Part 6

17.8K 862 19
                                    

Hari resepsi pernikahan Rania dan Adipati semakin dekat, undangan sudah tersebar disemua kalangan, resepsi akan di gelar di hotel bintang 5 yang akan dihadiri semua staff karyawan perusahaan Adipati serta seluruh kolega dan klien.

Anggun menatap dua buah undangan ditangannya satu undangan dari kantor dan satu lagi khusus dari sahabatnya Rania, teman-teman Anggun heboh membicarakan acara pesta resepsi sang bos, mau pakai baju apa dan datang dengan siapa, Anggun hanya terdiam saat teman-temannya sibuk membicarakan pesta.

"Datang ya Anggunku, aku tunggu kehadiran kamu lho" sebuah note didalam undangan yang diberikan Rania, membuat Anggun tersenyum kecil.

****

Rania dan Adipati sedang menikmati makan malam di rumah orangtua Adipati, tadi sore mereka baru saja selesi meninjau ulang persiapan resepsi, semua telah beres sesuai keinginan Hartati, ya semuanya adalah keinginan ibu dari Adipati, Adipati hanya pasrah mengikuti kemauan ibunya.

"Kalian menginap disini asaja ya" ucap Hartati setelah makan malam selesai

"Tidak mah kita pulang saja." ujar Adipati yang tak dijawab sang mama

Rania dan Adipati pamit ke kamar yang diangguki mama dan papa Adipati

"Kita nginap dirumah mama saja ya mas." ujar Rania pada suaminya

"Pulang!!" satu kata yang begitu tegas tak bisa Rania bantah, ia hanya bisa menurut padahal hatinya ingin tinggal dirumah mertuanya saja.

Jika menantu diluaran sana ingin tinggal pisah dengan mertua, beda dengan Rania ia lebih memilih untuk tinggal bersama mertua dibandingkan tinggal berdua saja dengan suaminya.

"Mah Rania pulang dulu ya, mama jangan capek-capek istirahat ya mah" ucap Rania yang baru saja keluar kamar membawa tasnya diikuti Adipati dibelakangnya. Hartati menghela nafas lalu mengusap pipi Rania

"Kirain kalian nginap, Adipati kalian menginap saja disini kasihan istrimu pasti sudah lelah" ucap Hartati

Adipati melirik pada Rania memberi kode
"Gapapa kok mah Rania sama mas Adipati pulang saja, besok kan mas Adipati masih harus kerja" ujar Rania lalu memeluk dan mencipika cipiki ibu mertuanya

"Ya sudah deh, kamu bilang ya kalau suamimu ini nakal, hati-hati kalian" ucap Hartati pasrah, Rania tersenyum lalu pamitan dengan papa Adipati

Rania dan Adipati sudah berada didalam mobil, Adipati mengendarai mobil dengan kecepatan pelan, hening tak ada obrolan,

Drrrt suara getaran ponsel, Rania mengambil ponselnya dalam tas, setelah melihat layar ponsel Rania segera mengangkatnya

"Halo Assalamualaikum,"

"...."

"Iya Anggun ada apa?" mendengar nama Anggun disebut Adipati menoleh kearah istrinya yang sedang menelpon

"..."

"Astaghfirullah, Sekarang kamu dimana Nggun?"

"...."

"Oke aku kesana ya kamu tunggu jangan kemana-mana," Rania menutup telponnya

"Ada apa?" tanya Adipati penasaran pasalnya Rania terlihat panik setelah mengangkat telpon

"Mas kita kerjalan A dekat jembatan ya, temanku habis di hipnotis, motornya diambil dan dia ditinggal dijalanan" ujar Rania begitu panik, Adipati mengangguk lalu segera memutar arah

"Anggun" ucap Adipati pelan saat melihat wanita yang masih berdiri di pinggir jembatan dari jauh

"Mas kenal Anggun, oiya Anggun kan kerja ditempat mas ya, Anggun sahabat aku mas, ayo mas buruan minggir" ucap Rania, Adipati laki-laki itu terdiam Anggun sahabat istrinya? Tak mungkin, rasanya dunia sempit sekali

Istri Yang DirindukanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang