Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Park seonghwa
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rasanya dada seonghwa terasa sangat sesak dan semakin sesak saat dia melihat kekasihnya, pria yg dulu selalu memeluknya kini hanya berbaring dengan kabel yg melilit di sekitar tubuhnya
"Sayang...kau tidak mau pulang?" Kata seonghwa pelan sambil menahan air matanya yg bisa turun kapan saja
"Please...come back to me..."
Flashback
"Seonghwa"sang pemilik nama pun tersenyum saat kekasihnya itu memeluk erat pinggangnya
"Seong-ah ada yg ingin kuberitahu" kata johnny sambil mengetatkan pelukan nya
"Ok...say it" pria tinggi itu pun melepas pelukan nya lalu mengeluarkan 2 buah tiket yg sedari tadi dia sembunyikan sebagai kejutan
"San Francisco...darimana kau dapat ini?"
"Aku...aku sudah lama mengumpulkan uang untuk ini, kau bilang ingin kesana jadi aku berusaha mengabulkannya" seonghwa tersenyum lebar lalu mencium johnny dengan perasaan berbunga-bunga
"Thank you so much!"
...
Setelah hampir semalaman sibuk menyiapkan barang untuk pergi, mereka pun akhirnya siap untuk traveling
"Unghh..."
"Sayang?" Seonghwa yg melihat kekasihnya mengemudi sambil mencengkeram erat dadanya pun jadi khawatir
"John ayo mampir ke rumah sakit dulu"
"Tapi kita bisa ketinggalan"
"Aku tidak mau tau, ayo ke rumah sakit dulu"
"Ok..."
Sesampainya di rumah sakit seonghwa langsung menemui temannya untuk mengetahui keadaan kekasihnya itu
Setelah beberapa menit menjalani pemeriksaan mereka pun menyuruhnya masuk, dan pada saat itu pula seonghwa dapat merasakan ada yg tak beres
"So...?"
"Em...seonghwa sebenarnya aku bingung mau mengatakannya dari mana, tapi..."
"Ya?"
"Johnny menderita kanker paru-paru dan keadaannya sudah sangat parah, kemungkinan selamat mungkin tak sampai 20%" setelah mendengar kabar itu otak seonghwa mendadak blank
"Jadi..."
"Maaf...kalau saranku, kau harus selalu ada disisinya, well...setidaknya itu bisa membuat dia lupa akan keadaannya"
"Ok..." setelah seonghwa keluar dia dapat melihat tatapan kosong kekasihnya
"Maaf..." johnny pun berjalan mendahului seonghwa, tak tau kalau pemuda park itu sudah mati-matian menahan isaknya
Setelah kejadian itu johnny menceritakan detail keadaannya dan langsung membuat tangis seonghwa pecah
"DASAR BODOH! KENAPA MERAHASIAKANNYA?!!" Teriak seonghwa sambil memukul dada johnny
Semenjak hari itu hubungan antara seonghwa dan johnny mulai menjadi dingin, johnny yg biasanya suka menghibur seonghwa dengan tingkah konyolnya sekarang hanya diam sambil menghancurkan obat-obatan yg menjadi penyokong hidupnya
Keadaan itu tentunya membuat seonghwa makin hancur...
Bahkan disaat mereka berpelukan pun tak ada percakapan manis seperti yg dulu-dulu, hanya suara bising tv yg menjadi pemecah keheningan malam itu
Keadaan itu berlangsung cukup lama sampai salah satu tayangan tv membuat johnny bangun
"Virtual paradise...aku ingin kesana..."gumam johnny sambil membenamkan wajahnya ke dada seonghwa, sedangkan seonghwa sendiri hanya diam sambil memandang sendu kearah kekasihnya saat ini
Semakin lama keadaan johnny semakin memburuk membuat seonghwa sakit, apalagi saat dia melihat kekasihnya itu lepas kendali dan berakhir dengan percobaan bunuh diri, sungguh hal itu benar-benar meneror pikiran seonghwa
"Virtual paradise..."
Flashbackoff
Setelah lebih dari 3 tahun berlalu seonghwa pun menyadari kalau keputusannya saat itu bukannya memperbaiki tapi justru memperburuk keadaan
Setiap hari yg bisa dia lakukan hanyalah melihat johnny yg terbaring di sebuah ranjang kaca lengkap dengan peralatan rumit yg menjadi sumber kehidupan barunya
Ya...mereka memanggilnya virtual paradise
"Please...apa kau tak mau pulang...1 hari saja..." kata seonghwa sambil menahan tangisnya saat dia menyentuh tangan johnny, rasanya dingin seperti tak ada lagi kehidupan yg bersemayam dalam tubuh itu
"Please..." saat seonghwa menggenggam tangan johnny, tiba-tiba memori tentang kehidupan mereka yg dulu berputar di kepalanya seperti kaset rusak yg membuat pemuda park itu semakin menderita
"It's hurt..." setelah menyeka air matanya seonghwa pun keluar dari kamar itu, dan lagi-lagi kejadian serupa kembali terulang saat mata sembab seonghwa menangkap foto mereka berdua yg sengaja dia pajang di dekat sofa
"Please...stop it's hurt...!" seonghwa berjongkok lalu berteriak sambil menutup telinganya karena kenangan manis itu terus berputar-putar dikepalanya
"Kalau ini tak bisa berhenti..."
"...kuakhiri sendiri" seonghwa kembali melangkahkan kakinya menuju kamar dingin itu lalu duduk di samping johnny
"Kau tau kurasa sudah terlalu lama kau liburan Mr.seo...apa kau tidak mau pulang?"
"...pulang untuk melihat kekasih kecilmu ini mulai menjadi gila karena ulahmu, apa kau tidak mau?"
"Please...apa disana kau mendapat pacar baru? Apa kau sudah lupa denganku? Ah right...siapa juga yg menginginkan pria gila sepertiku..." Setelah mengoceh dan meracau tak jelas seonghwa pun mulai tertawa, ya...dia tertawa seperti orang gila sembari merutuki kebodohannya
Seonghwa benar-benar merasa idiot karena telah membiarkan kekasihnya itu hidup di dunia lain yg bahkan lebih fana dari buminya sendiri
"Sayang apa kau suka disana? All right..."
"Kau akan mendapatkannya, good bye" setelah mengatakan itu seonghwa melepas semua peralatan itu dari tubuh kekasihnya, disatu sisi dia ingin menangis sekencang-kencangnya karena dia sadar 100% kalau dia baru saja membunuh kekasihnya sendiri, tapi disisi lain seonghwa bahagia karena dia telah mengeluarkan kekasihnya dari dunia khayalan itu sekaligus dari semua rasa sakit yg seelama ini dia derita
