#8. Ray: Please Help me Lucy!

28 3 6
                                    

Ting tong..

"Assalamualaikum.."

Ting tong..

"Assalamualaikum.."

Beberapa kali Lucy mengucap salam sambil memencet bel.

"Lo yakin dia bangun sepagi ini Lus? Mungkin dia masih tidur.."

"Parah si kalo jam segini belum bangun, Eh tapi tunggu deh.. itu bukannya motor punya Elang kan?"

"Iya bener, itu motor Elang,"

Setelah beberapa kali mengetuk pintu, akhirnya pintu rumah Ray terbuka.

"Loh kalian?"

"Elang? Lo dari tadi" Tanya Clara.

"Lumayan..Lo berdua mau jenguk Ray?"

"Iya, boleh?" Tanya Lucy.

"Ya boleh lah.. Lo harus bantuin dia tuh dia kesusahan bersihin lukanya!"

"Oh.. gitu, sekarang dia dimana?" Tanya Lucy polos.

"Yaudah kalian masuk aja dulu"

Lucy dan Clara Masuk ke rumah Ray. Lucy melihat sekeliling rumah Ray dan mencari pemuda itu. Seketika matanya menangkap sosok Ray yang barusan turun dari tangga dengan handuk yang ada di kepalanya yang basah. Pemuda itu rupanya baru selesai mandi. Ia juga terkejut saat melihat Lucy yang sedang menatap ke arahnya dengan pandangan yang bingung.

"Lus.. Ada apa Lo kesini?"

"Hm.. g-gue cuma mau tau kondisi Lo udah baikan atau belum" Tanya Lucy memastikan

Lucy merutuki dirinya sendiri karena tiba-tiba gugup di depan Ray.

Ray menyerngit kebingungan. Ia kini sudah di hadapan lucy.

"Yaelah.. liat tuh berkat obat luka yg Lo kasih semalem. Nih buktinya gue gak papa kan?" Jawabnya sambil menunjuk luka di wajahnya.

"Ta-tapi Elang bilang kalo Lo kesulitan bersihin luka itu?"

'wht? Sialan. dasar buntelan kapuk' batin Ray sambil melirik Elang dengan tajam.

"Lo percaya aja sama buntelan kapuk Lus"

Elang terkekeh.

"Hah? Jadi Lo gak papa?" Tanya Lucy dengan polosnya.

"Iyaa.." jawab Ray dengan senyum lebarnya untuk meyakinkan Lucy. Sebenarnya ia juga merasa terkekeh dalan hatui

"Oh.. Yaudah syukur deh kalo Lo gak papa.. kalo gitu gue balik yaa Ray" Ucap Lucy lega.

Lucy pamit Dengan Ray dan berbalik arah berniat akan pulang.

"Tunggu Lus.. Ada yang mau gue omongin sama Lo. Ini soal serius , gue gak bercanda"

"Apaan?" Tanya Lucy penasaran

"Lo bisa ikut gue ke halaman belakang?"

"Oh oke"

Lucy membuntuti Ray dan berjalan menuju halaman belakang rumah Ray. Ia penasaran apa yang akan Ray bicarakan dan kenapa lelaki itu tampak serius soal ini.

"Gue butuh bantuan Lo Lus." Ucap Ray membuka pembicaraan.

"Bantuan? Soal apa?" Tanya gadis itu bingung.

"Gue butuh Lo buat jdi tutor gue Lus.."

"Loh.. kan di sekolah gue emang tutor Lo?"

"Ini diluar program sekolah. Gue butuh Lo buat bikin nilai gue membaik dalam waktu dua bulan"

Heartbeat And FireworkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang