"WOI BIMA RIBUT SAMA ANAK KELAS SEBELAH!!" teriakkan nyaring Gilang seketika membuat banyak orang tercekat. Bima yang tak banyak ulah itu bertengkar? Dengan siapa?
Anak anak SEPATU bergegas keluar kelas. Mengikuti Gilang yang berlari lebih dulu.
BUGH!!
"BRENGSEK!!" banyak orang berkumpul ketika mendengar suara berat Bima berteriak. Begitu pula siswa kelas IPA 1 yang mulai berdesakkan menenangkan Bima.
"Bim woi lo ngapain!" Nakula mencekal lengan Bima.
"Diem lo!" Bima berusaha melepas cekalan Nakula.
"Eh sabar Bim, urusannya bisa panjang kalo lo gebukin anak orang di sekolah," kini Davi ikut menjauhkan Bima dari Yohan. Siswa kelas XI-IPS-3.
Kemudian datang Pak Gumna bersama dengan Pak Jarwo. Beliau kemudian menggelandang Bima dan Yohan ke ruang BK.
"Eh yang lain, bubar! Bentar lagi bel masuk," mendengar perintah Arjuna, setiap orang disana kemudian membubarkan diri.
"Gue takut Bima kena skorsing," Ariana menggigit jari cemas.
"Ngapain sih tuh bocah pake berantem segala?" Dito yang paling dekat dengan Bima pun begitu.
"Dit, Bima ada masalah apa sih?" tanya Belva.
Dito diam sebentar. "Itu privacy Bima, gue nggak ber hak buat ceritain ke kalian,"
15 menit kemudian, Bima datang dengan amplop coklat di tangannya.
"Berapa hari Bim?" tanya Dito.
"5," jawab Bima singkat. Dia mengalungkan tas-nya beranjak meninggalkan kelasnya.
"Boleh nggak kita main ke rumah lo?" Nakula memecah keheningan.
Bima berhenti berjalan. "Main aja,"
***
Seperti ada yang berbeda ketika kelas tidak lengkap 24 orang. Walaupun Bima jarang sekali berbicara, cowok itu selalu menjadi siswa yang ditunjuk guru. Peristiwa itu membuat Bima seakan dilupakan. Pelajaran kali ini sedkit santai. Gurunya tidak begitu memperhatikan.
KELAS XI-IPA-1
Claudya : neneknya davi giginya ompong (cakep) membeli behel di Jakarta (cakep) meskipun bima nggak pernah ngomong, kelas sepi tanpa bima.
Nakula : kalo ompong yang dibehel apa malih?
Gilang : gusinya
Salsa : goblok gue mau ngakak
Davi : nenek gue giginya emas ya say, jangan salah
Ariana : iya sis
Yudhistira : pada ngadep depan woi! Bu Anis lihatin davi
Faily : udah nunduk btw
Arjuna : faily hp nya taruh, dimarahin ntar
Prilly : ajun aku baper
Ronald : faily deg degan nya sampe sini
Faily : bego semua ih
Davi : ngantuk gua yaampun
Yudhistira : sebenernya enek juga si sm nih guru
Gilang : ngopi enak nih
Vany : sana lang pergi aja, lo nggak berguna
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepatu
Teen FictionSebelas IPA 1, kelas yang kata orang berisi anak anak yang pandai ternyata tidak seperti apa yang orang pikirkan. Percayalah, kelas ini penuh ketidakjelasan