Ada wangi malam yang tercium
Di sesaknya nafas yang ku hirup
Dingin menyapu seluruh dekup
Pada dekap jemari yang mengenggam
Ada bayang nampak tergambar
Dirasaku yang masih terasa hambar
Kau tiba tanpa rencana
Mengetuk dan mengukir renjana
Asmara tiba merubah segalanya
Hambar pulang ketakutan
Manis datang bersautan
Dengan canda yang menjadi candu
Akan tetapi semua berubah kembali
Mulut sengaja menjadi bisu
Telinga sengaja menjadi tuli
Dan mata sengaja menjadi buta
Karena adanya benci, yang salah dimengerti
KAMU SEDANG MEMBACA
puisi - puisi
PoetryPuisi tentang apa yang terlintas sesaat, sebatas ku tuliskan, untuk sebuah kenangan.