Bel masuk telah berbunyi sekitar 15 menit yang lalu di SMA Tunas Bangsa. Hari ini hari pertama masuk setelah libur semester. Tiba di hari jum'at. Para wali kelas akan memasuki kelas barunya. Termasuk XI-IPA-1.
Gumna Wijaya. Wali kelas XI-IPA-1 masuk ke kelas itu. Kelas yang dihuni 20 siswa itu mendadak hening melihat kedatangan guru pengampu pelajaran Bahasa Indonesia ini masuk ke kelas mereka.
"Selamat pagi anak-anak," sapa Pak Gumna setelah tatapannya menyisir seisi kelas.
"Pagi Pak," jawab para murid serentak.
"Saya Gumna Wijaya, wali kelas kalian," ucap Pak Gumna sembari berjalan ke depan kelas dari meja guru.
"Saya Gilang Gutama Pak, anak paling ganteng kata Mama saya," tiba-tiba seorang cowok yang duduk di bangku ketiga dari depan berdiri dan membungkukan badannya.
"Lang tahan Lang belum perkenalan," seorang cowok yang lain dari sudut lain ikut menyahut.
"Saya Prilly Claristin-"
"Saya absen aja ya," potong Pak Gumna untuk meminimalisir keributan.
"Althea Anggita Adeline," Pak Gumna mendongak. Mencari si pemilik nama yang ternyata duduk di kursi pojok belakang.
"Anaknya Bu Adella tuh Pak," cowok yang ada di depannya.
"Diem lo!" Althea menatap tajam cowok di hadapannya. "Saya Althea Pak, rumahnya di Jalan Uranus nomor 5A kalo mau main ke rumah silahkan Pak, bawain jajan ya Pak," perkenalan singkat diakhiri dengan cengiran Althea.
"Altheo Jovanka, loh, anak kembar?" mata Pak Gumnya mengamati Althea.
"Eh bukan Pak, nggak kembar, saya Althea dia Altheo," telunjuk Althea menunjuk seorang cowok yang juga tengah menatap Pak Gumna.
"Altheo Jovanka. Manggilnya Jovan. Rumahnya nggak dibawa," Jovan berkata dengan garis wajah tenang.
"Yah padahal mau tahu rumahnya dimana, kalau boleh ya ID Line sekalian," cewek berponi rata di belakang Jovan nyeletuk.
"Ariana Feronita," panggil Pak Gumna. Seorang gadis mungil yang ada di depannya mengangkat tangan.
"Nama lengkap saya Ariana Feronita Hema Rani Panduwijaya, tapi pas bikin akte bapak saya Cuma nulisnya Ariana Feronita aja Pak, biasa di panggil Ariana, punya toko online Pak, jualan baju custom, Pak Gumna kalo mau pesen dapet diskon 10% Pak, saya tinggal di rumah bapak saya, Perumahan Kenanga Indah Blok B," Ariana menjelaskan dengan panjang lebar dan tanpa cacat. Pak Gumna terkekeh.
"Arjuna Bagaskara," seorang cowok dengan kulit putih mengangkat tangannya. Gerakan kecilnya itu ternyata memberi efek cukup besar. Gadis di sekitarnya jadi berbisik-bisik.
. "Baila Keara Ralien," cewek dengan kucir dua tempel di belakang Arjuna mengangkat tangannya.
"Waduh Baila cantik amat, bergetar hati Abang," celetuk Gilang sembari menatap Baila. Sementara yang ditatap balik menatap dengan tatapan jijik.
"Yaelah Lang emang mau si Baila sama lo," cowok yang duduk di depan Althea menyambar lagi.
"Ronald Tirta Pamungkas, mulut lo bisa berhenti nyerocos nggak?" Althea di belakangnya mulai sewot
"Bima Reno Anggara," cowok di kursi depan paling kanan mengangkat tangannya dengan tatapan dan wajah dingin tegasnya.
Ariana yang duduk di sebelah Prilly dengan cekatan menyenggol lengan sahabat sebangkunya. Begitu juga respon kecil para kaum hawa melihat cogan.
"Kita lanjutkan," suara Pak Gumna membuat seisi kelas kembali tenang. " Belva Reissa Lauren, " kini gentian gadis berponi rata yang duduk di dekat pintu dan bersebelahan dengan Baila mengangkat tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepatu
Teen FictionSebelas IPA 1, kelas yang kata orang berisi anak anak yang pandai ternyata tidak seperti apa yang orang pikirkan. Percayalah, kelas ini penuh ketidakjelasan