curiga

1 0 0
                                    

Semarang

Fajar pov

"Aku gak habis pikir dengan Senja, kenapa dia tiba-tiba pergi dengan cowok yang belum aku kenal, kalau cowok itu berniat jahat bagaimana ?. Kenapa dia ceroboh sekali mudah percaya dengan orang baru. Kenapa dia gak pernah cerita tentang cowok itu."

Fajar yang kini dikuasi oleh emosi pada dirinya tak mampu berpikir jernih. Fajar memang selalu berlebihan jika itu menyangkut masalah Senja, Fajar si pendiam dan kalem akan berubah beringas jika dia khawatir Senja mengalami kejadian buruk. Entah perasaan apa yang dimiliki oleh Fajar. Entah itu hanya perasaan seorang sahabat kecil atau memang perasaan itu menuntut lebih untuk ingin memiliki.
Dengan pikiran kalutnya Fajar memilih untuk tak menghubungi Senja terlebih dahulu, sulit rasanya untuk berpikir semua baik-baik saja.
Fajar ingat waktu dulu Senja masih duduk di bangku SMA, dia pernah pergi mengikuti acara kemah yang diadakan anggota Pramuka, saat itu Fajar tak ikut karena memang berbeda  ekstrakulikuler. Awalnya Senja pergi bersama semua rombongan teman-temannya namun ditengah perjalanan kendaraan yang ditunpangi Senja dan teman-temannya mengalami pecah ban sehingga mereka di evakuasi di kendaraan panitia. Sepanjang perjalanan Senja berbincang dengan salah satu cowok yang ternyata kakak tingkat sekaligus panitia kemah, hingga awal dari perbincangan pada pertemuan tersebut membuat keduanya semakin dekat selepas acara kemah itu selesai. Hingga suatu minggu Senja pergi berdua dengan kakak tingkat nya ke bioskop untuk nonton. Senja tak pernah menceritakan perihal kedekatannya dengan kakak tingkat nya itu, sedang asyik berbincang ria diantara mereka Fajar yang saat itu kebetulan sedang berada di bioskop yang sama dengan Senja melihat mereka dari jauh. Lalu Fajar menghampiri mereka. Namun emosi yang sudah tak dapat ditahan hampir menimbulkan perkelahian diantara mereka. Untung kejadian tersebut bisa dilerai sebelum memanas. Dengan menarik paksa Senja pulang Fajar tak memperdulikan lagi kakak tingkat yang sedari tadi hanya diam menyaksikan pemandangan didepannya.
Senja jangan ditanya lagi. Dia awalnya marah karena malu dengan kakak tinglat yang telah mengajaknya untuk pergi. Namun setelah Fajar menjelaskan kekhawatirannya atas orang baru yang sedang pergi dengan dirinya, akhirnya Senja memilih untuk meminta maaf dan tak ingin memperpanjang masalah. Karena menurut Senja perilaku Fajar hanya bentuk dari dirinya yang ingin menjaga Senja. Dan sejauh ini Senja nyaman dengan tindakan itu. 

                  **********

Sedang memikirkan hal-hal yang tak diinginkan terjadi pada Senja, Fajar terus menggerutu sambil sesekali berpikir apa yang harus dia lakukan. Pasalnya jarak jauh yang memisahkan mereka tak bisa dengan cepat Fajar terjang hanya untuk memastikan keadaan Senja. Fajar sadar kali ini dia harus banyak bertindak layaknya orang dewasa, yang memikirkan tindakannya sesuai akal bukan emosi semata. Mungkin nanti jika emosi nya sudah reda ia akan menghubungi Senja lagi menanyakan tentang cowok yang sedang bersamanya.

"Loh Jar, kenapa bengong toh. Ini tante buatin minuman kalau kamu laper ambil sendiri ya di meja makan. Tante tadi masak opor ayam ". Teguran mamanya Senja membuyarkan lamunannya.

" eh iya te repot-repot segala, nanti kalau Fajar haus kan bisa langsung ambil minum sendiri. Heheheh"

"Udah gak ngerepotin kok. Oh iya ngomong-ngomong Senja apa sudah ditelfon?"

"Oh ini te tadi sudah, tapi Senja lagi ada acara kampus jadi tak bisa bicara lama dengan Fajar". Fajar berbohong tentang dirinya dan Senja

"Owalah ya sudah nanti coba di telfon kembalj saja, kalau bunda sih biasanya nunggu dia telfon karena takut ganggu jadwalnya. Tapi biasanya Senja telfon habis isya gitu Jar"

"Iya te ndak apa, biar nanti Fajar coba telfon lagi."

