
"Sekarang mau kemana?" Ucap Ilham.
"Nitipin hp sama duit dulu.Mana sini hp sama dompet lo." Ucap Zahra.
"Permisi mba.Kita mau nitipin handphone sama uang mba." Ucap Zahra.
"Oh silahkan.Silahkan di tulis jumlah handphonenya berapa dan jumlah uangnya berapa." Ucap Mba itu sembari menyerahkan sebuah kertas dan pulpen.
"Udah mba." Ucap Zahra.
"Oke jika sudah,silahkan tanda tangan di bawah ini.Terus di isi alamat kalian."
"Di isi sama kita semua mba?" Tanya Nurul.
"Ngga.Salah satu dari kalian aja."
"Lo aja Nu tanda tangan." Ucap Zahra.
"Lah masa gue?"
"Udah iya lo aja." Ucap Riska.
Nurul pun akhirnya menandatangani kertas itu.
"Oke baik,atas nama Mba Nurul Hafidah ya.Silahkan kalian boleh melanjutkan aktivitas."
"Makasih mba." Ucap Nurul sembari tersenyum.

KAMU SEDANG MEMBACA
Asmara Tunas Kelapa (SELESAI)
Novela JuvenilAsmara tunas kelapa?Hayooo siapa yang udah pernah ngerasain??Kalo pernah berarti kita sama ya wkwk😂 . Mengisahkan tentang sepasang manusia saling mencintai yang berawal dari ekstrakulikuler bernama Pramuka. Cinta,ego,keyakinan,keraguan,kecemburuan...