Dahulu sebelum waktu ini
Kau pernah bilangKatamu akan sampai kapan kita berjuang untuk saling?
Katamu akan sampai mana kita bertahan untuk tetap?
Katamu jika datang suatu saat masalah menghampiri kita
Apakah kau akan tetap disini untuk tinggal atau berpindah?Dan Katamu juga jika nanti ayah dan ibu kita tidak merestui
Akan bagaimana kita?Saat itu aku diam
Dengan keras kepala berpikir
Dan hati yang terasa seakan tertusuk jara
Mendengar tanya-tanyamuAku bodoh
Bahkan aku tidak bisa untuk menjawabnya
Aku malah kembali bertanya
Pada tanya-tanya yang belum terjawabApa yang harus ku lakukan?
Mencoba untuk melawan atau
Mencoba untuk saling melupakan
Tapi hatiku bilang janganLain halnya dengan pikiranku
Sudah, untuk apa lagi saling
Untuk apa lagi tetap berjuang
Jika restu memang tidak menang kau dapatTapi rasa dan segalaku tetap keras
Bahwa untukmu aku selalu
Bahkan rela untuk membatu
Walau akhirnya aku tauKau dan aku tidak bisa menjadi kita
Kau dan aku tidak bisa menjadi satu
Tapi cintaku untukmu akan selalu tumbuh
Meski untukku ragamu telah terbunuhKau mahluk luar biasa
Meski telah binasa
Kau bisa untuk tetap ada
Di hatiku yang pernah merasaBahwa denganmu
Pernah ada cerita
kau dan aku pernah berjuang
untuk menjadi kitaHarapanku tinggal satu
Untuk kau yang kembali menjadi kau
Dan untuk aku yang kembali menjadi aku
Semoga bahagia walau tidak bersama
KAMU SEDANG MEMBACA
puisi - puisi
PoetryPuisi tentang apa yang terlintas sesaat, sebatas ku tuliskan, untuk sebuah kenangan.