"Kamu istirahat dulu disini sampai orang rumah mu sudah datang ya, kalau capek kamu bisa pakai kamar Senja buat tidur"

"Disini saja te enak. Kalau tante ada kegiatan lanjutin aja te, Fajar nunggu diruang tamu saja"

"Iya sudah tante ke belakang dulu ya ngelanjutin mangkas tanaman, sudah lebat Jar  biar rapi harus sering-sering di pangkas"

"Mau Fajar bantu te ?"

" eh gak usah. Kamu baru datang kok. Sudah diam sini saja, gak repot kok tante"

"Ya udah te kalau gak perlu bantuan Fajar"

"Yowes tante tinggal kebelakang dulu ya"

"Iya te"

************

Sepeninggal tante Aned, mamanya Senja ke taman belakang Fajar hanya duduk termenung sambil sesekali memejamkan matanya agar bisa beristirahat. Matanya memang kantuk namun tak kujung bisa tidur karena memikirkan Senja. Akhrinya Fajar pun mengaktifkan Hp nya kembali untuk membalas chat dari Senja tadi.
Rentetan pesan chat dari Senja  untuk menjelaskan kejadian tadi masuk di ponsel Fajar. Namun Fajar masih menyimpan curiga sebelum dia bertanya langsung dengan Senja dan memastikan siapa cowok yang sedang bersamanya sekarang. Akhirnya Fajar pun mendial senja melalui telfon selulernya.
Senja masih juga belum mengangkat telfon darinya, Fajar memutuskan untuk pulang karena bundanya telah ada dirumah. Setelah berpamitan dengan tante Aned Fajar pulang menuju rumahnya.

                          ***********

Jam menunjukan pukul 19:00 Fajar yang sudah sempat beristirahat walaupun juga tak kunjung bisa tidur akhirnya mencoba menelfon Senja kembali hingga percobaan ke sekian baru Senja mengangkat panggilan Fajar

"Halo Nja, kamu dimana sekarang ?"

"..."

"Ini sudah jam berapa Nja, disini sudah jam 19:00 berarti disana sudah jam 20:00 kan, kenapa kamu masih belum pulang ?"

"..."

"Terus cowok yang sama kamu tadi siapa, kenapa kamu gak pernah cerita sama aku ?"

"....."

"Nja kamu baru kenal dia, kamu tuh harus hati-hati disana, kamu jauh dari keluarga jauh dari aku nanti kalau ternyata cowok itu berniat buruk sama kamu ? "

"..."

"Iya aku gini karena khawatir lah. Ini sudah malam juga. Ya sudah sana kamu cepet pulang "

"..."

"Nja kamu lagi dimana sih, kok kayak lagi di rumah sakit atau semacamnya gitu itu barusan tebusan obat, obat apa Nja ?, kamu sakit ?"

Fajar yang mendengar nama Senja dipanggil untuk pengambilan resep obat semakin curigai terjadi sesuatu dengan Senja.

"..."

"Kamu jatuh, terus sekarang keadaannya gimana ?"

"...."

"Kalau gak parah kenapa sampai dirujuk ke klinik, Nja kamu jangan menutupi dari aku deh "

"..."

"Ya sudah kamu lekas pulang nanti kabari aku lagi, oh iya liburan semester dua bulan lagi aku kesana"

"....."

"Aku gak sibuk kok, pokoknya aku kesana karena aku ingin tahu keadaan dan lingkungan baru kamu"

"..."

"Oke hati-hati dan jangan mampir-mampir lagi malam-malam dengan cowok yang baru kamu kenal, ya meskipun katamu dia adalah teman kamu dikampus".

"...."

Tutt tutt

Sambungan telfon pun akhirnya terputus, Fajar sedikit lega mendengar penjelasan Senja tapi dalam hati kecilnya dia masih gak suka bila Senja bergaul dengan cowok yang belum dia kenal. Fajar hanya takut senja dibawah pada lingkungan buruk. Fajar hanya takut membayangkan teman cowoknya itu hanya memanfaatkan Senja yang polos. Hingga rasa khawatir ini membuat Fajar memutuskan untuk libur semester yang rencananya akan datang dua bulan lagi untuk pergi memgunjungi Senja.

Tbc😉
Maaf kan typo bertebaran dimana-mana
Jangan lupa vote dan komen yaa😉😉
Thanks🤗🤗🤗

dear Today ; Pleas Move OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang