Keadaan kelas hari ini bisa dibilang mirip pasar pindah. Jamkos beruntun dari jam pertama sampai jam kelima. Membuat Davi, Gilang, Ronald, Nakula, dan Prilly membuat band abal abal dadakan di kelas dan nyanyi nyanyi nggak jelas. Sementara Keisha, Vany, Ariana dan Claudya mojok di kelas untuk nonton video k-pop. Dirga, Claveno, Clara, dan Althea sibuk bermain rumus di buku mereka. Memecahkan soal soal latihan di buku bank soal. Baila, Belva dan Salsa sedang menonton sekaligus mempraktekan tutorial make up di youtube. Jovan dan Dito tengah bermain game. Bima tengah mendengarkan musik dan Jevan tengah sibuk memecahkan rubik. Minus Sadewa, Arjuna, dan Yudhistira yang sedang berada di ruang OSIS.
Keisha yang sedang sibuk menonton k-pop tidak sadar ketika Davi sedang memperhatikannya dari jauh. Beberapa kali Keisha tertawa membuat hati Davi ingin mencelos.
"Ngalamun aja lo!" tiba tiba dengan sarkas, Gilang menabok punggung Davi.
"Lo santai bisa nggak sih kutil anoa," ucap Davi sembari menabok balik tangan Gilang.
"Ngamatin Keisha mulu," ternyata Gilang tahu. Davi jadi cengegesan.
"Napa emang?" tanya Davi yang masih sedikit tertawa.
"Rekor cewek lo mau dikemanain?" tanya Gilang yang langsung membuat Davi kicep.
"Yee, itu kan masa lalu, Keisha mah masa depan," jawab Davi sambil menaikkan kedua alisnya.
"Semangat! Keisha lagi dikabarin deket sama anak kelas sebelah tuh," raut Davi lalu berubah. Gilang menepuk punggung Davi lalu pergi.
Siapa gerangan anak kelas sebelah yang berani mengganggu bidadarinya?
***
Keisha hari ini punya jadwal jalan dengan Prilly. Entah mengapa sejak pertama kali masuk ke Sepatu, gadis pendek mungil tembem itulah yang menjadi pilihan Keisha untuk menjadi teman baiknya. Prilly anak yang ramah. Dia mau menerima semua kekurangan teman teman di kelasnya. Hanya itu alasan Keisha memilih Prilly sebagai close friend.
Masalah hati, Keisha tahu ia menjadi pujaan anak anak lelaki di kelanya. Teman temannya memang suka sekali menggodanya terutama geng trio penghancur bumi Davi, Gilang, dan Ronald. Tapi menurut Keisha semua teman kelasnya sama saja. Semua ia anggap sama rata. Semua adalah temannya. Karena Keisha sudah memiliki kekasih. Iya. Dia tinggal di luar kota. Mereka LDR tapi pacar Keisha selalu menemui Keisha setiap weekend.
"Hai Kei," Prilly datang dengan senyum merekahnya.
"Lama amat kemana aja?" tanya Keisha. Tadi Prilly meminta agar Keisha jalan ke gerbang lebih dulu.
"Ke perpus aja, terus nggak sengaja ketemu Dirga," ucap Prilly.
Dirga Baneswara. Cowok yang beberapa hari ini menjadi topik pembicaraan Prilly kepada Keisha. Cowok pendiam yang menyukai angka itu beberapa hari ini memang mencuri perhatian Prilly.
"Oh, ketemu dulu sama Dirga?" goda Keisha.
"Nggak sengaja ketemu!" protes Prilly.
"Dirga baik kok Prill, iyain aja kalo iya mah," ucap Keisha semabri menaikkan kedua alisnya bergantian.
"Elo mah!" gerutu Prilly sembari cemberut.
"Prilly udah gede udah ngerti cinta cintaan," Keisha terkekeh.
"Terserah lo ah Kei! Nunggu bentar ya, Salsa masih di ruang klub padus. Dia mau ikut kita," ucap Prilly.
"Oke deh!" Keisha mengacungkan jempolnya.
Akhirnya Salsa tiba. Mereka pergi ke sebuah mall dan berjalan jalan kesana. Salsa, Prilly dan Keisha. Memang klop jika masalah belanja belanja. Ibu ibu able banget emang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepatu
Teen FictionSebelas IPA 1, kelas yang kata orang berisi anak anak yang pandai ternyata tidak seperti apa yang orang pikirkan. Percayalah, kelas ini penuh ketidakjelasan